LONDON (RIAUPOS.CO) – Kejutan mulai terjadi di Wimbledon 2022. Petenis non unggulan Harmony Tan sukses menundukkan juara grand slam 23 kali Serena Williams.
Tan mengungkapkan rahasianya menumbangkan juara Wimbledon tujuh kali itu. Yakni keberhasilannya mengatasi ketakutannya tampil buruk di grand slam lapangan rumput tersebut.
Debutan asal Prancis berusia 24 tahun itu menumbangkan Williams dalam tiga set sekaligus mencatat kemenangan perdananya di grand slam lapangan rumput.
“Ini seperti mimpi. Karena percaya atau tidak saya selalu menonton Serena di TV ketika aku masih kecil,” kata dia seperti dikutip Reuters.
“Pelatih saya, Nathalie Tauziat, bertanding dengan dia 20 tahun lalu. Jadi, ya, ini adalah gap yang generasi besar.”
“Dia adalah legenda. Dia sudah memenangkan 23 gelar grand slam. Saat akan menghadapi dia, saya merasa khawatir. Aku khawatir bermain buruk di hadapannya,” ujarnya.
Tauziat yang juga melatih juara US Open 2019 Bianca Andreescu, membuat catatannya sendiri di Wimbledon dengan finis sebagai runner-up pada 1998. Saa itu Tan masih berusia kurang dari satu tahun.
“Dia cuma bilang nikmatilah pertandingan ini. Karena ini adalah laga pertamamu di Wimbledon,” kata Tan menirukan pesan Tauziat kepadanya.
“Kita menghadapi Serena di Centre Court. Dan, ya nikmati saja pertandingan itu.”
Tan, yang berperingkat 115 dunia, memenangi set pertama 7-5. Williams kemudian bangkit bangkit untuk merebut set kedua dengan hanya kehilangan satu game 6-1. Saat waktu menunjukkan pukul 11 ​​malam. keduanya harus bertarung melalui tie break set ketiga yang akhirnya dimenangkan Tan 7-6. Laga itu berlangsung dalam tempo tiga jam.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman
LONDON (RIAUPOS.CO) – Kejutan mulai terjadi di Wimbledon 2022. Petenis non unggulan Harmony Tan sukses menundukkan juara grand slam 23 kali Serena Williams.
Tan mengungkapkan rahasianya menumbangkan juara Wimbledon tujuh kali itu. Yakni keberhasilannya mengatasi ketakutannya tampil buruk di grand slam lapangan rumput tersebut.
- Advertisement -
Debutan asal Prancis berusia 24 tahun itu menumbangkan Williams dalam tiga set sekaligus mencatat kemenangan perdananya di grand slam lapangan rumput.
“Ini seperti mimpi. Karena percaya atau tidak saya selalu menonton Serena di TV ketika aku masih kecil,” kata dia seperti dikutip Reuters.
- Advertisement -
“Pelatih saya, Nathalie Tauziat, bertanding dengan dia 20 tahun lalu. Jadi, ya, ini adalah gap yang generasi besar.”
“Dia adalah legenda. Dia sudah memenangkan 23 gelar grand slam. Saat akan menghadapi dia, saya merasa khawatir. Aku khawatir bermain buruk di hadapannya,” ujarnya.
Tauziat yang juga melatih juara US Open 2019 Bianca Andreescu, membuat catatannya sendiri di Wimbledon dengan finis sebagai runner-up pada 1998. Saa itu Tan masih berusia kurang dari satu tahun.
“Dia cuma bilang nikmatilah pertandingan ini. Karena ini adalah laga pertamamu di Wimbledon,” kata Tan menirukan pesan Tauziat kepadanya.
“Kita menghadapi Serena di Centre Court. Dan, ya nikmati saja pertandingan itu.”
Tan, yang berperingkat 115 dunia, memenangi set pertama 7-5. Williams kemudian bangkit bangkit untuk merebut set kedua dengan hanya kehilangan satu game 6-1. Saat waktu menunjukkan pukul 11 ​​malam. keduanya harus bertarung melalui tie break set ketiga yang akhirnya dimenangkan Tan 7-6. Laga itu berlangsung dalam tempo tiga jam.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman