Selasa, 17 September 2024

Titik Baru Rivalitas

LONDON (RIAUPOS.CO) — Tottenham Hotspur adalah titik awal buat Juergen Klopp ketika menapaki kompetisi di tanah Inggris pada 8 Oktober 2015. Sementara Liverpool dan Klopp merupakan titik akhir Jose Mourinho saat masih berstatus pelatih Manchester United pada 18 Desember 2018.

Kembalinya Mourinho ke Premier League, kali ini bersama Spurs per 20 November lalu membuka lagi rekam jejak persaingannya dengan Klopp. Pada matchweek 22 dini hari nanti (12/1) di Tottenham Hotspur Stadium, Spurs akan menjamu Liverpool (siaran langsung Mola App/Mola Matrix/Mola Polytron Streaming 00.30 WIB).

Dalam pre-match press conference kemarin (10/1) di markas Liverpool Melwood, Klopp mengatakan Spurs selalu menjadi lawan sulit buatnya. Sejak datang Oktober 2015 lalu, pelatih 52 tahun itu sudah bertemu 11 kali. Enam kali menang, empat kali seri, dan sekali kalah. Daftar pertemuan Klopp itu semuanya terjadi pada Spurs era Mauricio Pochettino.

Baca Juga:  Alphonso Davies yang Bikin Klepek-Klepek si Cantik Jordyn Huitema

"Jose (Mourinho) adalah pelatih kelas dunia dengan pola pikir yang spesifik. Dia ingin selalu menang dan saya menaruh respek sangat besar padanya," kata Klopp dikutip Liverpool Echo. "Jose selalu berusaha memaksimalkan situasi dalam timnya dan seperti itulah seorang manajer bekerja," tambah pelatih yang memberikan titel juara Liga Champions musim lalu buat Liverpool itu.

- Advertisement -

Klopp kemudian bertutur menyamakan situasi dan sumber daya pemain yang dimiliki Mourinho di Spurs atau saat masih bersama MU pastinya sangat berbeda. Sehingga memprediksi Liverpool akan menang seperti saat pertemuan The Reds versus MU pada Desember 2018 sangat tak relevan.

"Secara teknik skuad Spurs terlalu gampang untuk sekedar bermain dengan konsentrasi bertahan ataupun serangan balik sebagai senjata. Deretan pemain tengahnya, (Christian) Eriksen, (Dele) Alli, (Giovani) Lo Celso, (Lucas) Moura, dan Son (Heung-min) bisa menghasilkan peluang dengan kecepatannya," tutur Klopp. "Pemain belakang mereka, (Serge) Aurier dan (Ryan) Sessegnon pun bergerak cepat," tambah pelatih dengan persentase kemenangan 60,3 persen.

- Advertisement -
Baca Juga:  Simone Inzaghi Debut, Inter Hanya Menang Adu Penalti

Mantan pelatih Mainz 05 dan Borussia Dortmund tersebut juga enggan memikirkan terlalu jauh menyamai status The Invincibles milik Arsenal musim 2003-2004 lalu. Jika terlalu memikirkan statistik hanya itu yang didapatnya. Dan bukan gelar.

Mirror menulis sejak kedatangan Klopp di Liverpool 8 Oktober arus keluar dan masuk pemain yang datang sangatlah radikal. Dari laga pertama Klopp versus Spurs, diantara 18 nama pemain saat itu tinggal menyisakan James Milner, Adam Lallana, Divock Origi, dan Nathaniel Clyne. Sedang yang tak masuk skuad saat itu Dejan Lovren, Jordan Henderson, dan Roberto Firmino. (eca)

Laporan JPG, London

LONDON (RIAUPOS.CO) — Tottenham Hotspur adalah titik awal buat Juergen Klopp ketika menapaki kompetisi di tanah Inggris pada 8 Oktober 2015. Sementara Liverpool dan Klopp merupakan titik akhir Jose Mourinho saat masih berstatus pelatih Manchester United pada 18 Desember 2018.

Kembalinya Mourinho ke Premier League, kali ini bersama Spurs per 20 November lalu membuka lagi rekam jejak persaingannya dengan Klopp. Pada matchweek 22 dini hari nanti (12/1) di Tottenham Hotspur Stadium, Spurs akan menjamu Liverpool (siaran langsung Mola App/Mola Matrix/Mola Polytron Streaming 00.30 WIB).

Dalam pre-match press conference kemarin (10/1) di markas Liverpool Melwood, Klopp mengatakan Spurs selalu menjadi lawan sulit buatnya. Sejak datang Oktober 2015 lalu, pelatih 52 tahun itu sudah bertemu 11 kali. Enam kali menang, empat kali seri, dan sekali kalah. Daftar pertemuan Klopp itu semuanya terjadi pada Spurs era Mauricio Pochettino.

Baca Juga:  Barca Tanpa Messi, Papu Gomez Yakin Sevilla Bisa Juara

"Jose (Mourinho) adalah pelatih kelas dunia dengan pola pikir yang spesifik. Dia ingin selalu menang dan saya menaruh respek sangat besar padanya," kata Klopp dikutip Liverpool Echo. "Jose selalu berusaha memaksimalkan situasi dalam timnya dan seperti itulah seorang manajer bekerja," tambah pelatih yang memberikan titel juara Liga Champions musim lalu buat Liverpool itu.

Klopp kemudian bertutur menyamakan situasi dan sumber daya pemain yang dimiliki Mourinho di Spurs atau saat masih bersama MU pastinya sangat berbeda. Sehingga memprediksi Liverpool akan menang seperti saat pertemuan The Reds versus MU pada Desember 2018 sangat tak relevan.

"Secara teknik skuad Spurs terlalu gampang untuk sekedar bermain dengan konsentrasi bertahan ataupun serangan balik sebagai senjata. Deretan pemain tengahnya, (Christian) Eriksen, (Dele) Alli, (Giovani) Lo Celso, (Lucas) Moura, dan Son (Heung-min) bisa menghasilkan peluang dengan kecepatannya," tutur Klopp. "Pemain belakang mereka, (Serge) Aurier dan (Ryan) Sessegnon pun bergerak cepat," tambah pelatih dengan persentase kemenangan 60,3 persen.

Baca Juga:  Kevin De Bruyne Beri Sinyal Hengkang

Mantan pelatih Mainz 05 dan Borussia Dortmund tersebut juga enggan memikirkan terlalu jauh menyamai status The Invincibles milik Arsenal musim 2003-2004 lalu. Jika terlalu memikirkan statistik hanya itu yang didapatnya. Dan bukan gelar.

Mirror menulis sejak kedatangan Klopp di Liverpool 8 Oktober arus keluar dan masuk pemain yang datang sangatlah radikal. Dari laga pertama Klopp versus Spurs, diantara 18 nama pemain saat itu tinggal menyisakan James Milner, Adam Lallana, Divock Origi, dan Nathaniel Clyne. Sedang yang tak masuk skuad saat itu Dejan Lovren, Jordan Henderson, dan Roberto Firmino. (eca)

Laporan JPG, London

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari