- Advertisement -
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – BEBERAPA waktu lalu Joni mengikuti diklat di di salah satu kampus. Peserta diklat diajak melihat-lihat laboratorium kimia, fisika dan biologi.
Ketika berada di laboratorium biologi, para peserta termasuk Joni berfoto-foto ria sambil narsis.
- Advertisement -
Sang dosen biologi pun menerangkan banyak hal. Sementara Joni masih asyik jeprat-jepret mengambil gambar sana-sini.
Lalu, ketika Joni menoleh ke kanan. Dan ternyata ada awetan kerangka manusia asli di dalam lemari kaca.
"Alamaakkk…!!," ujar Joni sedikit berteriak.
- Advertisement -
Mendengar teriakan Joni, semua mata peserta diklat menoleh ke arahnya. Termasuk sang dosen.
Lalu sang dosen menjelaskan kalau yang dilihat Joni adalah kerangka manusia asli yang sengaja diawetkan untuk kepentingan ilmu pengetahuan.
Mendengar itu, semua peserta merasa ngeri. Termasuk Joni yang mulai melangkah mundur menghindari kerangka manusia itu dan keluar dari laboratorium.(dof)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – BEBERAPA waktu lalu Joni mengikuti diklat di di salah satu kampus. Peserta diklat diajak melihat-lihat laboratorium kimia, fisika dan biologi.
Ketika berada di laboratorium biologi, para peserta termasuk Joni berfoto-foto ria sambil narsis.
- Advertisement -
Sang dosen biologi pun menerangkan banyak hal. Sementara Joni masih asyik jeprat-jepret mengambil gambar sana-sini.
Lalu, ketika Joni menoleh ke kanan. Dan ternyata ada awetan kerangka manusia asli di dalam lemari kaca.
- Advertisement -
"Alamaakkk…!!," ujar Joni sedikit berteriak.
Mendengar teriakan Joni, semua mata peserta diklat menoleh ke arahnya. Termasuk sang dosen.
Lalu sang dosen menjelaskan kalau yang dilihat Joni adalah kerangka manusia asli yang sengaja diawetkan untuk kepentingan ilmu pengetahuan.
Mendengar itu, semua peserta merasa ngeri. Termasuk Joni yang mulai melangkah mundur menghindari kerangka manusia itu dan keluar dari laboratorium.(dof)