JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Indonesia sudah mulai melonggarkan penggunaan masker di area terbuka atau outdoor. Kebijakan itu dilakukan karena cakupan vaksinasi dinilai sudah memadai dan kasus semakin turun. Kebijakan pelonggaran masker berlaku efektif sejak pertengahan Mei lalu.
Meski begitu, Kementerian Kesehatan menegaskan vaksinasi dan booster terus berjalan. Berdasar data, jumlah kasus relatif stabil, masih di bawah kisaran 1.000 kasus positif per hari.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebutkan, kebijakan pelonggaran yang dikeluarkan pemerintah tetap harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Mengingat saat ini, dunia belum sepenuhnya terbebas dari Covid-19, sehingga potensi penularan itu tetap ada.
Karena itu, ada beberapa ketentuan yang tetap harus diperhatikan masyarakat agar situasi tetap terkendali. Masyarakat yang diperbolehkan lepas masker adalah mereka kondisi tubuhnya sehat. Bagi lansia, orang dengan penyakit penyerta, dan orang yang sakit flu dengan gejala batuk dan pilek, diminta tetap memakai masker saat melakukan aktivitas di dalam maupun luar ruangan. "Kebijakan pelonggaran penggunaan masker akan terus dipantau perkembangannya. Jika, relatif masih terkendali, bukan tidak mungkin Indonesia bisa sepenuhnya bebas masker," tegas Menkes Budi dalam keterangan tertulis kemarin. "Kami masih menunggu sampai pertengahan Juni, karena biasanya kenaikan itu terjadi 30–35 hari sesudah pemberlakuan kebijakan ini. Kalau kasusnya relatif lebih baik, kita juga akan lakukan sero survei sekali lagi pada Juni. Kalua hasilnya baik mudah-mudahan bisa secara bertahap kita lakukan relaksasi," ungkap Menkes Budi.
Dia menjelaskan, pihaknya terus menggencarkan vaksinasi Covid-19. Akselerasi vaksinasi tetap digalakkan untuk mencapai kekebalan kelompok yang merata. Dia pun mengimbau masyarakat segera mendapatkan vaksinasi dosis lengkap dan booster Covid-19 di fasilitas pelayanan kesehatan maupun pos pelayanan vaksinasi terdekat. Makin cepat divaksinasi, makin cepat juga kekebalan tubuh terbentuk.
Vaksinasi booster bisa diberikan lebih cepat, yakni 3 bulan pasca penyuntikan dosis kedua. Sasaran yang di-booster terbukti secara ilmiah kadar antibodinya jauh lebih tinggi dibandingkan yang belum di-booster. "Untuk yang belum booster saran saya terus dilanjutkan. Karena itu memberikan proteksi yang baik untuk kita, ini penting untuk melindungi orang sekitar terutama orang tua kita," jelas Menkes Budi.(jpg)
JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Indonesia sudah mulai melonggarkan penggunaan masker di area terbuka atau outdoor. Kebijakan itu dilakukan karena cakupan vaksinasi dinilai sudah memadai dan kasus semakin turun. Kebijakan pelonggaran masker berlaku efektif sejak pertengahan Mei lalu.
Meski begitu, Kementerian Kesehatan menegaskan vaksinasi dan booster terus berjalan. Berdasar data, jumlah kasus relatif stabil, masih di bawah kisaran 1.000 kasus positif per hari.
- Advertisement -
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebutkan, kebijakan pelonggaran yang dikeluarkan pemerintah tetap harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Mengingat saat ini, dunia belum sepenuhnya terbebas dari Covid-19, sehingga potensi penularan itu tetap ada.
Karena itu, ada beberapa ketentuan yang tetap harus diperhatikan masyarakat agar situasi tetap terkendali. Masyarakat yang diperbolehkan lepas masker adalah mereka kondisi tubuhnya sehat. Bagi lansia, orang dengan penyakit penyerta, dan orang yang sakit flu dengan gejala batuk dan pilek, diminta tetap memakai masker saat melakukan aktivitas di dalam maupun luar ruangan. "Kebijakan pelonggaran penggunaan masker akan terus dipantau perkembangannya. Jika, relatif masih terkendali, bukan tidak mungkin Indonesia bisa sepenuhnya bebas masker," tegas Menkes Budi dalam keterangan tertulis kemarin. "Kami masih menunggu sampai pertengahan Juni, karena biasanya kenaikan itu terjadi 30–35 hari sesudah pemberlakuan kebijakan ini. Kalau kasusnya relatif lebih baik, kita juga akan lakukan sero survei sekali lagi pada Juni. Kalua hasilnya baik mudah-mudahan bisa secara bertahap kita lakukan relaksasi," ungkap Menkes Budi.
- Advertisement -
Dia menjelaskan, pihaknya terus menggencarkan vaksinasi Covid-19. Akselerasi vaksinasi tetap digalakkan untuk mencapai kekebalan kelompok yang merata. Dia pun mengimbau masyarakat segera mendapatkan vaksinasi dosis lengkap dan booster Covid-19 di fasilitas pelayanan kesehatan maupun pos pelayanan vaksinasi terdekat. Makin cepat divaksinasi, makin cepat juga kekebalan tubuh terbentuk.
Vaksinasi booster bisa diberikan lebih cepat, yakni 3 bulan pasca penyuntikan dosis kedua. Sasaran yang di-booster terbukti secara ilmiah kadar antibodinya jauh lebih tinggi dibandingkan yang belum di-booster. "Untuk yang belum booster saran saya terus dilanjutkan. Karena itu memberikan proteksi yang baik untuk kita, ini penting untuk melindungi orang sekitar terutama orang tua kita," jelas Menkes Budi.(jpg)