Senin, 20 Mei 2024

Terlalu Cepat Disebut Kryptonite

MANCHESTER (RIAUPOS.CO) — Atmosfer kekompetitifan Premier League makin sengit dengan kedatangan Carlo Ancelotti sebagai juru taktik Everton di penghujung 2019. Ancelotti yang punya label pelatih dan pemain sukses di kancah Liga Champions berpotensi mengusik kemapanan tim enam besar Premier League.

Ancelotti meraih hasil 100 persen diantara dua laganya sejak jadi pelatih The Toffees per 21 Desember lalu. Kini di matchweek 21, Ancelotti akan membawa Everton bertandang ke Etihad Stadium menantang Manchester City, tim asuhan Pep Guardiola dini hari nanti (2/1) (siaran langsung Mola App/Mola Matrix/Mola Polytron Streaming pukul 00.30 WIB).

Yamaha

Ancelotti dalam pre-match press conference di Finch Farm kemarin (31/12) memberikan respek tinggi buat Guardiola. Walau secara usia berjarak 12 tahun tersebut, titel yang didapat Guardiola sebagai pemain serta pelatih sama banyaknya dengan dirinya.

"Pep (Guardiola) adalah manajer fantastik dan dia juga seorang pelatih yang jenius. Dia selalu mencoba sesuatu yang spesial di lapangan," kata Ancelotti dikutip Liverpool Echo.

Baca Juga:  Mohamed Salah Jadi ”Dermawan”,  Darwin Bikin Poker

"Saya punya relasi yang bagus dengannya dan bertemu dalam beberapa kesempatan," tambah pelatih 60 tahun itu.

- Advertisement -

Ancelotti yang terdengar merendah kepada Guardiola itu sesungguhnya punya rekor superior atas Guardiola. Ancelotti adalah pelatih dengan rekor 100 persen menang atas Guardiola. Meski pertemuan keduanya hanya terjadi dua kali.

Pada semifinal Liga Champions 2013-2014, Ancelotti yang saat itu jadi entrenador Real Madrid membekuk Bayern Muenchen yang ditangani Guardiola. Pada leg pertama di Santiago Bernabeu (24/4/2014), Ancelotti menang 1-0. Selanjutnya leg kedua di Allianz Arena (30/4/2014), Real lebih sadis dengan menghancurkan Bayern dengan skor 4-0.

- Advertisement -

"Saya ingin menguasai permainan dengan melakukan ball possession dan stok pemain menyerang di tim saya ada banyak. Terlepas cara Real menang di laga ini adalah dengan senjata counter-attack," ucap Guardiola setelah pertandingan seperti dikutip The Telegraph.

Resep serangan balik atau memasang garis pertahanan rendah adalah strategi yang sejauh ini cukup sukses membendung agresivitas unit serang tim yang dilatih Guardiola. Formulasi itu sudah diujikan Ole Gunnar Solskjaer dengan membawa Manchester United menang 2-1 di matchweek ke-16 lalu (7/12).

Baca Juga:  Neymar dan Di Maria Dinyatakan Positif Covid-19

ESPN menulis dua kemenangan Ancelotti atas Guardiola yang terjadi lima tahun lalu tak bisa dijadikan patokan. Terlalu cepat menyebut Ancelotti akan jadi kryptonite berikutnya buat Guardiola di Premier League seperti halnya Juergen Klopp (Liverpool), Jose Mourinho (Tottenham Hotspur), atau Nuno Espirito Santo (Wolverhampton Wanderers).

"Situasinya berbeda 180 derajat dengan yang terjadi lima tahun lalu. Ketika di Real, Ancelotti punya pemain-pemain terbaik dunia di tiap lininya seperti Cristiano Ronaldo, Gareth Bale, Sergio Ramos, sampai Iker Casillas," tulis ESPN.

Nah, Ancelotti jelang laga ini menyadari kalau City dan Guardiola adalah tim super di Premier League. Walau saat ini City tercecer di peringkat tiga klasemen sementara dan bermargin 14 poin (41-55) dari pemuncak klasemen Liverpool.(dra/kom)

Laporan JPG, Manchester

MANCHESTER (RIAUPOS.CO) — Atmosfer kekompetitifan Premier League makin sengit dengan kedatangan Carlo Ancelotti sebagai juru taktik Everton di penghujung 2019. Ancelotti yang punya label pelatih dan pemain sukses di kancah Liga Champions berpotensi mengusik kemapanan tim enam besar Premier League.

Ancelotti meraih hasil 100 persen diantara dua laganya sejak jadi pelatih The Toffees per 21 Desember lalu. Kini di matchweek 21, Ancelotti akan membawa Everton bertandang ke Etihad Stadium menantang Manchester City, tim asuhan Pep Guardiola dini hari nanti (2/1) (siaran langsung Mola App/Mola Matrix/Mola Polytron Streaming pukul 00.30 WIB).

Ancelotti dalam pre-match press conference di Finch Farm kemarin (31/12) memberikan respek tinggi buat Guardiola. Walau secara usia berjarak 12 tahun tersebut, titel yang didapat Guardiola sebagai pemain serta pelatih sama banyaknya dengan dirinya.

"Pep (Guardiola) adalah manajer fantastik dan dia juga seorang pelatih yang jenius. Dia selalu mencoba sesuatu yang spesial di lapangan," kata Ancelotti dikutip Liverpool Echo.

Baca Juga:  Pemain Manchester City Dilarang Ikut Rayakan Pesta Natal

"Saya punya relasi yang bagus dengannya dan bertemu dalam beberapa kesempatan," tambah pelatih 60 tahun itu.

Ancelotti yang terdengar merendah kepada Guardiola itu sesungguhnya punya rekor superior atas Guardiola. Ancelotti adalah pelatih dengan rekor 100 persen menang atas Guardiola. Meski pertemuan keduanya hanya terjadi dua kali.

Pada semifinal Liga Champions 2013-2014, Ancelotti yang saat itu jadi entrenador Real Madrid membekuk Bayern Muenchen yang ditangani Guardiola. Pada leg pertama di Santiago Bernabeu (24/4/2014), Ancelotti menang 1-0. Selanjutnya leg kedua di Allianz Arena (30/4/2014), Real lebih sadis dengan menghancurkan Bayern dengan skor 4-0.

"Saya ingin menguasai permainan dengan melakukan ball possession dan stok pemain menyerang di tim saya ada banyak. Terlepas cara Real menang di laga ini adalah dengan senjata counter-attack," ucap Guardiola setelah pertandingan seperti dikutip The Telegraph.

Resep serangan balik atau memasang garis pertahanan rendah adalah strategi yang sejauh ini cukup sukses membendung agresivitas unit serang tim yang dilatih Guardiola. Formulasi itu sudah diujikan Ole Gunnar Solskjaer dengan membawa Manchester United menang 2-1 di matchweek ke-16 lalu (7/12).

Baca Juga:  Pemain Keturunan Indonesia Ini Mulai Dipercaya Feyenoord

ESPN menulis dua kemenangan Ancelotti atas Guardiola yang terjadi lima tahun lalu tak bisa dijadikan patokan. Terlalu cepat menyebut Ancelotti akan jadi kryptonite berikutnya buat Guardiola di Premier League seperti halnya Juergen Klopp (Liverpool), Jose Mourinho (Tottenham Hotspur), atau Nuno Espirito Santo (Wolverhampton Wanderers).

"Situasinya berbeda 180 derajat dengan yang terjadi lima tahun lalu. Ketika di Real, Ancelotti punya pemain-pemain terbaik dunia di tiap lininya seperti Cristiano Ronaldo, Gareth Bale, Sergio Ramos, sampai Iker Casillas," tulis ESPN.

Nah, Ancelotti jelang laga ini menyadari kalau City dan Guardiola adalah tim super di Premier League. Walau saat ini City tercecer di peringkat tiga klasemen sementara dan bermargin 14 poin (41-55) dari pemuncak klasemen Liverpool.(dra/kom)

Laporan JPG, Manchester

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari