Sabtu, 5 April 2025
spot_img

Diskusi Pilkada 2024

Pemilih Perempuan Berpeluang Mendominasi

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pemilih perempuan diprediksi cenderung mendominasi dalam pemilihan kepala daerah langsung, pada 23 November 2024 mendatang. Hal ini menjadi pembahasan dalam diskusi ilmiah Peluang dan Tantangan Pilkada 2024 yang digelar Prodi Administasi Negara S1, Fekonsos UIN Suska Riau, beberapa waktu lalu.

Dijelaskan, dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang pemilihan umum, dimana angka keterwakilan perempuan dalam pemilu 30 persen. Namun demikian, berdasarkan kondisi lapangan angka tersebut ternyata kurang dari 30 persen. Informasi ini diterima Riaupos berdasarkan keterangan resmi dari Dosen Fekonsos UIN Suska Riau Afrinaldy, Rabu (15/4).

“Berdasarkan data pemilihan presiden, 10 Februari 2024 terdapat selisih 100 ribu pemilih antara pemilih laki laki berjumlah 2.409.210 dan pemilih perempuan 2.339.931. Hal ini menunjukkan perempuan merupakan komponen penting dalam masyarakat,” ujar Kepala Pusat Gender dan Anak UIN Suska Riau Dr Mustiqowati Ummul Fithriyyah MSi, sebagai salah seorang narasumber dalam diskusi tersebut.

Baca Juga:  Titik Rawan di Pemutakhiran Data Pemilih

Dalam paparannya, Doktor lulusan universitas terkemuka di Indonesia ini mengungkap perempuan memiliki pengalaman berbeda dengan laki-laki baik secara biologis maupun budaya. Sehingga wajib hadir dalam ruangan politik untuk menyampaikan kepentingan. “Isu-isu yang berkembang di ruang publik sebagian besar adalah bias gender,” ulas dosen Fekonsos UIN Suska ini.

Acara diketuai Hj Kafrina MSi dengan moderator yang dipandu Seihani SE.MM dan dihadiri oleh kajur prodi ana S1,Dr khairunsyah Purba,sivitas akademika uin suska serta dosen fekonsos dan mahasiswa dan mahasiswi.

Pembicara lain, Ratna Dewi menjelaskan tentang dinamika khususnya digital dari kondisi sekarang. Karena menurutnya, sekarang adalah zaman digital khususnya dalam kampante yang ada datang dan itu sudah terlaksana 2024. Salah satunya adalah saat debat Pilpres sejak tahun 2019. Terbaru, pelaksaanan kampanye salah satu pasangan calon melalui aplikasi media sosial, seperti TikTok.

Baca Juga:  Pilkada dan Kearifan Lokal Riau

“Teknologi menjadi salah satu penentu paslon untuk maju di Pilpres. Cara ini tentu bisa dilaksanakan untuk pilkada 23 November mendatang,” papar Ratna Dewi. (egp)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pemilih perempuan diprediksi cenderung mendominasi dalam pemilihan kepala daerah langsung, pada 23 November 2024 mendatang. Hal ini menjadi pembahasan dalam diskusi ilmiah Peluang dan Tantangan Pilkada 2024 yang digelar Prodi Administasi Negara S1, Fekonsos UIN Suska Riau, beberapa waktu lalu.

Dijelaskan, dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang pemilihan umum, dimana angka keterwakilan perempuan dalam pemilu 30 persen. Namun demikian, berdasarkan kondisi lapangan angka tersebut ternyata kurang dari 30 persen. Informasi ini diterima Riaupos berdasarkan keterangan resmi dari Dosen Fekonsos UIN Suska Riau Afrinaldy, Rabu (15/4).

“Berdasarkan data pemilihan presiden, 10 Februari 2024 terdapat selisih 100 ribu pemilih antara pemilih laki laki berjumlah 2.409.210 dan pemilih perempuan 2.339.931. Hal ini menunjukkan perempuan merupakan komponen penting dalam masyarakat,” ujar Kepala Pusat Gender dan Anak UIN Suska Riau Dr Mustiqowati Ummul Fithriyyah MSi, sebagai salah seorang narasumber dalam diskusi tersebut.

Baca Juga:  Nama Calon Komisioner KPU-Bawaslu Dibuka 17 November

Dalam paparannya, Doktor lulusan universitas terkemuka di Indonesia ini mengungkap perempuan memiliki pengalaman berbeda dengan laki-laki baik secara biologis maupun budaya. Sehingga wajib hadir dalam ruangan politik untuk menyampaikan kepentingan. “Isu-isu yang berkembang di ruang publik sebagian besar adalah bias gender,” ulas dosen Fekonsos UIN Suska ini.

Acara diketuai Hj Kafrina MSi dengan moderator yang dipandu Seihani SE.MM dan dihadiri oleh kajur prodi ana S1,Dr khairunsyah Purba,sivitas akademika uin suska serta dosen fekonsos dan mahasiswa dan mahasiswi.

Pembicara lain, Ratna Dewi menjelaskan tentang dinamika khususnya digital dari kondisi sekarang. Karena menurutnya, sekarang adalah zaman digital khususnya dalam kampante yang ada datang dan itu sudah terlaksana 2024. Salah satunya adalah saat debat Pilpres sejak tahun 2019. Terbaru, pelaksaanan kampanye salah satu pasangan calon melalui aplikasi media sosial, seperti TikTok.

Baca Juga:  Pilkada dan Nataru Momentum Dongkrak Daya Beli

“Teknologi menjadi salah satu penentu paslon untuk maju di Pilpres. Cara ini tentu bisa dilaksanakan untuk pilkada 23 November mendatang,” papar Ratna Dewi. (egp)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Diskusi Pilkada 2024

Pemilih Perempuan Berpeluang Mendominasi

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pemilih perempuan diprediksi cenderung mendominasi dalam pemilihan kepala daerah langsung, pada 23 November 2024 mendatang. Hal ini menjadi pembahasan dalam diskusi ilmiah Peluang dan Tantangan Pilkada 2024 yang digelar Prodi Administasi Negara S1, Fekonsos UIN Suska Riau, beberapa waktu lalu.

Dijelaskan, dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang pemilihan umum, dimana angka keterwakilan perempuan dalam pemilu 30 persen. Namun demikian, berdasarkan kondisi lapangan angka tersebut ternyata kurang dari 30 persen. Informasi ini diterima Riaupos berdasarkan keterangan resmi dari Dosen Fekonsos UIN Suska Riau Afrinaldy, Rabu (15/4).

“Berdasarkan data pemilihan presiden, 10 Februari 2024 terdapat selisih 100 ribu pemilih antara pemilih laki laki berjumlah 2.409.210 dan pemilih perempuan 2.339.931. Hal ini menunjukkan perempuan merupakan komponen penting dalam masyarakat,” ujar Kepala Pusat Gender dan Anak UIN Suska Riau Dr Mustiqowati Ummul Fithriyyah MSi, sebagai salah seorang narasumber dalam diskusi tersebut.

Baca Juga:  Massa AMPG Gembok Kantor DPP Golkar

Dalam paparannya, Doktor lulusan universitas terkemuka di Indonesia ini mengungkap perempuan memiliki pengalaman berbeda dengan laki-laki baik secara biologis maupun budaya. Sehingga wajib hadir dalam ruangan politik untuk menyampaikan kepentingan. “Isu-isu yang berkembang di ruang publik sebagian besar adalah bias gender,” ulas dosen Fekonsos UIN Suska ini.

Acara diketuai Hj Kafrina MSi dengan moderator yang dipandu Seihani SE.MM dan dihadiri oleh kajur prodi ana S1,Dr khairunsyah Purba,sivitas akademika uin suska serta dosen fekonsos dan mahasiswa dan mahasiswi.

Pembicara lain, Ratna Dewi menjelaskan tentang dinamika khususnya digital dari kondisi sekarang. Karena menurutnya, sekarang adalah zaman digital khususnya dalam kampante yang ada datang dan itu sudah terlaksana 2024. Salah satunya adalah saat debat Pilpres sejak tahun 2019. Terbaru, pelaksaanan kampanye salah satu pasangan calon melalui aplikasi media sosial, seperti TikTok.

Baca Juga:  Masrul Kasmy dan Nazaruddin Bersaing Ketat

“Teknologi menjadi salah satu penentu paslon untuk maju di Pilpres. Cara ini tentu bisa dilaksanakan untuk pilkada 23 November mendatang,” papar Ratna Dewi. (egp)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pemilih perempuan diprediksi cenderung mendominasi dalam pemilihan kepala daerah langsung, pada 23 November 2024 mendatang. Hal ini menjadi pembahasan dalam diskusi ilmiah Peluang dan Tantangan Pilkada 2024 yang digelar Prodi Administasi Negara S1, Fekonsos UIN Suska Riau, beberapa waktu lalu.

Dijelaskan, dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang pemilihan umum, dimana angka keterwakilan perempuan dalam pemilu 30 persen. Namun demikian, berdasarkan kondisi lapangan angka tersebut ternyata kurang dari 30 persen. Informasi ini diterima Riaupos berdasarkan keterangan resmi dari Dosen Fekonsos UIN Suska Riau Afrinaldy, Rabu (15/4).

“Berdasarkan data pemilihan presiden, 10 Februari 2024 terdapat selisih 100 ribu pemilih antara pemilih laki laki berjumlah 2.409.210 dan pemilih perempuan 2.339.931. Hal ini menunjukkan perempuan merupakan komponen penting dalam masyarakat,” ujar Kepala Pusat Gender dan Anak UIN Suska Riau Dr Mustiqowati Ummul Fithriyyah MSi, sebagai salah seorang narasumber dalam diskusi tersebut.

Baca Juga:  Kapolres Inhu Imbau Personel Netral

Dalam paparannya, Doktor lulusan universitas terkemuka di Indonesia ini mengungkap perempuan memiliki pengalaman berbeda dengan laki-laki baik secara biologis maupun budaya. Sehingga wajib hadir dalam ruangan politik untuk menyampaikan kepentingan. “Isu-isu yang berkembang di ruang publik sebagian besar adalah bias gender,” ulas dosen Fekonsos UIN Suska ini.

Acara diketuai Hj Kafrina MSi dengan moderator yang dipandu Seihani SE.MM dan dihadiri oleh kajur prodi ana S1,Dr khairunsyah Purba,sivitas akademika uin suska serta dosen fekonsos dan mahasiswa dan mahasiswi.

Pembicara lain, Ratna Dewi menjelaskan tentang dinamika khususnya digital dari kondisi sekarang. Karena menurutnya, sekarang adalah zaman digital khususnya dalam kampante yang ada datang dan itu sudah terlaksana 2024. Salah satunya adalah saat debat Pilpres sejak tahun 2019. Terbaru, pelaksaanan kampanye salah satu pasangan calon melalui aplikasi media sosial, seperti TikTok.

Baca Juga:  Fadli Zon Bilang Begini soal Arief Poyuono Tolak Pileg

“Teknologi menjadi salah satu penentu paslon untuk maju di Pilpres. Cara ini tentu bisa dilaksanakan untuk pilkada 23 November mendatang,” papar Ratna Dewi. (egp)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari