Senin, 28 Juli 2025

Pelatih Vietnam Puji Kecepatan Pemain Sayap Indonesia

MANILA (RIAUPOS.CO) — Sisi sayap timnas U-23 Indonesia dinilai berbahaya oleh pelatih Vietnam Park Hang Seo menjelang pertemuan kedua tim di final sepak bola putra SEA Games 2019, Selasa (10/12).

"Indonesia membuat 17 gol di fase grup SEA Games ini, di mana 70-80 persen di antaranya bersumber dari pergerakan di sayap kanan dan kiri. Itu menjadi salah satu perhatian kami dalam persiapan untuk laga final," ujar Park di Stadion Rizal Memorial, Manila, Filipina, Senin.

Di sisi lebar lapangan, pelatih asal Korea Selatan itu menganggap Indonesia memiliki pemain-pemain yang cepat.

Saddil Ramdani dan kawan-kawan dipandang lekas melakukan transisi dan mampu mengorganisasi diri dengan baik.

Baca Juga:  Liverpool Juara, Alex Ferguson Ucapkan Selamat ke Kenny Dalglish

"Para pemain Indonesia mengetahui tugas dan posisi mereka masing-masing. Transisi mereka sangat cepat," tutur Park.

Pertandingan final SEA Games 2019 yang mempertemukan timnas U-23 Indonesia versus Vietnam berlangsung di Stadion Rizal Memorial, Manila, Filipina, Selasa (10/12), mulai pukul 20.00 waktu setempat atau 19.00 WIB.

Vietnam sendiri mengalami situasi yang kurang menguntungkan menjelang final SEA Games 2019 setelah kapten mereka Nguyen Quang Hai cedera.

Meski demikian, Park menegaskan bahwa hal tersebut bukanlah sesuatu yang membuatnya khawatir.

"Kami bermain sebagai tim dan kami berlaga untuk meraih satu tujuan yaitu juara," kata dia.

Di level SEA Games, pertemuan kedua negara di final sepak bola putra adalah yang pertama sepanjang sejarah.

Baca Juga:  Pengakuan Kiper Korban Tangan Tuhan, Maradona Hebat tapi Tidak Sportif

Laga tersebut juga menjadi ajang penuntas paceklik emas sepak bola putra SEA Games bagi Indonesia dan Vietnam. Jika Indonesia terakhir kali merebut emas pada SEA Games 1991, Vietnam jauh lebih lama.

Medali emas sepak bola putra SEA Games Vietnam sebelumnya datang pada tahun 1959, atau edisi pertama SEA Games yang kala itu bernama Southeast Asian Peninsular Games (SEAP Games). Vietnam sendiri ketika itu masih disebut Vietnam Selatan.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal

MANILA (RIAUPOS.CO) — Sisi sayap timnas U-23 Indonesia dinilai berbahaya oleh pelatih Vietnam Park Hang Seo menjelang pertemuan kedua tim di final sepak bola putra SEA Games 2019, Selasa (10/12).

"Indonesia membuat 17 gol di fase grup SEA Games ini, di mana 70-80 persen di antaranya bersumber dari pergerakan di sayap kanan dan kiri. Itu menjadi salah satu perhatian kami dalam persiapan untuk laga final," ujar Park di Stadion Rizal Memorial, Manila, Filipina, Senin.

Di sisi lebar lapangan, pelatih asal Korea Selatan itu menganggap Indonesia memiliki pemain-pemain yang cepat.

Saddil Ramdani dan kawan-kawan dipandang lekas melakukan transisi dan mampu mengorganisasi diri dengan baik.

Baca Juga:  Tampil Kesetanan, Chelsea Libas Southampton Setengah Lusin Gol

"Para pemain Indonesia mengetahui tugas dan posisi mereka masing-masing. Transisi mereka sangat cepat," tutur Park.

- Advertisement -

Pertandingan final SEA Games 2019 yang mempertemukan timnas U-23 Indonesia versus Vietnam berlangsung di Stadion Rizal Memorial, Manila, Filipina, Selasa (10/12), mulai pukul 20.00 waktu setempat atau 19.00 WIB.

Vietnam sendiri mengalami situasi yang kurang menguntungkan menjelang final SEA Games 2019 setelah kapten mereka Nguyen Quang Hai cedera.

- Advertisement -

Meski demikian, Park menegaskan bahwa hal tersebut bukanlah sesuatu yang membuatnya khawatir.

"Kami bermain sebagai tim dan kami berlaga untuk meraih satu tujuan yaitu juara," kata dia.

Di level SEA Games, pertemuan kedua negara di final sepak bola putra adalah yang pertama sepanjang sejarah.

Baca Juga:  Pengakuan Kiper Korban Tangan Tuhan, Maradona Hebat tapi Tidak Sportif

Laga tersebut juga menjadi ajang penuntas paceklik emas sepak bola putra SEA Games bagi Indonesia dan Vietnam. Jika Indonesia terakhir kali merebut emas pada SEA Games 1991, Vietnam jauh lebih lama.

Medali emas sepak bola putra SEA Games Vietnam sebelumnya datang pada tahun 1959, atau edisi pertama SEA Games yang kala itu bernama Southeast Asian Peninsular Games (SEAP Games). Vietnam sendiri ketika itu masih disebut Vietnam Selatan.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

MANILA (RIAUPOS.CO) — Sisi sayap timnas U-23 Indonesia dinilai berbahaya oleh pelatih Vietnam Park Hang Seo menjelang pertemuan kedua tim di final sepak bola putra SEA Games 2019, Selasa (10/12).

"Indonesia membuat 17 gol di fase grup SEA Games ini, di mana 70-80 persen di antaranya bersumber dari pergerakan di sayap kanan dan kiri. Itu menjadi salah satu perhatian kami dalam persiapan untuk laga final," ujar Park di Stadion Rizal Memorial, Manila, Filipina, Senin.

Di sisi lebar lapangan, pelatih asal Korea Selatan itu menganggap Indonesia memiliki pemain-pemain yang cepat.

Saddil Ramdani dan kawan-kawan dipandang lekas melakukan transisi dan mampu mengorganisasi diri dengan baik.

Baca Juga:  Cile vs Argentina: Kesempatan Meregenerasi Skuad

"Para pemain Indonesia mengetahui tugas dan posisi mereka masing-masing. Transisi mereka sangat cepat," tutur Park.

Pertandingan final SEA Games 2019 yang mempertemukan timnas U-23 Indonesia versus Vietnam berlangsung di Stadion Rizal Memorial, Manila, Filipina, Selasa (10/12), mulai pukul 20.00 waktu setempat atau 19.00 WIB.

Vietnam sendiri mengalami situasi yang kurang menguntungkan menjelang final SEA Games 2019 setelah kapten mereka Nguyen Quang Hai cedera.

Meski demikian, Park menegaskan bahwa hal tersebut bukanlah sesuatu yang membuatnya khawatir.

"Kami bermain sebagai tim dan kami berlaga untuk meraih satu tujuan yaitu juara," kata dia.

Di level SEA Games, pertemuan kedua negara di final sepak bola putra adalah yang pertama sepanjang sejarah.

Baca Juga:  Tampil Kesetanan, Chelsea Libas Southampton Setengah Lusin Gol

Laga tersebut juga menjadi ajang penuntas paceklik emas sepak bola putra SEA Games bagi Indonesia dan Vietnam. Jika Indonesia terakhir kali merebut emas pada SEA Games 1991, Vietnam jauh lebih lama.

Medali emas sepak bola putra SEA Games Vietnam sebelumnya datang pada tahun 1959, atau edisi pertama SEA Games yang kala itu bernama Southeast Asian Peninsular Games (SEAP Games). Vietnam sendiri ketika itu masih disebut Vietnam Selatan.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari