Senin, 7 Oktober 2024

PPP Isyaratkan Lukman Hakim Diganti

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Isyarat pergantian menteri dari parpol tampak jelas pada pertemuan Presiden Joko Widodo dengan PPP di Istana Bogor kemarin (9/10). Satu-satunya Menteri asal PPP, Lukman Hakim Saifuddin direncanakan untuk ditarik dari kursi Menteri pada susunan kabinet mendatang. PPP akan mengusulkan nama lain.

Isyarat itu disampaikan Sekjen PPP Asrul Sani usai bertemu Jokowi bersama ketum PPP Suharso Monoarfa dan 34 DPD PPP se-Indonesia kemarin. ’’Kami ini cenderung menganut prinsip gentian,’’ terangnya. PPP akan mengajukan kader lain sebagai calon Menteri di kabinet mendatang sesuai kebutuhan Jokowi dan KH Ma’ruf Amin.

- Advertisement -

Apakah itu berarti Lukam akan ditarik dari jabatannya saat ini sebagai Menteri Agama, Asrul tidak menyatakannya secara lugas. ’’Pak Lukman tentu ada penugasan yang lain nanti,’’ lanjutnya. DPP Akan memberikan tugas lain, atau bisa saja bila presiden nanti memerlukan, Lukman mendapat penugasan dari Jokowi atau Ma’ruf.

Baca Juga:  Pemkab Belum Terima Usulan Dua Nama PAW Cawabup Rohul

Menurut Asrul, PPP merupakan partai yang berbasis pada kader. ’’Kami kan juga harus memberikan kesempatan kepada kader-kader yang lain untuk bisa menduduki jabatan-jabatan di pemerintahan,’’ tutur Asrul.  

- Advertisement -

Sementara itu, Plt Ketum PPP Suharso Monoarfa menjelaskan, pada prinsipnya penentuan kabinet tetap ada di tangan presiden. ’’Kalau presiden mau mengganti, ya presiden pula yang akan mengeluarkannya dari situ (kabinet),’’ terangnya. Yang jelas, nasib Lukman baru akan dilihat setelah proses hukum di KPK kelar.

PPP, lanjut Suharso, tentu menyiapkan nama-nama sebagai pilihan kepada presiden. Namun, dia baru akan berpendapat bila dimintai saran. ’’Misalnya, Pak Harso, saya mau ganti Menteri A, pak Harso ada kader nggak? Baru kami memberi,’’ lanjutnya. Atau bila presiden tertarik dengan salah satu kader PPP, lalu meminta pendapatnya soal kader tersebut, barulah dia memberi saran dan gambaran.

Baca Juga:  AMPG Riau Diminta Amankan Suara Milenial

Untuk saat ini, tambah Suharso, Presiden baru meminta PPP menyiapkan sejumlah kader saja. ’’Kalau Nasdem minta 11, PKB minta 10, maka pantas juga kalau PPP minta 9. Itu kata Presiden,’’ tambahnya. Pihaknya akan berembuk terlebih dahulu di internal untuk menyiapkan nama-nama yang akan diajukan kepada Presiden.(byu/jpg)

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Isyarat pergantian menteri dari parpol tampak jelas pada pertemuan Presiden Joko Widodo dengan PPP di Istana Bogor kemarin (9/10). Satu-satunya Menteri asal PPP, Lukman Hakim Saifuddin direncanakan untuk ditarik dari kursi Menteri pada susunan kabinet mendatang. PPP akan mengusulkan nama lain.

Isyarat itu disampaikan Sekjen PPP Asrul Sani usai bertemu Jokowi bersama ketum PPP Suharso Monoarfa dan 34 DPD PPP se-Indonesia kemarin. ’’Kami ini cenderung menganut prinsip gentian,’’ terangnya. PPP akan mengajukan kader lain sebagai calon Menteri di kabinet mendatang sesuai kebutuhan Jokowi dan KH Ma’ruf Amin.

Apakah itu berarti Lukam akan ditarik dari jabatannya saat ini sebagai Menteri Agama, Asrul tidak menyatakannya secara lugas. ’’Pak Lukman tentu ada penugasan yang lain nanti,’’ lanjutnya. DPP Akan memberikan tugas lain, atau bisa saja bila presiden nanti memerlukan, Lukman mendapat penugasan dari Jokowi atau Ma’ruf.

Baca Juga:  Ambil Langkah Strategis, PDIP Jangan Tersandera Hak Angket

Menurut Asrul, PPP merupakan partai yang berbasis pada kader. ’’Kami kan juga harus memberikan kesempatan kepada kader-kader yang lain untuk bisa menduduki jabatan-jabatan di pemerintahan,’’ tutur Asrul.  

Sementara itu, Plt Ketum PPP Suharso Monoarfa menjelaskan, pada prinsipnya penentuan kabinet tetap ada di tangan presiden. ’’Kalau presiden mau mengganti, ya presiden pula yang akan mengeluarkannya dari situ (kabinet),’’ terangnya. Yang jelas, nasib Lukman baru akan dilihat setelah proses hukum di KPK kelar.

PPP, lanjut Suharso, tentu menyiapkan nama-nama sebagai pilihan kepada presiden. Namun, dia baru akan berpendapat bila dimintai saran. ’’Misalnya, Pak Harso, saya mau ganti Menteri A, pak Harso ada kader nggak? Baru kami memberi,’’ lanjutnya. Atau bila presiden tertarik dengan salah satu kader PPP, lalu meminta pendapatnya soal kader tersebut, barulah dia memberi saran dan gambaran.

Baca Juga:  Sengketa Pilkada Jilid II Bisa Melebar

Untuk saat ini, tambah Suharso, Presiden baru meminta PPP menyiapkan sejumlah kader saja. ’’Kalau Nasdem minta 11, PKB minta 10, maka pantas juga kalau PPP minta 9. Itu kata Presiden,’’ tambahnya. Pihaknya akan berembuk terlebih dahulu di internal untuk menyiapkan nama-nama yang akan diajukan kepada Presiden.(byu/jpg)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari