Minggu, 19 Mei 2024

Mahfud Mundur dari Kabinet

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Mahfud MD menyatakan mundur dari kursi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam). Calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut tiga itu akan menyampaikan surat resmi pengunduran dirinya kepada Presiden Joko Widodo. Istana pun menghormati langkah Mahfud.

Pengunduran diri itu disampaikan Mahfud saat berkunjung ke Pura Ulun Danu yang terletak di tengah Danau Tirta Gangga, Desa Swastika Buana, Kecamatan Seputih Banyak, Lampung Tengah, Rabu (31/1). Langkah itu merupakan komitmen mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu untuk menjaga independensi selama proses Pilpres 2024.

Yamaha

Mahfud mengatakan, pengunduran diri dari jabatan Menko Polhukam sebenarnya telah dibicarakan sejak dirinya diusung sebagai cawapres mendampingi Ganjar Pranowo. Sebelumnya, Mahfud telah menemui Menteri Sekretariat Negara Pratikno. Dari pertemuan itu, Mahfud telah dijadwalkan bertemu langsung dengan Presiden Joko Widodo.

Mahfud ingin bertemu langsung dengan Presiden, karena dia ingin mundur secara baik-baik. Sebab, dia diangkat secara baik, dan tidak ingin muncul kesan ‘tinggal gelanggang colong playu’.

Tokoh asal Madura itu mengatakan, di sisi lain, pengunduran dirinya juga telah disepakati bersama dengan pasangan calon presiden (capres) Ganjar Pranowo. Menurut Mahfud, nilai independensi selama proses pemilihan yang berlangsung pada 14 Februari dan proses setelahnya sangat penting.

- Advertisement -

Mahfud menjelaskan, keputusan itu pun telah dibicarakan oleh segenap partai koalisi dan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud. Setelah pembicaraan bersama partai koalisi beserta TPN, didapat kesimpulan bahwa mundur dari jabatan negara selama proses Pilpres 2024 adalah langkah yang bijak.

Para partai pendukung dan TPN, kata Mahfud,  mendukung sepenuhnya keputusan itu. “Hal ini dianggap upaya mengembalikan marwah demokrasi yang dilaksanakan dengan proses yang benar dan jujur,” katanya.

- Advertisement -

Mahfud berharap pengunduran dirinya bisa menjadi jaminan moral dan intelektual agar pilpres berjalan adil dan jujur. Dia sangat menghindari konflik kepentingan dan intervensi politik.

Baca Juga:  Kampanye di Dumai, Anies Bahas Pertanian dan Pendidikan

Terkait kapan dia menyerahkan surat pengunduran dirinya ke Presiden Jokowi, Mahfud mengatakan, dia selalu membawa surat pengunduran dirinya dari Kabinet. Namun, belum sempat diserahkan kepada Jokowi, karena masih berada di luar kota.

“Saya akan mundur secara terhormat, dan saya akan sampaikan langsung ketika bertemu Presiden,” ujar Mahfud.

Capres Ganjar Pranowo menghormati keputusan Mahfud MD untuk mundur dari jabatannya sebagai Menko Polhukam. Menurutnya, keputusan itu melambangkan sikap kesatria serta tingginya integritas yang dimiliki Mahfud.

Dia berharap, langkah Mahfud menjadi contoh bagi pejabat lainnya. “Ya mudah-mudahan ini menjadi sebuah contoh yang baik dan menjadi sebuah pertanggungjawaban yang barangkali yang lain juga mengikuti,” ucap Ganjar saat menghadiri kampanye akbar Hajatan Rakyat Gawe Radakng Pamane di Rumah Adat Dayak Lingga, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, kemarin.

Keputusan Mahfud MD, lanjut Ganjar, diharapkan bisa memberikan dorongan kepada para pejabat lain yang terlibat dalam proses Pemilu 2024 sehingga tidak terjadi potensi konflik kepentingan. “Saya sekali lagi hormat Pak Mahfud anda punya integritas yang hebat,” jelas Ganjar.

Sementara itu, calon presiden nomor urut dua Prabowo Subianto mengatakan, pihaknya menghormati keputusan Mahfud MD untuk mundur dari jabatannya. Prabowo menilai itu menjadi haknya untuk menentukan pilihan. “Itu hak politik,” kata Prabowo di kawasan SCBD Jakarta kemarin. Saat didesak sejumlah pertanyaan terkait implikasi dari keputusan itu, Prabowo menolak untuk berkomentar.

Pengunduran diri Mahfud langsung mendapat tanggapan dari Istana. Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menyatakan Jokowi sebelumnya pernah menyebut akan menghargai keputusan Mahfud.

“Jadi itu adalah hak dan pilihan politik dari Pak Mahfud pribadi. Jadi Presiden sangat menghargai keinginan itu,” ungkapnya.

Mahfud memang menyatakan ingin bertemu dengan Jokowi sebelum mundur. Tujuannya untuk menyampaikan surat pengunduran diri secara langsung. Menurut Ari, langkah Mahfud ini harus dihormati.

Baca Juga:  MK Tolak Gugatan Pilkada Rohul

“Ini sebuah tata krama ketimuran yang memang harus kita jaga dan kita hormati ketika beliau ditunjuk oleh Presiden menjadi Menko Polhukam dengan terhormat, tentu berhentinya juga dengan hormat. Itu saya kira sebuah hal yang perlu kita hargai dan hormati,” bebernya.

Namun hingga kemarin, Ari belum mengetahui kapan pertemuan Jokowi dan Mahfud akan diagendakan. Rabu (1/2) malam ini, Jokowi dijadwalkan baru sampai Jakarta.  Pertemuan itu juga menyesuaikan agenda Mahfud yang sedang kampanye.

Meski surat pengunduran diri itu akan disampaikan langsung kepada Jokowi, Ari mengatakan bahwa Mahfud tidak langsung berhenti. Sebab harus menunggu Keputusan Presiden (Keppres). Namun Ari memastikan penyelenggaraan pemerintahan dan fungsi yang dijalankan Menko Polhukam akan tetap berjalan seperti biasa.

Apakah mundurnya Mahfud akan mengganggu pemilu? Ari menjawab sistem yang ada sudah baik.”Jadi kita berharap tidak ada masalah yang terkait dengan pengunduran diri dari Pak Menko Polhukam. Proses penyelenggaraan pemerintah, fungsi-fungsi Kemenko Polhukam tetap berjalan dengan baik,” ucap Ari.

Kabar mundurnya menteri Jokowi yang santer dan diikuti aksi dari Mahfud, membuat berita tersebut semakin nyaring. Namun, Ari mengatakan hingga kemarin belum ada menteri yang terang-terangan ingin menyatakan mundur.

Dia juga membenarkan kondisi kabinet masih nyaman.

“Suasana dalam rapat kabinet, sidang paripurna, suasananya sangat akrab. Terlepas dari menteri-menteri itu berasal dari parpol berbeda ataupun dari koalisi paslon yang berbeda dalam pilpres tetapi suasana sangat akrab,” ungkapnya.

Terpisah Presiden Jokowi juga turut berkomentar. “Itu  hak dan saya sangat menghargai,” katanya saat kunjungan kerja di Klaten, kemarin. Dia telah mendengar kabar itu meski sampai kemarin belum mendapatkan laporan.

Jokowi juga menyatakan jika kabinetnya masih akur. Di tengah isu ketidakharmonisan dan mundurnya menteri, dia menyebut kabinetnya solid. “Sangat solid,” ucapnya.(lum/far/lyn/das)

Laporan JPG, Jakarta

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Mahfud MD menyatakan mundur dari kursi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam). Calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut tiga itu akan menyampaikan surat resmi pengunduran dirinya kepada Presiden Joko Widodo. Istana pun menghormati langkah Mahfud.

Pengunduran diri itu disampaikan Mahfud saat berkunjung ke Pura Ulun Danu yang terletak di tengah Danau Tirta Gangga, Desa Swastika Buana, Kecamatan Seputih Banyak, Lampung Tengah, Rabu (31/1). Langkah itu merupakan komitmen mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu untuk menjaga independensi selama proses Pilpres 2024.

Mahfud mengatakan, pengunduran diri dari jabatan Menko Polhukam sebenarnya telah dibicarakan sejak dirinya diusung sebagai cawapres mendampingi Ganjar Pranowo. Sebelumnya, Mahfud telah menemui Menteri Sekretariat Negara Pratikno. Dari pertemuan itu, Mahfud telah dijadwalkan bertemu langsung dengan Presiden Joko Widodo.

Mahfud ingin bertemu langsung dengan Presiden, karena dia ingin mundur secara baik-baik. Sebab, dia diangkat secara baik, dan tidak ingin muncul kesan ‘tinggal gelanggang colong playu’.

Tokoh asal Madura itu mengatakan, di sisi lain, pengunduran dirinya juga telah disepakati bersama dengan pasangan calon presiden (capres) Ganjar Pranowo. Menurut Mahfud, nilai independensi selama proses pemilihan yang berlangsung pada 14 Februari dan proses setelahnya sangat penting.

Mahfud menjelaskan, keputusan itu pun telah dibicarakan oleh segenap partai koalisi dan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud. Setelah pembicaraan bersama partai koalisi beserta TPN, didapat kesimpulan bahwa mundur dari jabatan negara selama proses Pilpres 2024 adalah langkah yang bijak.

Para partai pendukung dan TPN, kata Mahfud,  mendukung sepenuhnya keputusan itu. “Hal ini dianggap upaya mengembalikan marwah demokrasi yang dilaksanakan dengan proses yang benar dan jujur,” katanya.

Mahfud berharap pengunduran dirinya bisa menjadi jaminan moral dan intelektual agar pilpres berjalan adil dan jujur. Dia sangat menghindari konflik kepentingan dan intervensi politik.

Baca Juga:  Mahfud Tinggalkan Tiga Catatan Penting ke Jokowi

Terkait kapan dia menyerahkan surat pengunduran dirinya ke Presiden Jokowi, Mahfud mengatakan, dia selalu membawa surat pengunduran dirinya dari Kabinet. Namun, belum sempat diserahkan kepada Jokowi, karena masih berada di luar kota.

“Saya akan mundur secara terhormat, dan saya akan sampaikan langsung ketika bertemu Presiden,” ujar Mahfud.

Capres Ganjar Pranowo menghormati keputusan Mahfud MD untuk mundur dari jabatannya sebagai Menko Polhukam. Menurutnya, keputusan itu melambangkan sikap kesatria serta tingginya integritas yang dimiliki Mahfud.

Dia berharap, langkah Mahfud menjadi contoh bagi pejabat lainnya. “Ya mudah-mudahan ini menjadi sebuah contoh yang baik dan menjadi sebuah pertanggungjawaban yang barangkali yang lain juga mengikuti,” ucap Ganjar saat menghadiri kampanye akbar Hajatan Rakyat Gawe Radakng Pamane di Rumah Adat Dayak Lingga, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, kemarin.

Keputusan Mahfud MD, lanjut Ganjar, diharapkan bisa memberikan dorongan kepada para pejabat lain yang terlibat dalam proses Pemilu 2024 sehingga tidak terjadi potensi konflik kepentingan. “Saya sekali lagi hormat Pak Mahfud anda punya integritas yang hebat,” jelas Ganjar.

Sementara itu, calon presiden nomor urut dua Prabowo Subianto mengatakan, pihaknya menghormati keputusan Mahfud MD untuk mundur dari jabatannya. Prabowo menilai itu menjadi haknya untuk menentukan pilihan. “Itu hak politik,” kata Prabowo di kawasan SCBD Jakarta kemarin. Saat didesak sejumlah pertanyaan terkait implikasi dari keputusan itu, Prabowo menolak untuk berkomentar.

Pengunduran diri Mahfud langsung mendapat tanggapan dari Istana. Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menyatakan Jokowi sebelumnya pernah menyebut akan menghargai keputusan Mahfud.

“Jadi itu adalah hak dan pilihan politik dari Pak Mahfud pribadi. Jadi Presiden sangat menghargai keinginan itu,” ungkapnya.

Mahfud memang menyatakan ingin bertemu dengan Jokowi sebelum mundur. Tujuannya untuk menyampaikan surat pengunduran diri secara langsung. Menurut Ari, langkah Mahfud ini harus dihormati.

Baca Juga:  Jusuf Kalla: Tak Perlu Khawatir Hak Angket

“Ini sebuah tata krama ketimuran yang memang harus kita jaga dan kita hormati ketika beliau ditunjuk oleh Presiden menjadi Menko Polhukam dengan terhormat, tentu berhentinya juga dengan hormat. Itu saya kira sebuah hal yang perlu kita hargai dan hormati,” bebernya.

Namun hingga kemarin, Ari belum mengetahui kapan pertemuan Jokowi dan Mahfud akan diagendakan. Rabu (1/2) malam ini, Jokowi dijadwalkan baru sampai Jakarta.  Pertemuan itu juga menyesuaikan agenda Mahfud yang sedang kampanye.

Meski surat pengunduran diri itu akan disampaikan langsung kepada Jokowi, Ari mengatakan bahwa Mahfud tidak langsung berhenti. Sebab harus menunggu Keputusan Presiden (Keppres). Namun Ari memastikan penyelenggaraan pemerintahan dan fungsi yang dijalankan Menko Polhukam akan tetap berjalan seperti biasa.

Apakah mundurnya Mahfud akan mengganggu pemilu? Ari menjawab sistem yang ada sudah baik.”Jadi kita berharap tidak ada masalah yang terkait dengan pengunduran diri dari Pak Menko Polhukam. Proses penyelenggaraan pemerintah, fungsi-fungsi Kemenko Polhukam tetap berjalan dengan baik,” ucap Ari.

Kabar mundurnya menteri Jokowi yang santer dan diikuti aksi dari Mahfud, membuat berita tersebut semakin nyaring. Namun, Ari mengatakan hingga kemarin belum ada menteri yang terang-terangan ingin menyatakan mundur.

Dia juga membenarkan kondisi kabinet masih nyaman.

“Suasana dalam rapat kabinet, sidang paripurna, suasananya sangat akrab. Terlepas dari menteri-menteri itu berasal dari parpol berbeda ataupun dari koalisi paslon yang berbeda dalam pilpres tetapi suasana sangat akrab,” ungkapnya.

Terpisah Presiden Jokowi juga turut berkomentar. “Itu  hak dan saya sangat menghargai,” katanya saat kunjungan kerja di Klaten, kemarin. Dia telah mendengar kabar itu meski sampai kemarin belum mendapatkan laporan.

Jokowi juga menyatakan jika kabinetnya masih akur. Di tengah isu ketidakharmonisan dan mundurnya menteri, dia menyebut kabinetnya solid. “Sangat solid,” ucapnya.(lum/far/lyn/das)

Laporan JPG, Jakarta

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari