Rabu, 18 September 2024

Literasi Digital Syarat Mutlak Para Pencari Kerja

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Bagi para pencari kerja, tentu ada syarat khusus yang harus di penuhi. Di era Revolusi Industri 4.0 seperti saat ini, literasi digital dan melek teknologi disebut menjadi syarat mutlak bagi para pencari kerja.

Dari perspektif penyedia informasi lowongan kerja, Customer Care Manager JobStreet, Riza Herlambang mengungkapkan bahwa seiring perkembangan industri digital di Indonesia, terdapat peningkatan keperluan pencari kerja yang melek teknologi. Tentunya didominasi oleh perusahaan rintisan atau start-up.

"Posisi yang semakin spesifik yang diperlukan berbagai perusahaan mengharuskan para pencari kerja untuk terus meningkatkan kemampuan dan daya saingnya," ujar Riza di Jakarta, Jumat (27/9) malam.

Riza menambahkan, di era Industri 4.0 ini dirinya yang terbiasa berurusan dengan departemen sumber daya manusia atau HRD perusahaan-perusahaan menyebut, hard skill di bidang teknologi sangat diperlukan.

- Advertisement -
Baca Juga:  Pengembangan Wisata Perlu Kajian dan Dukungan Anggaran

"Kami melihat pentingnya peningkatan hard skill, terutama di berbagai bidang teknologi, agar pencari kerja dapat beradaptasi dengan keperluan masing-masing perusahaan yang saat ini banyak melibatkan teknologi," imbuhnya.

Sementara dari sisi soft skill, yang perlu ditingkatkan adalah bagaimana cara merealisasikan ide-ide yang inovatif untuk memberikan kontribusi positif bagi kehidupan masyarakat.

- Advertisement -

"Generasi Z memiliki keuntungan terlahir sudah akrab dengan internet dan ekosistemnya. Tapi itu saja nggak cukup, kompetensinya di bidang teknologi juga harus seimbang," tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, permasalahan literasi digital atau skill di bidang teknologi juga dirasakan oleh Aruna yang bergerak di bidang star-tup teknologi perikanan. CEO Aruna Farid Aslam mengungkapkan bahwa tantangan terbesar yang dihadapi perusahaannya adalah minimnya literasi digital bagi para nelayan.

Baca Juga:   OTT Bupati Kutai Timur Bongkar Dinasti Politik Daerah

"Banyak nelayan, terutama yang berada di luar Pulau Jawa, masih menghadapi tantangan, salah satunya dalam memahami teknologi. Jadi, kami percaya bahwa SDM yang mumpuni di bidang teknologi akan membantu meningkatkan literasi digital para nelayan, agar bisa mendapatkan keuntungan yang lebih baik," jelas Farid.

Sumber : Jawapos.com
Editor : Rinaldi

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Bagi para pencari kerja, tentu ada syarat khusus yang harus di penuhi. Di era Revolusi Industri 4.0 seperti saat ini, literasi digital dan melek teknologi disebut menjadi syarat mutlak bagi para pencari kerja.

Dari perspektif penyedia informasi lowongan kerja, Customer Care Manager JobStreet, Riza Herlambang mengungkapkan bahwa seiring perkembangan industri digital di Indonesia, terdapat peningkatan keperluan pencari kerja yang melek teknologi. Tentunya didominasi oleh perusahaan rintisan atau start-up.

"Posisi yang semakin spesifik yang diperlukan berbagai perusahaan mengharuskan para pencari kerja untuk terus meningkatkan kemampuan dan daya saingnya," ujar Riza di Jakarta, Jumat (27/9) malam.

Riza menambahkan, di era Industri 4.0 ini dirinya yang terbiasa berurusan dengan departemen sumber daya manusia atau HRD perusahaan-perusahaan menyebut, hard skill di bidang teknologi sangat diperlukan.

Baca Juga:  Benarkah Konsumsi Vitamin D Bisa Bantu Cegah Infeksi Covid-19?

"Kami melihat pentingnya peningkatan hard skill, terutama di berbagai bidang teknologi, agar pencari kerja dapat beradaptasi dengan keperluan masing-masing perusahaan yang saat ini banyak melibatkan teknologi," imbuhnya.

Sementara dari sisi soft skill, yang perlu ditingkatkan adalah bagaimana cara merealisasikan ide-ide yang inovatif untuk memberikan kontribusi positif bagi kehidupan masyarakat.

"Generasi Z memiliki keuntungan terlahir sudah akrab dengan internet dan ekosistemnya. Tapi itu saja nggak cukup, kompetensinya di bidang teknologi juga harus seimbang," tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, permasalahan literasi digital atau skill di bidang teknologi juga dirasakan oleh Aruna yang bergerak di bidang star-tup teknologi perikanan. CEO Aruna Farid Aslam mengungkapkan bahwa tantangan terbesar yang dihadapi perusahaannya adalah minimnya literasi digital bagi para nelayan.

Baca Juga:  Via Vallen Sebut Pije Bukan Penggemarnya

"Banyak nelayan, terutama yang berada di luar Pulau Jawa, masih menghadapi tantangan, salah satunya dalam memahami teknologi. Jadi, kami percaya bahwa SDM yang mumpuni di bidang teknologi akan membantu meningkatkan literasi digital para nelayan, agar bisa mendapatkan keuntungan yang lebih baik," jelas Farid.

Sumber : Jawapos.com
Editor : Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari