Minggu, 19 Mei 2024

Kampanye di Dumai, Anies Bahas Pertanian dan Pendidikan

DUMAI (RP) – Calon Presiden Republik Indonesia, Anies Baswedan melaksanakan kampanye terbuka di Kota Dumai. Dia berjanji akan mengentaskan permasalahan pertanian di seratus hari pertama kerja jika nanti menjabat sebagai Presiden Indonesia.

Kampanye yang dipusatkan di Taman Bukit Gelanggang, Sabtu (27/1) ini tidak hanya dihadiri oleh masyarakat Dumai saja, namun juga masyarakat Kabupaten Bengkalis yakni dari Pulau Rupat, Kecamatan Duri, dan Kecamatan Mandau, bahkan ada dari Rokan Hilir dan Kabupaten Siak.

Yamaha

Ratusan simpatisan yang mengaku datang sukarela tanpa dijanjikan uang kampanye ini terus berdatangan dan memenuhi Taman Bukit Gelanggang mulai pukul 13.00 WIB dan terus bertahan hingga kampanye pasangam calon presiden Indonesia nomor urut 1 ini selesai pukul 18.30 WIB menjelang salat magrib.

Kehadiran mantan Menteri Pendidikan ini juga sempat didatangi salah seorang guru asal Pulau Rupat yang mengaku apa yang dibuatnya ini tidak lepas dari program pendidikan yang dilakukan Anies Baswedan 2014 lalu yang mengirim guru-guru ke daerah yang tidak ada guru. Ini menjadikannya memiliki kesempatan untuk mendapatkan pendidikan dan saat ini telah menjadi tenaga pendidik.

Selain itu salah seorang perwakilan kelompok tani juga sempat diberikan kesempatan untuk menyampaikan aspirasinya ke hadapan calon Presiden RI Anies Baswedan yang sudah berada di atas panggung yang dihadiri ribuan simpatisan dan kader partai politik pendukung.

- Advertisement -

“Komitmen pertama kali kami jika diberikan amanah, maka kami akan membereskan tata niaga pangan di Republik ini. Mulai dari hulunya hingga hilirnya mendapat perhatian semua. Petani apapun hanya komunitas, semua komunitas pertanian istilah kami agromaritim. Pangan kita diproduksi di tanah dan di air ada yang perikanan, pertanian, peternakan dan perkebunan. Semua itu akan dikerjakan pada 100 hari pertama bertugas supaya petaninya makmur,” ujar Anies dalam orasinya di hadapan ribuan pendukungnya.

Selanjutnya dikatakan Anies, jika petani sudah makmur, maka disiapkan juga contract farming, di mana dilakukan perjanjian beli panen, supanya mereka punya kepastian, ada pembeli saat musim panen. Jangan saat panen malah impor dilakukan sehingga harga jadi jatuh sehingga petani tidak pernah makmur.

- Advertisement -
Baca Juga:  PPP Tegas Ingin Isu Polemik Penundaan Pemilu Dihentikan

Disebutkannya, di pasar, harga beras mahal tapi petaninya terima uangnya sedikit. Artinya uangnya hilang di tengah jalan karena ada mafia beras. Ada tengkulak yang melakukan tindakan tidak benar dan ada penimbunan beras, dan itu perlu diberantas dengan adanya perubahan.

“Melakukan perubahan perlu wewenang dan pada tanggal 14 Februari mendatang, kita akan menentukan wewenang tersebut akan diberikan kepada siapa ,” ujar Anies yang disambut oleh massa dengan teriakan nomor urut 1.

Pihaknya ingin tidak ada kebijakan yang diskriminatif lagi di negeri ini, termasuk di daerah ini. Bagi hasil sebagai salah satu tuntutan masyarakat Riau adalah salah satu agenda utama supaya rakyat merasakan manfaatnya.

Dikatakan Anies, dirinya mende­ngarkan ada yang bercerita, Riau ini Bumi kaya, tapi duit tak ada. Penghasilan kecil, belanja mahal. Cari kerja payah tapi orang luar dapat kerja, dan itu akan dibenahi semua nantinya.

“Yang berkumpul di sini bukanlah yang dibayar tapi yang berkumpul di sini adalah mereka rakyat yang kebanyakan yang berjuang demi keadilan dan kemakmuran untuk Indonesia lebih baik,” kata Anis.

Dia juga menyebutkan, hendaknya tunjukkan republik ini bukan republik milik penguasa uang, namun milik rakyat yang kebanyakan.

“Mari kembalikan negara ini ke negara hukum, yakni hukum menjadi panglima di atas segalanya,” urai Anies.

Petani hidup sulit dan banyak yang tidak diperhatikan. Harga pangan sulit, pupuk mahal, juga sulit didapatkan. Harga jual pertanian rendah dan ketika petani panen malah impor beras yang membuat harga rendah dan ini perlu adanya perubahan.

Masalah tingginya harga pangan, pendidikan mahal, kesehatan mahal, sulit lapangan pekerjaan tidak boleh dibiarkan karena masalah itu bukan masalah rumitnya, namun masalahnya tidak diselesaikan dengan baik. Contohnya jalan rusak yang sudah rusak bertahun-tahun dan tidak halus karena tidak diperhatikan. Kalau diperhatikan dan dibangun lagi, makanya akan selesai masalahnya.

Baca Juga:  Hari Ini, Anies Baswedan Kampanye di Dumai

“Kami sudah berbicara masalah ketimpangan bukan saat ini saja karena jadi calon presiden, namun sejak belasan tahun lalu ketika belum bertugas di pemerintahan. Kami dan teman teman yang peduli pendidikan mengirimkan guru-guru ke daerah yang tidak ada guru-guru seperti di Pulau Rupat yang siswanya bercerita, yang saat ini sudah jadi guru tadi di hadapan kita semua,” lanjut Anis.

Anies menyebut, dia tidak berpikir akan berbicara dipanggung ini. Empat belas tahun lalu, dia hanya berpikir bagaimana anak-anak di tempat jauh di pesisir terpencil Indonesia mendapatkan kesempatan dalam memperoleh pendidikan.

“Begitu kesempatan datang dengan hadirnya guru-guru itu dan kesempatan hadir, mereka bisa menang di ajang olimpiade di Bengkalis dan menang di ajang yang sama di Provinsi Riau dan mereka berangkat ke Jakarta dan masuk top rangking nasional,” terang Anies.

Pada tahun 2010 lalu, anak-anak Pulau Rupat yang dibilang tidak cerdas, ternyata sangat cerdas dan sangat potensial. Yang mereka tidak punya itu bukan kemampuan, tapi kesempatan. Kemampuan punya, kesempatan tidak ada. Begitu kesempatan itu mereka dapatkan, semua terkagum-kagum. Ini anak-anak dari sebuah pulau yang lebih dekat ke Malaysia daripada belahan Sumatera, ternyata bisa berprestasi.

“Rakyat Riau orang berpotensi. Berikan kesempatan yang adil sehingga bisa maju dan berkembang,” lanjut Anies.

Dalam kunjungannya ke Kota Dumai untuk melaksanakan kampanye, Anies Baswedan didampingi Gubernur Riau, Edi Natar dan Wali Kota Dumai, Paisal selaku ketua Nasdem Kota Dumai, para ketua partai politik pengusung dan pendukung dan sejumlah calon legislatif.(rpg/mx13)

 

DUMAI (RP) – Calon Presiden Republik Indonesia, Anies Baswedan melaksanakan kampanye terbuka di Kota Dumai. Dia berjanji akan mengentaskan permasalahan pertanian di seratus hari pertama kerja jika nanti menjabat sebagai Presiden Indonesia.

Kampanye yang dipusatkan di Taman Bukit Gelanggang, Sabtu (27/1) ini tidak hanya dihadiri oleh masyarakat Dumai saja, namun juga masyarakat Kabupaten Bengkalis yakni dari Pulau Rupat, Kecamatan Duri, dan Kecamatan Mandau, bahkan ada dari Rokan Hilir dan Kabupaten Siak.

Ratusan simpatisan yang mengaku datang sukarela tanpa dijanjikan uang kampanye ini terus berdatangan dan memenuhi Taman Bukit Gelanggang mulai pukul 13.00 WIB dan terus bertahan hingga kampanye pasangam calon presiden Indonesia nomor urut 1 ini selesai pukul 18.30 WIB menjelang salat magrib.

Kehadiran mantan Menteri Pendidikan ini juga sempat didatangi salah seorang guru asal Pulau Rupat yang mengaku apa yang dibuatnya ini tidak lepas dari program pendidikan yang dilakukan Anies Baswedan 2014 lalu yang mengirim guru-guru ke daerah yang tidak ada guru. Ini menjadikannya memiliki kesempatan untuk mendapatkan pendidikan dan saat ini telah menjadi tenaga pendidik.

Selain itu salah seorang perwakilan kelompok tani juga sempat diberikan kesempatan untuk menyampaikan aspirasinya ke hadapan calon Presiden RI Anies Baswedan yang sudah berada di atas panggung yang dihadiri ribuan simpatisan dan kader partai politik pendukung.

“Komitmen pertama kali kami jika diberikan amanah, maka kami akan membereskan tata niaga pangan di Republik ini. Mulai dari hulunya hingga hilirnya mendapat perhatian semua. Petani apapun hanya komunitas, semua komunitas pertanian istilah kami agromaritim. Pangan kita diproduksi di tanah dan di air ada yang perikanan, pertanian, peternakan dan perkebunan. Semua itu akan dikerjakan pada 100 hari pertama bertugas supaya petaninya makmur,” ujar Anies dalam orasinya di hadapan ribuan pendukungnya.

Selanjutnya dikatakan Anies, jika petani sudah makmur, maka disiapkan juga contract farming, di mana dilakukan perjanjian beli panen, supanya mereka punya kepastian, ada pembeli saat musim panen. Jangan saat panen malah impor dilakukan sehingga harga jadi jatuh sehingga petani tidak pernah makmur.

Baca Juga:  Di Gorontalo, Anies Ziarah ke Makam Pahlawan Nasional

Disebutkannya, di pasar, harga beras mahal tapi petaninya terima uangnya sedikit. Artinya uangnya hilang di tengah jalan karena ada mafia beras. Ada tengkulak yang melakukan tindakan tidak benar dan ada penimbunan beras, dan itu perlu diberantas dengan adanya perubahan.

“Melakukan perubahan perlu wewenang dan pada tanggal 14 Februari mendatang, kita akan menentukan wewenang tersebut akan diberikan kepada siapa ,” ujar Anies yang disambut oleh massa dengan teriakan nomor urut 1.

Pihaknya ingin tidak ada kebijakan yang diskriminatif lagi di negeri ini, termasuk di daerah ini. Bagi hasil sebagai salah satu tuntutan masyarakat Riau adalah salah satu agenda utama supaya rakyat merasakan manfaatnya.

Dikatakan Anies, dirinya mende­ngarkan ada yang bercerita, Riau ini Bumi kaya, tapi duit tak ada. Penghasilan kecil, belanja mahal. Cari kerja payah tapi orang luar dapat kerja, dan itu akan dibenahi semua nantinya.

“Yang berkumpul di sini bukanlah yang dibayar tapi yang berkumpul di sini adalah mereka rakyat yang kebanyakan yang berjuang demi keadilan dan kemakmuran untuk Indonesia lebih baik,” kata Anis.

Dia juga menyebutkan, hendaknya tunjukkan republik ini bukan republik milik penguasa uang, namun milik rakyat yang kebanyakan.

“Mari kembalikan negara ini ke negara hukum, yakni hukum menjadi panglima di atas segalanya,” urai Anies.

Petani hidup sulit dan banyak yang tidak diperhatikan. Harga pangan sulit, pupuk mahal, juga sulit didapatkan. Harga jual pertanian rendah dan ketika petani panen malah impor beras yang membuat harga rendah dan ini perlu adanya perubahan.

Masalah tingginya harga pangan, pendidikan mahal, kesehatan mahal, sulit lapangan pekerjaan tidak boleh dibiarkan karena masalah itu bukan masalah rumitnya, namun masalahnya tidak diselesaikan dengan baik. Contohnya jalan rusak yang sudah rusak bertahun-tahun dan tidak halus karena tidak diperhatikan. Kalau diperhatikan dan dibangun lagi, makanya akan selesai masalahnya.

Baca Juga:  Prabowo Ziarah, Ganjar Rapat, Anies Agenda Privat

“Kami sudah berbicara masalah ketimpangan bukan saat ini saja karena jadi calon presiden, namun sejak belasan tahun lalu ketika belum bertugas di pemerintahan. Kami dan teman teman yang peduli pendidikan mengirimkan guru-guru ke daerah yang tidak ada guru-guru seperti di Pulau Rupat yang siswanya bercerita, yang saat ini sudah jadi guru tadi di hadapan kita semua,” lanjut Anis.

Anies menyebut, dia tidak berpikir akan berbicara dipanggung ini. Empat belas tahun lalu, dia hanya berpikir bagaimana anak-anak di tempat jauh di pesisir terpencil Indonesia mendapatkan kesempatan dalam memperoleh pendidikan.

“Begitu kesempatan datang dengan hadirnya guru-guru itu dan kesempatan hadir, mereka bisa menang di ajang olimpiade di Bengkalis dan menang di ajang yang sama di Provinsi Riau dan mereka berangkat ke Jakarta dan masuk top rangking nasional,” terang Anies.

Pada tahun 2010 lalu, anak-anak Pulau Rupat yang dibilang tidak cerdas, ternyata sangat cerdas dan sangat potensial. Yang mereka tidak punya itu bukan kemampuan, tapi kesempatan. Kemampuan punya, kesempatan tidak ada. Begitu kesempatan itu mereka dapatkan, semua terkagum-kagum. Ini anak-anak dari sebuah pulau yang lebih dekat ke Malaysia daripada belahan Sumatera, ternyata bisa berprestasi.

“Rakyat Riau orang berpotensi. Berikan kesempatan yang adil sehingga bisa maju dan berkembang,” lanjut Anies.

Dalam kunjungannya ke Kota Dumai untuk melaksanakan kampanye, Anies Baswedan didampingi Gubernur Riau, Edi Natar dan Wali Kota Dumai, Paisal selaku ketua Nasdem Kota Dumai, para ketua partai politik pengusung dan pendukung dan sejumlah calon legislatif.(rpg/mx13)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari