JEPARA (RIAUPOS.CO) – Agenda penuntasan pelanggaran HAM berat yang diusung capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo diapresiasi kalangan anak muda di Jepara. Saat acara ngopi bareng di Taman Kopi Mayong, Jepara, mereka berharap Ganjar betul-betul menuntaskan pekerjaan rumah itu.

Dalam acara yang dihadiri Ganjar pada Selasa (2/1), anak muda bernama Yoga Pramono alias Jo Carlos membacakan puisi Peringatan karya Wiji Thukul. Momen pun terasa heroik ketika puisi itu dibacakan Jo Carlos dengan suara lantang.

Usai membacakan puisi Wiji Thukul, Jo Carlos meminta Ganjar untuk menuntaskan pelanggaran HAM berat, sebagaimana disampaikan dalam debat capres perdana beberapa waktu lalu. ’’Saya senang Pak Ganjar ngomong soal pelanggaran HAM berat saat debat kemarin. Itu harus dituntaskan,’’ ucapnya.

Ganjar pun mengapresiasi semangat anak-anak muda itu. Setiap singgah ke daerah, Ganjar selalu menyempatkan untuk berdiskusi dengan kalangan muda. ’’Anak muda itu kreatif. Selalu ada hal yang baru, dan ini menarik,’’ ujar mantan gubernur Jawa Tengah itu. (tyo/c18/bay/jpg)

JEPARA (RIAUPOS.CO) – Agenda penuntasan pelanggaran HAM berat yang diusung capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo diapresiasi kalangan anak muda di Jepara. Saat acara ngopi bareng di Taman Kopi Mayong, Jepara, mereka berharap Ganjar betul-betul menuntaskan pekerjaan rumah itu.

Dalam acara yang dihadiri Ganjar pada Selasa (2/1), anak muda bernama Yoga Pramono alias Jo Carlos membacakan puisi Peringatan karya Wiji Thukul. Momen pun terasa heroik ketika puisi itu dibacakan Jo Carlos dengan suara lantang.

Usai membacakan puisi Wiji Thukul, Jo Carlos meminta Ganjar untuk menuntaskan pelanggaran HAM berat, sebagaimana disampaikan dalam debat capres perdana beberapa waktu lalu. ’’Saya senang Pak Ganjar ngomong soal pelanggaran HAM berat saat debat kemarin. Itu harus dituntaskan,’’ ucapnya.

Ganjar pun mengapresiasi semangat anak-anak muda itu. Setiap singgah ke daerah, Ganjar selalu menyempatkan untuk berdiskusi dengan kalangan muda. ’’Anak muda itu kreatif. Selalu ada hal yang baru, dan ini menarik,’’ ujar mantan gubernur Jawa Tengah itu. (tyo/c18/bay/jpg)

JEPARA (RIAUPOS.CO) – Agenda penuntasan pelanggaran HAM berat yang diusung capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo diapresiasi kalangan anak muda di Jepara. Saat acara ngopi bareng di Taman Kopi Mayong, Jepara, mereka berharap Ganjar betul-betul menuntaskan pekerjaan rumah itu.

Dalam acara yang dihadiri Ganjar pada Selasa (2/1), anak muda bernama Yoga Pramono alias Jo Carlos membacakan puisi Peringatan karya Wiji Thukul. Momen pun terasa heroik ketika puisi itu dibacakan Jo Carlos dengan suara lantang.

Usai membacakan puisi Wiji Thukul, Jo Carlos meminta Ganjar untuk menuntaskan pelanggaran HAM berat, sebagaimana disampaikan dalam debat capres perdana beberapa waktu lalu. ’’Saya senang Pak Ganjar ngomong soal pelanggaran HAM berat saat debat kemarin. Itu harus dituntaskan,’’ ucapnya.

Ganjar pun mengapresiasi semangat anak-anak muda itu. Setiap singgah ke daerah, Ganjar selalu menyempatkan untuk berdiskusi dengan kalangan muda. ’’Anak muda itu kreatif. Selalu ada hal yang baru, dan ini menarik,’’ ujar mantan gubernur Jawa Tengah itu. (tyo/c18/bay/jpg)

JEPARA (RIAUPOS.CO) – Agenda penuntasan pelanggaran HAM berat yang diusung capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo diapresiasi kalangan anak muda di Jepara. Saat acara ngopi bareng di Taman Kopi Mayong, Jepara, mereka berharap Ganjar betul-betul menuntaskan pekerjaan rumah itu.

Dalam acara yang dihadiri Ganjar pada Selasa (2/1), anak muda bernama Yoga Pramono alias Jo Carlos membacakan puisi Peringatan karya Wiji Thukul. Momen pun terasa heroik ketika puisi itu dibacakan Jo Carlos dengan suara lantang.

Usai membacakan puisi Wiji Thukul, Jo Carlos meminta Ganjar untuk menuntaskan pelanggaran HAM berat, sebagaimana disampaikan dalam debat capres perdana beberapa waktu lalu. ’’Saya senang Pak Ganjar ngomong soal pelanggaran HAM berat saat debat kemarin. Itu harus dituntaskan,’’ ucapnya.

Ganjar pun mengapresiasi semangat anak-anak muda itu. Setiap singgah ke daerah, Ganjar selalu menyempatkan untuk berdiskusi dengan kalangan muda. ’’Anak muda itu kreatif. Selalu ada hal yang baru, dan ini menarik,’’ ujar mantan gubernur Jawa Tengah itu. (tyo/c18/bay/jpg)