Kamis, 19 September 2024

Pemerintah Cari Cara Pulangkan Puluhan Ribu Jamaah Umrah dari Arab

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Imbas pencegahan kedatangan jamaah umrah oleh Arab Saudi, membuat sejumlah penerbangan ke sana dihentikan. Pasalnya maskapai tidak memiliki penumpang untuk diangkut ke tanah suci.

Juru bicara Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Masduki Baidlowi mengatakan, kondisi ini berpengaruh pada jamaah asal Indonesia yang sudah terlanjur di menunaikan umrah di Arab Saudi. Pasalnya mereka bisa tertahan di sana ketika tidak ada pesawat penjemput.

Masduki tidak menyebutkan angka pasti jamaah asal Indonesia yang saat ini sudah berada di Arab. Namun, jumlahnya diperkirakan sekitar puluhan ribu. Oleh karena itu, pemerintah masih mencari solusi untuk memulangkan mereka setelah selesai melaksanakan umrah.

"Bagaimana puluhan ribu itu harus pulang, karena tidak ada pesawat yang menjemput. Sebelumnya diantar, ketika pulang mestinya dijemput tapi kan tidak ada jamaah umrah. Ini yang menjadi problem," kata Masduki di Senayan, Jakarta, Sabtu (29/2).

- Advertisement -
Baca Juga:  Bareskrim Selidiki Perbudakan WNI ABK Longxing

Saat ini pemerintah baru bisa mengupayakan agar pemerintah Arab Saudi mau memperpanjang visa jamaah umrah yang sudah berada di Arab. Begitu pula dengan jamaah yang batal diberangkatkan. Supaya ketika mereka nanti diberangkatkan sudah tidak perlu lagi khawatir masa aktif visanya habis.

"Itu salah satu agenda yang harus dilakukan oleh pemerintah untuk negosiasi dengan pemerintahan Arab Saudi bahwa salah satu yang terpenting adalah visa orang yang belum berangkat," jelas Masduki.

- Advertisement -

Berdasarkan catatan yang diperolehnya, saat ini jamaah Indonesia yang batal berangkat umrah berjumlah sekitar 2.300 orang. Sedangkan 1.600 orang dari jumlah tersebut tertahan di negara transit. Seperti Turki, Dubai dan Sri Lanka. "Alhamdulillah kemarin dari Malaysia sudah dipulangkan," pungkas Masduki.

Baca Juga:  Terbatas selama Bulan Kemerdekaan

Diketahui, pemerintah Arab Saudi untuk sementara menghentikan kegiatan umrah dan melarang masuk para jamaah dari negara lain. Larangan ini dilakukan semata-mata demi menghindari penyebaran virus Korona.

Stafsus Menteri Agama, Ubaidillah Amin Moch mengatakan pihaknya telah melakukan sidak ke bandara-bandara di Indonesia. Hal ini karena banyak jamaah yang ditunda akibat keputusan Arab Saudi tersebut. "Dirjen PHU meminta jajarannya sidak ke bandara sebagai antisipasi banyak jamaah di-hold di bandara," ujar Ubaidillah, Kamis (27/2).

Ubaidillah menuturkan bahwa Kementerian Agama juga menghormati keputusan pemerintah Arab Saudi tersebut. "Kami minta semua jamaah umrah Indonesia untuk bersabar sambil menunggu pemerintah Arab Saudi mencabut larangan itu," katanya.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Imbas pencegahan kedatangan jamaah umrah oleh Arab Saudi, membuat sejumlah penerbangan ke sana dihentikan. Pasalnya maskapai tidak memiliki penumpang untuk diangkut ke tanah suci.

Juru bicara Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Masduki Baidlowi mengatakan, kondisi ini berpengaruh pada jamaah asal Indonesia yang sudah terlanjur di menunaikan umrah di Arab Saudi. Pasalnya mereka bisa tertahan di sana ketika tidak ada pesawat penjemput.

Masduki tidak menyebutkan angka pasti jamaah asal Indonesia yang saat ini sudah berada di Arab. Namun, jumlahnya diperkirakan sekitar puluhan ribu. Oleh karena itu, pemerintah masih mencari solusi untuk memulangkan mereka setelah selesai melaksanakan umrah.

"Bagaimana puluhan ribu itu harus pulang, karena tidak ada pesawat yang menjemput. Sebelumnya diantar, ketika pulang mestinya dijemput tapi kan tidak ada jamaah umrah. Ini yang menjadi problem," kata Masduki di Senayan, Jakarta, Sabtu (29/2).

Baca Juga:  Keluarga Anang Merasa Kehilangan

Saat ini pemerintah baru bisa mengupayakan agar pemerintah Arab Saudi mau memperpanjang visa jamaah umrah yang sudah berada di Arab. Begitu pula dengan jamaah yang batal diberangkatkan. Supaya ketika mereka nanti diberangkatkan sudah tidak perlu lagi khawatir masa aktif visanya habis.

"Itu salah satu agenda yang harus dilakukan oleh pemerintah untuk negosiasi dengan pemerintahan Arab Saudi bahwa salah satu yang terpenting adalah visa orang yang belum berangkat," jelas Masduki.

Berdasarkan catatan yang diperolehnya, saat ini jamaah Indonesia yang batal berangkat umrah berjumlah sekitar 2.300 orang. Sedangkan 1.600 orang dari jumlah tersebut tertahan di negara transit. Seperti Turki, Dubai dan Sri Lanka. "Alhamdulillah kemarin dari Malaysia sudah dipulangkan," pungkas Masduki.

Baca Juga:  Bareskrim Selidiki Perbudakan WNI ABK Longxing

Diketahui, pemerintah Arab Saudi untuk sementara menghentikan kegiatan umrah dan melarang masuk para jamaah dari negara lain. Larangan ini dilakukan semata-mata demi menghindari penyebaran virus Korona.

Stafsus Menteri Agama, Ubaidillah Amin Moch mengatakan pihaknya telah melakukan sidak ke bandara-bandara di Indonesia. Hal ini karena banyak jamaah yang ditunda akibat keputusan Arab Saudi tersebut. "Dirjen PHU meminta jajarannya sidak ke bandara sebagai antisipasi banyak jamaah di-hold di bandara," ujar Ubaidillah, Kamis (27/2).

Ubaidillah menuturkan bahwa Kementerian Agama juga menghormati keputusan pemerintah Arab Saudi tersebut. "Kami minta semua jamaah umrah Indonesia untuk bersabar sambil menunggu pemerintah Arab Saudi mencabut larangan itu," katanya.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari