27.2 C
Pekanbaru
Senin, 7 April 2025
spot_img

Kalau Seperti Itu Erick Thohir, Seperti Susi Pudjiastuti

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Langkah Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengangkat Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai Komisaris Utama PT Pertamina, menuai pujian.

Erick dinilai menunjukkan keseriusan membenahi karut-marut di BUMN. Erick juga mendapat pujian lantaran menunjuk mantan komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Chandra Hamzah sebagai komisaris utama Bank Tabungan Negara (BTN).

"Saya yakin nanti sederet figur pendobrak lainnya juga akan dipilih Erick untuk duduk di perusahaan BUMN. Jadi, boleh dibilang Erick Thohir ini kayak Bu Susi (mantan menteri kelautan dan perikanan, Susi Pudjiastuti)," ujar mantan wakil kepala rumah aspirasi TKN Jokowi-Amin, Michael Umbas di Jakarta, Rabu (27/11)

Baca Juga:  6 Saksi dan Satu Terduga Pelaku Penyebab Karhutla di Meranti Diperiksa

Umbas menyamakan Erick dengan Susi karena gebrakan keduanya yang tak biasa. Susi saat menjabat membuat gebrakan menenggelamkan kapal-kapal pencuri ikan di perairan Indonesia.

"Sedangkan Erick, punya misi 'menenggelamkan' para koruptor di BUMN. Sejumlah BUMN yang core-nya pelayanan publik, mendapat kekhususan memonopoli bisnis, seperti PLN. Otomatis harus bersih, apalagi banyak petinggi BUMN terjerat korupsi," ucapnya.

Umbas juga mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menempatkan Erick sebagai nakhoda di BUMN karena sosoknya seorang profesional. Erick dinai tidak mempunyai kepentingan yang bisa menghambat perubahan di perusahaan-perusahaan pelat merah.

"Tujuannya, tentu untuk membenahi BUMN yang memiliki aset sekitar Rp 8.100 triliun. Langkah Erick Thohir membersihkan BUMN, pastinya akan berdampak pada akuntabilitas dan iklim bisnis BUMN yang semakin baik dan transparan," ucapnya.

Baca Juga:  Sengketa Pilkada Sumbar di MK Selesai, Mahyeldi Menunggu Pelantikan

Umbas juga meyakini indikator untuk menilai kinerja utama manajemen di BUMN juga akan berubah di bawah kepemimpinan Erick. Dari sebelumnya kemampuan menghasilkan laba untuk dividen dan pajak ke negara, menjadi tata kelola perusahaan yang baik. "Jadi, tidak boleh lagi ada korupsi dan memanfaatkan jabatan untuk kepentingan pribadi maupun kelompok," pungkas Umbas. (gir/jpnn)
Sumber: Jpnn
Editor: Erizal

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

BERITA LAINNYA

Kapolres Kuansing Rayakan Ulang Tahun dengan Memberikan Bibit Pohon kepada Personel

Kapolres Kuantan Singingi, AKBP Angga Febrian Herlambang, memiliki cara unik dalam merayakan ulang tahunnya. Alih-alih memberikan hadiah biasa, Kapolres justru memilih untuk memberikan bibit pohon kepada personelnya yang merayakan hari kelahirannya.

Remaja 14 Tahun Ditemukan Tewas di Semak, Diduga Korban Tabrak Lari di Pelalawan

Warga Kabupaten Pelalawan digemparkan oleh penemuan sesosok mayat remaja pria di semak-semak pinggir jalan dekat tanjakan Simpang Perak, Desa Delik, Kecamatan Pelalawan, Sabtu (5/4) sekitar pukul 13.30 WIB.

KHAS Pekanbaru Tawarkan Paket “Balek Kampong” Sambut Momen Lebaran

Menyambut momen Lebaran Idulfitri, KHAS Pekanbaru Hotel menghadirkan promo spesial bertajuk “Balek Kampong Package”, yang dirancang khusus untuk para pemudik dan wisatawan yang ingin merasakan suasana kampung halaman di Kota Pekanbaru

Fenomena “Orang Dalam”

FENOMENA “orang dalam” terjadi dalam banyak aspek kehidupan. Tulisan ini mencoba membuka ruang pikir publik tentang fenomena “orang dalam” (ordal) dalam beberapa aspek. Orang dalam juga pernah menjadi salah satu isu yang mencuat saat debat calon presiden pada tahun 2024 lalu.