Kamis, 19 September 2024

Jerman dan Belanda Tidak Perlu Nomor 9

JERMAN (RIAUPOS.CO) — Bagaimana jadinya jika sebuah tim minim striker? Jika pertanyaan itu diberikan kepada Jerman dan Belanda, mereka  tidak akan cemas. Sebab, lini kedua mereka produktif. Itu terlihat selama kualifikasi Euro 2020.

Salah satu bukti tersaji pada matchday pemungkas kualifikasi kemarin dini hari. Saat Jerman menang 6-1 atas Irlandia Utara. Tidak ada gol yang disumbang si nomor 9. Padahal, Timo Werner ada di line up. Sebagai ganti, der trainer Joachim Loew menempatkan wide attacker Serge Gnabry sebagai false nine.

Hasilnya? Pemain Bayern Mun­chen itu mencetak hat-trick. Eks pemain Arsenal itu pun jadi top scorer Die Mannschaft sepanjang kualifikasi dengan torehan delapan gol. Total, dari 13 caps bersama Jerman, pemain 24 tahun itu mencetak 13 gol alias 1 gol per pertandingan. Hanya Gerd Mueller yang bisa melakukannya pada 50 tahun lalu.

Baca Juga:  Spanyol Juara Piala Eropa U-21

Trigolnya kemarin adalah yang kedua bersama Jerman. Hat-trick pertama tercipta pada debut melawan San Marino (11/11/2016) di kualifikasi Piala Dunia 2018. Bulan lalu, dia juga sempat tampil menghebohkan dengan mencetak quat-trick ketika Bayern menang 7-2 atas Tottenham Hotspur pada matchday kedua fase grup Liga Champions (2/10). Lebih jauh, dari 30 gol Jerman selama kualifikasi, 25 di antaranya atau 83 persen berasal dari pemain non striker. Bahkan, Werner hanya mendapat “jatah” dua gol.

- Advertisement -

"Rekor gol Gnabry sangat feno­menal dan saya akan terkejut jika Jerman tidak akan melaju jauh (di Euro 2020, Red)," papar pelatih Irlandia Utara Michael O’Neill kepada Daily Mail  "Selain itu, jadi misteri bagi saya karena klub-klub Inggris gagal mendapatkan kontribusi maksimal darinya (Gnabry, Red)," lanjutnya merujuk kegagalan Gnabry ketika berkostum Arsenal (2012-2016) dan dipinjamkan ke West Bromwich Albion (2015-2016). Selama empat musim berkarir di Inggris, Gnabry hanya tampil dalam empat laga tanpa gol.

Baca Juga:  Ancelotti Dipecat

Belanda setali tiga uang. Produktivitas lini kedua mereka memang tidak setinggi Jerman, tapi tetap saja mendominasi. Dari 24 gol Der Oranje selama kualifikasi, 15 di antaranya merupakan sumbangsih dari lini kedua.

- Advertisement -

Jika Gnabry moncer di Jerman, Belanda punya Georginio Wijnaldum. Dia melesakkan delapan gol dan menjadikannya top scorer Belanda selama kualifikasi. Dia juga mencetak tiga gol saat menang lima gol tanpa balas melawan Estonia kemarin. Gelandang Belanda pertama yang mencetak tiga gol setelah Johan Neeskens.(eca)

Laporan JPG, Munchen

JERMAN (RIAUPOS.CO) — Bagaimana jadinya jika sebuah tim minim striker? Jika pertanyaan itu diberikan kepada Jerman dan Belanda, mereka  tidak akan cemas. Sebab, lini kedua mereka produktif. Itu terlihat selama kualifikasi Euro 2020.

Salah satu bukti tersaji pada matchday pemungkas kualifikasi kemarin dini hari. Saat Jerman menang 6-1 atas Irlandia Utara. Tidak ada gol yang disumbang si nomor 9. Padahal, Timo Werner ada di line up. Sebagai ganti, der trainer Joachim Loew menempatkan wide attacker Serge Gnabry sebagai false nine.

Hasilnya? Pemain Bayern Mun­chen itu mencetak hat-trick. Eks pemain Arsenal itu pun jadi top scorer Die Mannschaft sepanjang kualifikasi dengan torehan delapan gol. Total, dari 13 caps bersama Jerman, pemain 24 tahun itu mencetak 13 gol alias 1 gol per pertandingan. Hanya Gerd Mueller yang bisa melakukannya pada 50 tahun lalu.

Baca Juga:  Praveen: BWF Melanggar Peraturan yang Mereka Buat Sendiri

Trigolnya kemarin adalah yang kedua bersama Jerman. Hat-trick pertama tercipta pada debut melawan San Marino (11/11/2016) di kualifikasi Piala Dunia 2018. Bulan lalu, dia juga sempat tampil menghebohkan dengan mencetak quat-trick ketika Bayern menang 7-2 atas Tottenham Hotspur pada matchday kedua fase grup Liga Champions (2/10). Lebih jauh, dari 30 gol Jerman selama kualifikasi, 25 di antaranya atau 83 persen berasal dari pemain non striker. Bahkan, Werner hanya mendapat “jatah” dua gol.

"Rekor gol Gnabry sangat feno­menal dan saya akan terkejut jika Jerman tidak akan melaju jauh (di Euro 2020, Red)," papar pelatih Irlandia Utara Michael O’Neill kepada Daily Mail  "Selain itu, jadi misteri bagi saya karena klub-klub Inggris gagal mendapatkan kontribusi maksimal darinya (Gnabry, Red)," lanjutnya merujuk kegagalan Gnabry ketika berkostum Arsenal (2012-2016) dan dipinjamkan ke West Bromwich Albion (2015-2016). Selama empat musim berkarir di Inggris, Gnabry hanya tampil dalam empat laga tanpa gol.

Baca Juga:  Kalahkan Spurs, City Juara 4 Kali Beruntun 

Belanda setali tiga uang. Produktivitas lini kedua mereka memang tidak setinggi Jerman, tapi tetap saja mendominasi. Dari 24 gol Der Oranje selama kualifikasi, 15 di antaranya merupakan sumbangsih dari lini kedua.

Jika Gnabry moncer di Jerman, Belanda punya Georginio Wijnaldum. Dia melesakkan delapan gol dan menjadikannya top scorer Belanda selama kualifikasi. Dia juga mencetak tiga gol saat menang lima gol tanpa balas melawan Estonia kemarin. Gelandang Belanda pertama yang mencetak tiga gol setelah Johan Neeskens.(eca)

Laporan JPG, Munchen

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari