Senin, 20 Mei 2024

Fadli Zon Nilai Tak Efisien Presiden dan Wapres Rekrut Stafsus, Makin Gemuk Kabinet

JAKARTA(RIAUPOS.CO) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menunjuk 12 Staf Khusus Presiden dari‎ kalangan milenial. Sementara Wakil Presiden Ma’ruf Amin juga memiliki delapan staf khusus. Sehingga total ada 20 staf khusus dalam Kabinet Indonesia Maju.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon mengatakan terlalu gemuk kabinet saat ini. Perangkat yang seharusnya bisa dilakukan Sekretariat Negara. Namun diserahkan ke yang lain.

Yamaha

“Pemerintahan sekarang dan lalu ini banyak sekali duplikasinya ada sekretariat kabinet, ada tambah lagi KSP (Kepala Staf Kepresidenan). Jadi ini ada duplikasi yang cukup banyak, tambah lagi ada staf khusus,” ujar Fadli Zon di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (26/11).

Menurut Fadli, dengan pembantu kepala negara yang sangat gemuk ini, menjadi beban negara dalam mengeluarkan anggaran untuk memberikan gaji mereka.

Baca Juga:  Masuri Tawarkan Program Kelautan

“Jadi perangkat dari kepresidenan ini banyak sekali biayanya juga sangat besar,” katanya.

- Advertisement -

Menurut Fadli, efisiensi anggaran yang selalu digaungkan oleh Presiden Jokowi tidak sesuai dengan kenyataanya. Sebab alih-alih efisiensi, malah terus-terusan membuat negara mengeluarkan uang.

“Tentu ini menurut saya enggak sejalan dengan pandangan presiden yang mau efisiensi. Efisiensi kelembagaan tapi nambah terus institusi-institusi yang sebenarnya tidak perlu,” ungkapnya.

- Advertisement -

Fadli juga tidak sependapat dengan Presiden Jokowi yang mendikotomikan milenial. Padahal ‎dalam mencari orang yang penting memiliki kemampuan, kapasitas dan pengalaman. Sehingga tidak harus dari milenial.

“Itu tidak harus terkait usia. Pengalaman juga sangat penting. Kalau mau memberikan ruang ya jangan di staf dong, tapi di pengambil keputusan,” pungkasnya.

Baca Juga:  Tolak Tawaran Partai Pelita, Jenderal Gatot: Biar Saya di KAMI Saja

Sekadar informasi, Presiden Jokowi telah menunjuk 12 staf khusus baru yang akan membantu di Istana. Jokowi mengatakan Staf Khusus Presiden itu rata-rata berumur 30 tahun itu.

Sementara Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman‎ mengatakan semua Staf Khusus Presiden itu merupakan putra-putri terbaik Indonesia yang akan mendampingi Jokowi untuk mewujudkan 5 program prioritas menuju Indonesia Maju.

Kemudian, Wakil Presiden Ma’ruf Amin telah menunjuk delapan orang staf khusus yang akan membantunya selama menjalankan tugas selama lima tahun periode pemerintahan Kabinet Indonesia Maju.

Juru Bicara Wakil Presiden, Masduki Baildowi mengatakan, delapan staf khusus dipilih Ma’ruf Amin sesuai kompetensi pada bidang masing-masing, sesuai nomenklatur yang ada.

Editor : Deslina
sumber: jawapos.com

JAKARTA(RIAUPOS.CO) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menunjuk 12 Staf Khusus Presiden dari‎ kalangan milenial. Sementara Wakil Presiden Ma’ruf Amin juga memiliki delapan staf khusus. Sehingga total ada 20 staf khusus dalam Kabinet Indonesia Maju.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon mengatakan terlalu gemuk kabinet saat ini. Perangkat yang seharusnya bisa dilakukan Sekretariat Negara. Namun diserahkan ke yang lain.

“Pemerintahan sekarang dan lalu ini banyak sekali duplikasinya ada sekretariat kabinet, ada tambah lagi KSP (Kepala Staf Kepresidenan). Jadi ini ada duplikasi yang cukup banyak, tambah lagi ada staf khusus,” ujar Fadli Zon di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (26/11).

Menurut Fadli, dengan pembantu kepala negara yang sangat gemuk ini, menjadi beban negara dalam mengeluarkan anggaran untuk memberikan gaji mereka.

Baca Juga:  Jokowi Undang Ketum Parpol-Calon Menteri

“Jadi perangkat dari kepresidenan ini banyak sekali biayanya juga sangat besar,” katanya.

Menurut Fadli, efisiensi anggaran yang selalu digaungkan oleh Presiden Jokowi tidak sesuai dengan kenyataanya. Sebab alih-alih efisiensi, malah terus-terusan membuat negara mengeluarkan uang.

“Tentu ini menurut saya enggak sejalan dengan pandangan presiden yang mau efisiensi. Efisiensi kelembagaan tapi nambah terus institusi-institusi yang sebenarnya tidak perlu,” ungkapnya.

Fadli juga tidak sependapat dengan Presiden Jokowi yang mendikotomikan milenial. Padahal ‎dalam mencari orang yang penting memiliki kemampuan, kapasitas dan pengalaman. Sehingga tidak harus dari milenial.

“Itu tidak harus terkait usia. Pengalaman juga sangat penting. Kalau mau memberikan ruang ya jangan di staf dong, tapi di pengambil keputusan,” pungkasnya.

Baca Juga:  Tolak Tawaran Partai Pelita, Jenderal Gatot: Biar Saya di KAMI Saja

Sekadar informasi, Presiden Jokowi telah menunjuk 12 staf khusus baru yang akan membantu di Istana. Jokowi mengatakan Staf Khusus Presiden itu rata-rata berumur 30 tahun itu.

Sementara Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman‎ mengatakan semua Staf Khusus Presiden itu merupakan putra-putri terbaik Indonesia yang akan mendampingi Jokowi untuk mewujudkan 5 program prioritas menuju Indonesia Maju.

Kemudian, Wakil Presiden Ma’ruf Amin telah menunjuk delapan orang staf khusus yang akan membantunya selama menjalankan tugas selama lima tahun periode pemerintahan Kabinet Indonesia Maju.

Juru Bicara Wakil Presiden, Masduki Baildowi mengatakan, delapan staf khusus dipilih Ma’ruf Amin sesuai kompetensi pada bidang masing-masing, sesuai nomenklatur yang ada.

Editor : Deslina
sumber: jawapos.com

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari