Senin, 20 Mei 2024

Orang Tua Perhatikan Pergaulan Anak

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – SMPN 8 Pe­kan­baru telah menerapkan  kurikulum merdeka sejak tahun kemarin dan kini masuk yang kedua. Untuk kelas  tujuh dan delapan sudah memakai kurikulum merdeka tersebut. Dengan demikian secara otomatis P5 terlaksana. 

Kepala SMPN 8 Pekanbaru Syafrida Ali SPd kepada Riau Pos, Selasa (13/2) mengatakan, untuk pelajaran 2024-2025 semuanya kelas sudah kurikulum merdeka. Tema yang diambil sebelumnya adalah gotong royong, kerja sama.

Yamaha

‘’Mereka sudah menghasilkan suatu produk untuk P5, sudah kita pamerkan di sekolah, setiap kelas memamerkan produk-produk yang telah dibuat oleh anak-anak kita seperti makanan, membatik dengan mempergunakan yang ada di lingkungan sekolah,’’ terangnya.

Manfaat kurikulum merdeka sangat positif karena pelajar ini dari awal sudah dibentuk untuk mampu bekerja sama, gotong royong serta mengenali lingkungannya. Jadi anak-anak itu begitu ia melaksanakan P5 ini akan terbentuk karakter anak-anak. Masing-masing guru yang akan menilai dari karakter anak-anak dalam melaksanakan P5 tersebut.

Baca Juga:  Jadikan Kurikulum Merdeka Motivasi Belajar

Ia menyebutkan, anak usia SMP ini yang perlu dibentengi yaitu bagaimana anak-anak ini menjaga dirinya dari hal-hal negatif dari luar contohnya terjadi pembulian. Kejadiannya di luar sampai di sekolah terbawa-bawa dengan temannya. Sekolah selalu menyosialisasikan dari dampak pembulian. Anak usia SMP cenderung tidak tahu akibatnya.

- Advertisement -

‘’Kami juga mengimbau dari pihak sekolah kepada orang tua untuk memerhatikan pergaulan anak,’’ paparnya.(nto)  

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – SMPN 8 Pe­kan­baru telah menerapkan  kurikulum merdeka sejak tahun kemarin dan kini masuk yang kedua. Untuk kelas  tujuh dan delapan sudah memakai kurikulum merdeka tersebut. Dengan demikian secara otomatis P5 terlaksana. 

Kepala SMPN 8 Pekanbaru Syafrida Ali SPd kepada Riau Pos, Selasa (13/2) mengatakan, untuk pelajaran 2024-2025 semuanya kelas sudah kurikulum merdeka. Tema yang diambil sebelumnya adalah gotong royong, kerja sama.

‘’Mereka sudah menghasilkan suatu produk untuk P5, sudah kita pamerkan di sekolah, setiap kelas memamerkan produk-produk yang telah dibuat oleh anak-anak kita seperti makanan, membatik dengan mempergunakan yang ada di lingkungan sekolah,’’ terangnya.

Manfaat kurikulum merdeka sangat positif karena pelajar ini dari awal sudah dibentuk untuk mampu bekerja sama, gotong royong serta mengenali lingkungannya. Jadi anak-anak itu begitu ia melaksanakan P5 ini akan terbentuk karakter anak-anak. Masing-masing guru yang akan menilai dari karakter anak-anak dalam melaksanakan P5 tersebut.

Baca Juga:  FKIP Prodi Terakreditasi Unggul Terbanyak di Unri

Ia menyebutkan, anak usia SMP ini yang perlu dibentengi yaitu bagaimana anak-anak ini menjaga dirinya dari hal-hal negatif dari luar contohnya terjadi pembulian. Kejadiannya di luar sampai di sekolah terbawa-bawa dengan temannya. Sekolah selalu menyosialisasikan dari dampak pembulian. Anak usia SMP cenderung tidak tahu akibatnya.

‘’Kami juga mengimbau dari pihak sekolah kepada orang tua untuk memerhatikan pergaulan anak,’’ paparnya.(nto)  

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari