Kamis, 12 Desember 2024

20 Oktober, Pelantikan Presiden dan Wapres Terpilih

Nasdem Merapat, Prabowo Buka Pintu Partai Lain Bergabung

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Teka-teki terkait sikap Partai Nasional Demokrat (Nasdem) pasca Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 akhirnya terjawab. Partai dengan jargon restorasi itu memutuskan bergabung dan mendukung pemerintahan di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Kepastian itu diumumkan langsung oleh Prabowo dan Surya Paloh usai menggelar pertemuan tertutup sekitar satu jam di Kertanegara Jakarta, Kamis (25/4). Sinyal merapatnya Nasdem sendiri sudah terbaca sejak lama. Lima hari usai pemungutan suara, Paloh sudah bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Jakarta untuk membuka komunikasi.

Kemudian saat KPU RI menetapkan hasil pemilu, Nasdem jadi partai pertama di luar koalisi Prabowo-Gibran yang secara terbuka menyatakan menerima hasilnya. Sinyal berlanjut saat rapat paripurna membahas hak angket Maret lalu.

Kala itu, Nasdem menjadi satu-satunya partai yang tidak bersuara dalam forum. Kemudian, pada 23 Maret, Prabowo bertandang ke Nasdem Tower dan disambut karpet merah.

Dalam pertemuan kemarin, Prabowo-Paloh menunjukkan keakrabannya. Prabowo menyambut Paloh secara hangat dengan bersalaman dan pelukan. Usai menyapa media, Prabowo menggandeng tangan Paloh masuk dan menggelar pertemuan tertutup.

Usai pertemuan, Prabowo kembali menegaskan sosok Paloh sebagai sahabat lama. Dia juga mengapresiasi sikap ksatria Paloh yang langsung mengucapkan selamat usai dirinya didaulat unggul dalam Pilpres 2024.

Selama ini, kata Prabowo, komunikasi antara Nasdem dan Gerindra berjalan secara berkelanjutan. Sehingga dalam pertemuan kemarin, sudah bisa mencapai kesepakatan yang produktif. “Kita sepakat sepakat bahwa kita akan bekerja sama untuk sebesar-besarnya kepentingan rakyat Indonesia,” kata Prabowo.

Mantan Danjen Kopassus itu meyakini, dengan bergabungnya banyak elemen, bisa membentuk suatu pemerintahan yan kuat dan efektif. Terlebih di tengah dinamika perpolitikan dunia yang serba tidak pasti. Saat disinggung adakah partai lain yang menyusul Nasdem, Prabowo tidak menutup kemungkinan itu. “Kita lihat perkembangan ya,” kata Prabowo.

Sementara itu, Surya Paloh juga menganggap Prabowo sebagai sahabat. Karena kedekatan itu, nyaris tidak ada batasan untuk berbicara secara hangat. “Nasdem hari ini (kemarin, red) menyatakan, kembali menegaskan, mendukung pemerintahan baru di bawah kepemimpinan bapak Prabowo  Subianto dan Mas Gibran,” ujarnya.

Baca Juga:  OTT Bupati Lampung Utara, KPK Amankan Duit Rp 600 Juta

Meski sempat beseberangan, Paloh menegaskan pemilu telah usai dan amanah rakyat telah ditetapkan. “Sekarang tugas kita bersama bagaimana berjalan ke depan untuk membangun negeri ini,” ujarnya.

Diakui Paloh, dinamika dan tantangan dunia ke depan tidak mudah. Sehingga diperlukan spirit, keikhlasan hati, dan jiwa besar semua elite bangsa untuk bersatu. Dengan mendukung pemerintah, Paloh optimistis Nasdem bisa berkontribusi.

“In sya Allah kita akan bisa memberikan sesuatu yang jauh lebih hebat dan berarti untuk tetap melihat Indonesia dengan optimisme ke depan,” kata politisi asal Aceh itu.

Saat ditanya kenapa tidak berkontribusi kepada negara melalui jalur oposisi, Paloh mengaku
harus melakukan kontemplasi cukup panjang hingga akhirnya memutuskan merapat ke pemerintah. Paloh meyakini, dengan membantu pemerintah, masih tetap bisa beroposisi dengan menjaga nalar kritis setiap saat.

Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menambahkan, dalam pembicaraan dengan Surya Paloh belum dibahas soal pembagian kursi. Sesuai kesepakatan di Koalisi Indonesia Maju (KIM), persoalan menteri kewenangan Prabowo. “Tidak ada bicara-bicara pembagian kursi,” terangnya.

Dasco juga meyakini, masuknya Nasdem tidak memunculkan resistensi dari partai-partai KIM. Sebab sejak awal, telah disepakati untuk memberi ruang Prabowo memperkuat jajaran koalisi. Bahkan, ke depan tidak menutup kemungkinan adanya penambahan partai lain.

Sementara itu, setelah berkunjung ke Kantor DPP Nasdem, kemarin jajaran DPP PKS mengunjungi Kantor DPP PKB. Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mengungkapkan, pertemuan tersebut merupakan bagian dari silaturahmi sekaligus menyamakan persepsi satu sama lain. Termasuk pembahasan terkait kerja sama pilkada.

Di kesempatan tersebut, pria yang akrab disapa Gus Muhaimin juga tersebut menyatakan bahwa Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin (Amin) akan dibubarkan. Rencananya pembubaran akan dilakukan pagi ini di momen halalbihalal Timnas Amin. ”Besok (hari ini, red) akan diadakan acara pembubaran Timnas Amin,” ujarnya.

Gus Muhaimin kemarin juga menegaskan posisi partainya ke depan. Dia menyebutkan, kunjungan jajaran DPP Gerindra ke Kantor DPP PKB pada Rabu (24/4) sudah jelas menunjukkan sinyal dukungan PKB kepada pemerintahan Prabowo-Gibran mendatang.

Baca Juga:  DPD Sahkan Keanggotaan Alat Kelengkapan

”Pertanyaan soal pertemuan kemarin (dengan Prabowo dan DPP Gerindra, red) saya kira tidak perlu dijawab karena sudah cetho welo-welo (mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran),” ujarnya saat ditanya mengenai sikap politik PKB ke depan.

Sementara itu, PPP belum satu suara terkait sikap politik apakah akan bergabung dengan Prabowo-Gibran atau di luar pemerintahan. Ketua Mahkamah Partai DPP PPP Ade Irfan Pulungan meminta partainya realistis dan segera merapat ke koalisi Prabowo-Gibran.

Pada Pilpres 2024, PPP mengusung pasangan calon Ganjar-Mahfud. Sementara KPU telah resmi menetapkan pasangan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih pada Pilpres 2024. “Dan tinggal menunggu waktu pelantikan Presiden dan Wakil Presiden oleh MPR RI pada 20 Oktober 2024 mendatang,” kata Ade Irfan dalam keterangan resminya, kemarin.

Ade lantas meminta seluruh pihak untuk mendukung Prabowo-Gibran ke depannya. Hal ini demi melanjutkan pembangunan yang sudah dilaksanakan oleh Presiden Joko Widodo selama dua periode. “Seluruh elemen bangsa harus mendukung Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo-Gibran,” kata Ade.

Selain itu, kata dia, PPP harus menghormati dan menyatakan dukungan atas terpilihnya Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden. Partai Ka’bah juga harus realistis dalam memberikan dukungan berdasarkan perkembangan dinamika politik.

Dia juga meminta partainya berbenah diri untuk perbaikan internal partai yang saat ini dinyatakan tidak lolos parliamentary threshold (PT) 4 persen pada Pemilu 2024. “Apalagi saat ini sudah tidak ada lagi koalisi parpol pendukung paslon 1 dan paslon 3. Semua pihak diminta untuk bersatu membangun NKRI,” ujarnya.

Ketua DPP PPP Achmad Baidowi mengatakan, apa yang disampaikan Ade merupakan usulan dari kader. Memang, kata dia usulan untuk bergabung dengan Prabowo-Gibran mengemuka di kalangan kader partai.

Namun, lanjut Awiek sapaan akrab Achmad Baidowi, sampai sekarang DPP PPP belum memutuskan sikap. “Yang namanya usulan, boleh-boleh saja. Tapi partai belum memutuskan. Harus melalui mekanisme yang resmi,” bebernya.

Awiek menegaskan, bergabung atau tidaknya PPP dalam koalisi Prabowo-Gibran harus dibahas dalam musyawarah kerja nasional (Mukernas). Namun, dia belum memastikan kapan rapat tersebut akan digelar.(far/lum/tyo/das)

Laporan JPG, Jakarta

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Teka-teki terkait sikap Partai Nasional Demokrat (Nasdem) pasca Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 akhirnya terjawab. Partai dengan jargon restorasi itu memutuskan bergabung dan mendukung pemerintahan di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Kepastian itu diumumkan langsung oleh Prabowo dan Surya Paloh usai menggelar pertemuan tertutup sekitar satu jam di Kertanegara Jakarta, Kamis (25/4). Sinyal merapatnya Nasdem sendiri sudah terbaca sejak lama. Lima hari usai pemungutan suara, Paloh sudah bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Jakarta untuk membuka komunikasi.

- Advertisement -

Kemudian saat KPU RI menetapkan hasil pemilu, Nasdem jadi partai pertama di luar koalisi Prabowo-Gibran yang secara terbuka menyatakan menerima hasilnya. Sinyal berlanjut saat rapat paripurna membahas hak angket Maret lalu.

Kala itu, Nasdem menjadi satu-satunya partai yang tidak bersuara dalam forum. Kemudian, pada 23 Maret, Prabowo bertandang ke Nasdem Tower dan disambut karpet merah.

- Advertisement -

Dalam pertemuan kemarin, Prabowo-Paloh menunjukkan keakrabannya. Prabowo menyambut Paloh secara hangat dengan bersalaman dan pelukan. Usai menyapa media, Prabowo menggandeng tangan Paloh masuk dan menggelar pertemuan tertutup.

Usai pertemuan, Prabowo kembali menegaskan sosok Paloh sebagai sahabat lama. Dia juga mengapresiasi sikap ksatria Paloh yang langsung mengucapkan selamat usai dirinya didaulat unggul dalam Pilpres 2024.

Selama ini, kata Prabowo, komunikasi antara Nasdem dan Gerindra berjalan secara berkelanjutan. Sehingga dalam pertemuan kemarin, sudah bisa mencapai kesepakatan yang produktif. “Kita sepakat sepakat bahwa kita akan bekerja sama untuk sebesar-besarnya kepentingan rakyat Indonesia,” kata Prabowo.

Mantan Danjen Kopassus itu meyakini, dengan bergabungnya banyak elemen, bisa membentuk suatu pemerintahan yan kuat dan efektif. Terlebih di tengah dinamika perpolitikan dunia yang serba tidak pasti. Saat disinggung adakah partai lain yang menyusul Nasdem, Prabowo tidak menutup kemungkinan itu. “Kita lihat perkembangan ya,” kata Prabowo.

Sementara itu, Surya Paloh juga menganggap Prabowo sebagai sahabat. Karena kedekatan itu, nyaris tidak ada batasan untuk berbicara secara hangat. “Nasdem hari ini (kemarin, red) menyatakan, kembali menegaskan, mendukung pemerintahan baru di bawah kepemimpinan bapak Prabowo  Subianto dan Mas Gibran,” ujarnya.

Baca Juga:  Pekan Ini DPR Bahas Anggaran dan Tahapan Pemilu

Meski sempat beseberangan, Paloh menegaskan pemilu telah usai dan amanah rakyat telah ditetapkan. “Sekarang tugas kita bersama bagaimana berjalan ke depan untuk membangun negeri ini,” ujarnya.

Diakui Paloh, dinamika dan tantangan dunia ke depan tidak mudah. Sehingga diperlukan spirit, keikhlasan hati, dan jiwa besar semua elite bangsa untuk bersatu. Dengan mendukung pemerintah, Paloh optimistis Nasdem bisa berkontribusi.

“In sya Allah kita akan bisa memberikan sesuatu yang jauh lebih hebat dan berarti untuk tetap melihat Indonesia dengan optimisme ke depan,” kata politisi asal Aceh itu.

Saat ditanya kenapa tidak berkontribusi kepada negara melalui jalur oposisi, Paloh mengaku
harus melakukan kontemplasi cukup panjang hingga akhirnya memutuskan merapat ke pemerintah. Paloh meyakini, dengan membantu pemerintah, masih tetap bisa beroposisi dengan menjaga nalar kritis setiap saat.

Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menambahkan, dalam pembicaraan dengan Surya Paloh belum dibahas soal pembagian kursi. Sesuai kesepakatan di Koalisi Indonesia Maju (KIM), persoalan menteri kewenangan Prabowo. “Tidak ada bicara-bicara pembagian kursi,” terangnya.

Dasco juga meyakini, masuknya Nasdem tidak memunculkan resistensi dari partai-partai KIM. Sebab sejak awal, telah disepakati untuk memberi ruang Prabowo memperkuat jajaran koalisi. Bahkan, ke depan tidak menutup kemungkinan adanya penambahan partai lain.

Sementara itu, setelah berkunjung ke Kantor DPP Nasdem, kemarin jajaran DPP PKS mengunjungi Kantor DPP PKB. Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mengungkapkan, pertemuan tersebut merupakan bagian dari silaturahmi sekaligus menyamakan persepsi satu sama lain. Termasuk pembahasan terkait kerja sama pilkada.

Di kesempatan tersebut, pria yang akrab disapa Gus Muhaimin juga tersebut menyatakan bahwa Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin (Amin) akan dibubarkan. Rencananya pembubaran akan dilakukan pagi ini di momen halalbihalal Timnas Amin. ”Besok (hari ini, red) akan diadakan acara pembubaran Timnas Amin,” ujarnya.

Gus Muhaimin kemarin juga menegaskan posisi partainya ke depan. Dia menyebutkan, kunjungan jajaran DPP Gerindra ke Kantor DPP PKB pada Rabu (24/4) sudah jelas menunjukkan sinyal dukungan PKB kepada pemerintahan Prabowo-Gibran mendatang.

Baca Juga:  Prabowo Ajak Semua Pihak Hormati Proses Hukum

”Pertanyaan soal pertemuan kemarin (dengan Prabowo dan DPP Gerindra, red) saya kira tidak perlu dijawab karena sudah cetho welo-welo (mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran),” ujarnya saat ditanya mengenai sikap politik PKB ke depan.

Sementara itu, PPP belum satu suara terkait sikap politik apakah akan bergabung dengan Prabowo-Gibran atau di luar pemerintahan. Ketua Mahkamah Partai DPP PPP Ade Irfan Pulungan meminta partainya realistis dan segera merapat ke koalisi Prabowo-Gibran.

Pada Pilpres 2024, PPP mengusung pasangan calon Ganjar-Mahfud. Sementara KPU telah resmi menetapkan pasangan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih pada Pilpres 2024. “Dan tinggal menunggu waktu pelantikan Presiden dan Wakil Presiden oleh MPR RI pada 20 Oktober 2024 mendatang,” kata Ade Irfan dalam keterangan resminya, kemarin.

Ade lantas meminta seluruh pihak untuk mendukung Prabowo-Gibran ke depannya. Hal ini demi melanjutkan pembangunan yang sudah dilaksanakan oleh Presiden Joko Widodo selama dua periode. “Seluruh elemen bangsa harus mendukung Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo-Gibran,” kata Ade.

Selain itu, kata dia, PPP harus menghormati dan menyatakan dukungan atas terpilihnya Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden. Partai Ka’bah juga harus realistis dalam memberikan dukungan berdasarkan perkembangan dinamika politik.

Dia juga meminta partainya berbenah diri untuk perbaikan internal partai yang saat ini dinyatakan tidak lolos parliamentary threshold (PT) 4 persen pada Pemilu 2024. “Apalagi saat ini sudah tidak ada lagi koalisi parpol pendukung paslon 1 dan paslon 3. Semua pihak diminta untuk bersatu membangun NKRI,” ujarnya.

Ketua DPP PPP Achmad Baidowi mengatakan, apa yang disampaikan Ade merupakan usulan dari kader. Memang, kata dia usulan untuk bergabung dengan Prabowo-Gibran mengemuka di kalangan kader partai.

Namun, lanjut Awiek sapaan akrab Achmad Baidowi, sampai sekarang DPP PPP belum memutuskan sikap. “Yang namanya usulan, boleh-boleh saja. Tapi partai belum memutuskan. Harus melalui mekanisme yang resmi,” bebernya.

Awiek menegaskan, bergabung atau tidaknya PPP dalam koalisi Prabowo-Gibran harus dibahas dalam musyawarah kerja nasional (Mukernas). Namun, dia belum memastikan kapan rapat tersebut akan digelar.(far/lum/tyo/das)

Laporan JPG, Jakarta

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari