Sabtu, 27 April 2024

Sudah 4 Daerah Tetapkan Siaga Darurat Karhutla 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau kembali mendapatkan laporan adanya daerah yang menetapkan Status Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). Dengan demikian, hingga saat ini sudah ada empat daerah di Riau yang menetapkan status tersebut.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Pelanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau M Edy Afrizal melalui Kabid Kedaruratan Jim Gafur mengatakan, daerah yang baru saja mengesahkan penetapan Status Siaga Darurat Karhutla yakni Kabupaten Kepulauan Meranti. Jumlah lokasi karhutla yang meluas di Meranti menjadi alasan penetapan status tersebut.

Yamaha

“Yang terbaru menetapkan Status Siaga Darurat Karhutla adalah Kabupaten Kepulauan Meranti. Jadi total sudah empat daerah di Riau yang sudah menetapkan status tersebut,” katanya kepada Riau Pos, Rabu (27/3).

Lebih lanjut dikatakannya, sebelum Meranti sudah ada tiga daerah yang menetapkan status serupa. Yakni Dumai, Bengkalis, dan Siak. Sementara untuk daerah lainnya ada yang sedang melakukan pembahasan penetapan status. “Akan menyusul Pelalawan. Saat ini sedang dalam pembahasan untuk penetapan status siaga darurat karhutla,” ujarnya.

Sementara untuk update kondisi karhutla di Riau, saat ini masih dua daerah yang masih dalam proses pemadaman. Yakni di Dumai dan Meranti. “Karhutla yang masih proses pendinginan ada di Meranti dan Dumai,” katanya.

- Advertisement -

Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur Riau (Gubri), SF Hariyanto meminta kepala daerah yakni bupati dan wali kota di Riau untuk menjaga wilayah dari ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Apalagi, saat ini beberapa daerah sudah terjadi karhutla.

“Sekarang kebakaran sudah terjadi di daerah, saya harap bupati dan wali kota bersama tim untuk menjaga wilayahnya jangan sampai terjadi kebakaran yang meluas,” kata Pj Gubri SF Hariyanto, Senin (25/3).

- Advertisement -

Lebih lanjut dikatakannya, pihaknya tidak ingin kebakaran di Riau berdampak secara nasional karena kabut asap yang timbul akibat kebakaran yang meluas. Apalagi hingga ke negara tetangga karena Riau berbatasan langsung dengan negara tetangga.

“Jangan sampai kebakaran berdampak secara nasional atau bahkan internasional. Jadi mari kita jaga wilayah kita dari kebakaran agar daerah kita aman dan kondusif sehingga masyarakat yang menjalankan ibadah puasa tenteram dan tidak terganggu adanya kabut asap,” ujarnya.

Satu Hektare Lahan Warga Pambang Baru Terbakar

Kemarau yang melanda wilayah Bengkalis menyebabkan terbakarnya lahan warga Sesa Pambang Baru dan Pambang Pesisir, Kecamatan Bangan sejak tiga hari lalu. Petugas gabungan, dari Polri, TNI, BPBD Bengkalis dan Desa Pambang Baru berjibaku memadamkan koran api yang menghanguskan lebih kurang 1 hektare lahan semak belukar dan kebun kelapa masyarakat.

Baca Juga:  Ternyata Ini Penjelasan Ilmiahnya, Mengapa Matahari Terbenam Lebih Lama

Api yang berkobar sejak, Senin (23/3) awalnya membakar lahan perkebunan kalapa masyarakat Desa Pambang Baru dan sampai Rabu (27/3) api kembali menyala sampai ke desa tentangga, yakni Desa Pambang Pesisir.

“Kejadian kebakarannya sejak tiga hari lalu dan sempat berhasil dipadamkan. Namun api kembali menyala dan sampai ke desa sebelahnya dan petugas masih berjibaku memadamkan api di lapangan,” ujar Camat Bantan Rafli Kurniawan usai ikut memadamkan api di Desa Pambang Baru, Rabu (27/3).

Ia menyebutkan, kobaran api yang menghanguskan lahan dan semak belukar milik masyarakat memang kondisinya sangat kering, sehingga ketika ada api langsung merambat dengan cepat dan diperkirakan luas lahan yang terbakar mencapai 1 hektere.

Rafli mengharapkan, petugas gabungan dapat segera memadamkan api, karena kondisi cuaca yang panas dan terik saat ini api sangat cepat merayap. Ditambah lagi tiupan angin cukup kecang, sehingga api dengan cepat membakar lahan masyarakat.

Sementara itu, Kapolsek Bantan AKP Kasmandar juga menyebutkan, pihaknya sudah berada di lapangan selama tiga hari untuk memadamkan kobaran api yang membakar lahan masyarakat.

“Sudah padam dan sekarang masih dalam proses pendinginan saja. Karena kondisi kemarau jadi api sangat susah dipadamkan. Ditambah lagi lahan yang terbakar adalah lahan gambut dan semak belukar,” ujarnya.

Ia juga menegaskan, dalam kasus kebakaran lahan ini pihaknya belum mengetahui dari mana awalnya dan siapa yang membakarnya. Namun petugas gabungan sudah berhasil memadamkan api yang membakar lahan masyarakat yang mencapai luas 0,8 haktere.

“Ya, kita masih melakukan penyelidikan di lapangan terhadap pelakunya. Kami akan menindak tegas pelaku pembakaran lahan ini, apalagi saat ini kondisi cuaca sangat panas dan sudah satu bulan ini tak kunjung turun hujan,” ujarnya.

Sementara itu, Wabup Bengkalis, Bagus Santoso usai mengikuti, Apel Siaga Karhutla juga menegaskan, petugas harus memastikan sejauh mana kesiapsiagaan seluruh pemangku kepentingan dalam upaya penanggulangan bencana karhutla di Negeri Junjungan.

“Daerah kita telah dilanda musim kering ekstrem sehingga sangat berpotensi akan terjadi serta meningkatnya bencana karhutla.

Berdasarkan laporan BPBD Bengkalis telah terpantau ada 38 hotspot, dengan 12 kejadian, serta telah menghabiskan 34,33 hektare lahan akibat karhutla di 9 kecamatan di Kabupaten Bengkalis, kecuali Kecamatan Rupat dan Talang Muandau,” ujarnya.

Ia menyebutkan, karhutla tidak mengenal batasan, hutan lindung, cagar biosfer, hutan tanaman industri, perkebunan perusahan baik itu milik swasta maupun milik pribadi, begitu juga perkebunan masyarakat, juga dapat mengalami kebakaran.

Baca Juga:  Menristek Resmikan Pemanfaatan Listrik PLTBg

Untuk itu kepada seluruh stakeholder, baik TNI, Polri, petugas BPBD, petugas pemadam kebakaran, Manggala Agni, Masyarakat Peduli Api, tim reaksi cepat dari perusahan dan lainnya. Wabup mengajak untuk terus bersinergi dalam melakukan upaya pencegahan, mitigasi dan peningkatan kesiapsiagaan karhutla.

Selain itu Wabup juga meminta, agar camat, kepala desa dan lurah dan juga Babinsa serta Babhinkamtibmas, agar lebih gencar melakukan mensosialisasikan larangan membakar hutan dan lahan diwilayahnya masing-masing, serta memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait konsekuensi hukum jika terlibat dengan karhutla.

Di Pelalawan, kerja keras tim gabungan Satgas Karhutla Pelalawan akhirnya membuahkan hasil yang menggembirakan. Pasalnya, saat ini tidak lagi ditemukan adanya titik api (firespot) yang membakar sejumlah lahan di Pelalawan. Namun demikian, tim masih tetap siaga di lapangan untuk melakukan antisipasi seperti melakukan proses pendinginan, agar api tidak kembali muncul dan meluas.

“Alhamdulillah, titik api di Pelalawan sudah padam dan saat ini masih terus dilakukan proses pendinginan oleh personil di lapangan,” terang Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Pelalawan, Zulfan MSi, Rabu (27/3).

Proses pendinginan dilakukan di Kecamatan Kuala Kampar, tepatnya di Desa Sungai Upih dan Desa Teluk Beringin. Di dua lokasi ini, api muncul sejak empat hari yang lalu atau pada Ahad (23/3). Begitu juga dengan karhutla yang terjadi di Dusun Sebekik Desa Pulau Muda Kecamatan Teluk Meranti. Api diketahui muncul sejak sepekan lalu.

“Dan dari kedua kecamatan itu, diketahui api telah menghanguskan lahan gambut yang terbakar dengan luas mencapai 11 hektare. Namun demikian, setelah proses pendinginan tuntas, luas lahan yang terbakar ini akan kembali diukur menggunakan drone,” ujarnya.

Ditambahkannya, kedua lokasi ini memang langganan titik api setiap musim kemarau melanda Pelalawan. Pasalnya, lokasi ini memiliki tanah jenis gambut yang cukup dalam. Sehingga jika musim kemarau kering tiba, daerah ini sangat berpotensi besar terjadi karhutla yang cukup sulit untuk dipadamkan.

Selain itu, proses pemadaman terkendala ketersediaan air yang minim di lapangan. Pasalnya, parit maupun kanal yang terdekat berukuran kecil dengan debit air yang sedikit. “Untuk itu, kami akan terus berkomitmen melakukan penanggulangan karhutla di Kabupaten Pelalawan dengan tetap siaga melakukan pemantauan hotspot di lapangan agar tidak berubah menjadi firespot,” tuturnya.(sol/amn/ksm/das)

Laporan Tim Riau Pos, Pekanbaru

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau kembali mendapatkan laporan adanya daerah yang menetapkan Status Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). Dengan demikian, hingga saat ini sudah ada empat daerah di Riau yang menetapkan status tersebut.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Pelanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau M Edy Afrizal melalui Kabid Kedaruratan Jim Gafur mengatakan, daerah yang baru saja mengesahkan penetapan Status Siaga Darurat Karhutla yakni Kabupaten Kepulauan Meranti. Jumlah lokasi karhutla yang meluas di Meranti menjadi alasan penetapan status tersebut.

“Yang terbaru menetapkan Status Siaga Darurat Karhutla adalah Kabupaten Kepulauan Meranti. Jadi total sudah empat daerah di Riau yang sudah menetapkan status tersebut,” katanya kepada Riau Pos, Rabu (27/3).

Lebih lanjut dikatakannya, sebelum Meranti sudah ada tiga daerah yang menetapkan status serupa. Yakni Dumai, Bengkalis, dan Siak. Sementara untuk daerah lainnya ada yang sedang melakukan pembahasan penetapan status. “Akan menyusul Pelalawan. Saat ini sedang dalam pembahasan untuk penetapan status siaga darurat karhutla,” ujarnya.

Sementara untuk update kondisi karhutla di Riau, saat ini masih dua daerah yang masih dalam proses pemadaman. Yakni di Dumai dan Meranti. “Karhutla yang masih proses pendinginan ada di Meranti dan Dumai,” katanya.

Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur Riau (Gubri), SF Hariyanto meminta kepala daerah yakni bupati dan wali kota di Riau untuk menjaga wilayah dari ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Apalagi, saat ini beberapa daerah sudah terjadi karhutla.

“Sekarang kebakaran sudah terjadi di daerah, saya harap bupati dan wali kota bersama tim untuk menjaga wilayahnya jangan sampai terjadi kebakaran yang meluas,” kata Pj Gubri SF Hariyanto, Senin (25/3).

Lebih lanjut dikatakannya, pihaknya tidak ingin kebakaran di Riau berdampak secara nasional karena kabut asap yang timbul akibat kebakaran yang meluas. Apalagi hingga ke negara tetangga karena Riau berbatasan langsung dengan negara tetangga.

“Jangan sampai kebakaran berdampak secara nasional atau bahkan internasional. Jadi mari kita jaga wilayah kita dari kebakaran agar daerah kita aman dan kondusif sehingga masyarakat yang menjalankan ibadah puasa tenteram dan tidak terganggu adanya kabut asap,” ujarnya.

Satu Hektare Lahan Warga Pambang Baru Terbakar

Kemarau yang melanda wilayah Bengkalis menyebabkan terbakarnya lahan warga Sesa Pambang Baru dan Pambang Pesisir, Kecamatan Bangan sejak tiga hari lalu. Petugas gabungan, dari Polri, TNI, BPBD Bengkalis dan Desa Pambang Baru berjibaku memadamkan koran api yang menghanguskan lebih kurang 1 hektare lahan semak belukar dan kebun kelapa masyarakat.

Baca Juga:  Sidang Tipikor Andi Putra, Kabid di Kanwil BPN Riau Akui Terima Rp120 Juta

Api yang berkobar sejak, Senin (23/3) awalnya membakar lahan perkebunan kalapa masyarakat Desa Pambang Baru dan sampai Rabu (27/3) api kembali menyala sampai ke desa tentangga, yakni Desa Pambang Pesisir.

“Kejadian kebakarannya sejak tiga hari lalu dan sempat berhasil dipadamkan. Namun api kembali menyala dan sampai ke desa sebelahnya dan petugas masih berjibaku memadamkan api di lapangan,” ujar Camat Bantan Rafli Kurniawan usai ikut memadamkan api di Desa Pambang Baru, Rabu (27/3).

Ia menyebutkan, kobaran api yang menghanguskan lahan dan semak belukar milik masyarakat memang kondisinya sangat kering, sehingga ketika ada api langsung merambat dengan cepat dan diperkirakan luas lahan yang terbakar mencapai 1 hektere.

Rafli mengharapkan, petugas gabungan dapat segera memadamkan api, karena kondisi cuaca yang panas dan terik saat ini api sangat cepat merayap. Ditambah lagi tiupan angin cukup kecang, sehingga api dengan cepat membakar lahan masyarakat.

Sementara itu, Kapolsek Bantan AKP Kasmandar juga menyebutkan, pihaknya sudah berada di lapangan selama tiga hari untuk memadamkan kobaran api yang membakar lahan masyarakat.

“Sudah padam dan sekarang masih dalam proses pendinginan saja. Karena kondisi kemarau jadi api sangat susah dipadamkan. Ditambah lagi lahan yang terbakar adalah lahan gambut dan semak belukar,” ujarnya.

Ia juga menegaskan, dalam kasus kebakaran lahan ini pihaknya belum mengetahui dari mana awalnya dan siapa yang membakarnya. Namun petugas gabungan sudah berhasil memadamkan api yang membakar lahan masyarakat yang mencapai luas 0,8 haktere.

“Ya, kita masih melakukan penyelidikan di lapangan terhadap pelakunya. Kami akan menindak tegas pelaku pembakaran lahan ini, apalagi saat ini kondisi cuaca sangat panas dan sudah satu bulan ini tak kunjung turun hujan,” ujarnya.

Sementara itu, Wabup Bengkalis, Bagus Santoso usai mengikuti, Apel Siaga Karhutla juga menegaskan, petugas harus memastikan sejauh mana kesiapsiagaan seluruh pemangku kepentingan dalam upaya penanggulangan bencana karhutla di Negeri Junjungan.

“Daerah kita telah dilanda musim kering ekstrem sehingga sangat berpotensi akan terjadi serta meningkatnya bencana karhutla.

Berdasarkan laporan BPBD Bengkalis telah terpantau ada 38 hotspot, dengan 12 kejadian, serta telah menghabiskan 34,33 hektare lahan akibat karhutla di 9 kecamatan di Kabupaten Bengkalis, kecuali Kecamatan Rupat dan Talang Muandau,” ujarnya.

Ia menyebutkan, karhutla tidak mengenal batasan, hutan lindung, cagar biosfer, hutan tanaman industri, perkebunan perusahan baik itu milik swasta maupun milik pribadi, begitu juga perkebunan masyarakat, juga dapat mengalami kebakaran.

Baca Juga:  Usut Dugaan Korupsi Pengadaan Pesawat

Untuk itu kepada seluruh stakeholder, baik TNI, Polri, petugas BPBD, petugas pemadam kebakaran, Manggala Agni, Masyarakat Peduli Api, tim reaksi cepat dari perusahan dan lainnya. Wabup mengajak untuk terus bersinergi dalam melakukan upaya pencegahan, mitigasi dan peningkatan kesiapsiagaan karhutla.

Selain itu Wabup juga meminta, agar camat, kepala desa dan lurah dan juga Babinsa serta Babhinkamtibmas, agar lebih gencar melakukan mensosialisasikan larangan membakar hutan dan lahan diwilayahnya masing-masing, serta memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait konsekuensi hukum jika terlibat dengan karhutla.

Di Pelalawan, kerja keras tim gabungan Satgas Karhutla Pelalawan akhirnya membuahkan hasil yang menggembirakan. Pasalnya, saat ini tidak lagi ditemukan adanya titik api (firespot) yang membakar sejumlah lahan di Pelalawan. Namun demikian, tim masih tetap siaga di lapangan untuk melakukan antisipasi seperti melakukan proses pendinginan, agar api tidak kembali muncul dan meluas.

“Alhamdulillah, titik api di Pelalawan sudah padam dan saat ini masih terus dilakukan proses pendinginan oleh personil di lapangan,” terang Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Pelalawan, Zulfan MSi, Rabu (27/3).

Proses pendinginan dilakukan di Kecamatan Kuala Kampar, tepatnya di Desa Sungai Upih dan Desa Teluk Beringin. Di dua lokasi ini, api muncul sejak empat hari yang lalu atau pada Ahad (23/3). Begitu juga dengan karhutla yang terjadi di Dusun Sebekik Desa Pulau Muda Kecamatan Teluk Meranti. Api diketahui muncul sejak sepekan lalu.

“Dan dari kedua kecamatan itu, diketahui api telah menghanguskan lahan gambut yang terbakar dengan luas mencapai 11 hektare. Namun demikian, setelah proses pendinginan tuntas, luas lahan yang terbakar ini akan kembali diukur menggunakan drone,” ujarnya.

Ditambahkannya, kedua lokasi ini memang langganan titik api setiap musim kemarau melanda Pelalawan. Pasalnya, lokasi ini memiliki tanah jenis gambut yang cukup dalam. Sehingga jika musim kemarau kering tiba, daerah ini sangat berpotensi besar terjadi karhutla yang cukup sulit untuk dipadamkan.

Selain itu, proses pemadaman terkendala ketersediaan air yang minim di lapangan. Pasalnya, parit maupun kanal yang terdekat berukuran kecil dengan debit air yang sedikit. “Untuk itu, kami akan terus berkomitmen melakukan penanggulangan karhutla di Kabupaten Pelalawan dengan tetap siaga melakukan pemantauan hotspot di lapangan agar tidak berubah menjadi firespot,” tuturnya.(sol/amn/ksm/das)

Laporan Tim Riau Pos, Pekanbaru

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari