Sabtu, 9 November 2024

Warga Sumbar Tolak Turis Cina, Khawatir Tertular Virus Corona

- Advertisement -

JAKARTA(RIAUPOS.CO)– Kehadiran turis asal Kota Kunming, Cina mendapat penolakan dari masyarakat Sumatera Barat (Sumbar). Masyarakat setempat khawatir tertular virus corona yang sedang mewabah di Kota Wuhan, Cina.

Penolakan itu terjadi di Kota Bukittinggi dan Kabupaten Tanah Datar. Di Kota Bukittinnggi, sebetulnya turis Tiongkok itu akan menikmati Jam Gadang, Ngarai Sianok, dan sejumlah objek lainnya, pada Ahad (26/1). Namun rencana itu batal karena masyarakat setempat khawatir turis tersebut terpapar virus corona dan tertular ke warga setempat.

- Advertisement -

Perlakuan serupa juga dialami turis Cina Kabupaten Tanah Datar. Ratusan wisatawan itu semula dijadwalkan menyaksikan menyaksikan kegiatan pacu jawi di Nagari Pariangan, Kecamatan Pariangan, Senin (27/1). Namun agenda itu batal mereka saksikan.

Dilaporkan Antara, Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi mengatakan, dibatalkannya kunjungan wisatawan asal Tiongkok ke daerahnya merupakan bentuk respons dari reaksi dari sejumlah pihak. Masyarakat Sumbar khawatir terpapar virus korona yang dibawa oleh para wisatawan tersebut. Apalagi virus korona itu berasal dari negeri Tirai Bambu tersebut.

“Setelah dilakukan koordinasi, mereka memahami apa yang kita sampaikan. Maka diambil kesimpulan bahwa kunjungan mereka yang direncanakan ke Istano Basa Pagaruyung, Indo Jolito, dan menyaksikan pacu jawi terpaksa dibatalkan,” kata Irdinansyah Tarmizi seperti firilis JawaPos.com, Senin (27/1).

- Advertisement -
Baca Juga:  3 Skema Ibadah Haji 1442 H yang Disiapkan Kemenag

Sementara itu, Ketua ASITA Sumbar Ian Hanafiah menuturkan, wisatawan Cina datang ke Ranah Minang di waktu yang tidak tepat. Saat ini publik Tanah Air tengah khawatir dengan virus yang bernama 2019 Novel Coronavirus (2019-nCoV) itu.

Dia mengatakan, penolakan wisatawan mancanegara (wisman) asal Tiongkok murni karena faktor kesehatan. “Bukan karena faktor lain,” ujar Ian Hanafiah kepada JawaPos.com, Senin (27/1).

Menurut Ian, kondisi ini musibah bagi Pariwisata Sumbar. Pasalnya, pemerintah daerah dan pelaku wisata tengah berjuang mempromosikan destinasi-destinasi wisata di Sumbar. Promosi itu dilakukan ke sejumlah negara.

Untuk wisatawan asal Kunming itu merupakan hasil penjajakan sejak tiga tahun lalu. Alhasilnya beberapa bulan lalu mereka mau datang ke Sumbar dengan menumpang pesawat carter dari Citilink. “Kami tidak mengira terjadi virus ini. Kedatangan turis Tiongkok itu murni bagian dari bisnis. Cuma mereka datang di waktu yang tidak tepat,” kata Ian.

Baca Juga:  Tiga Tips untuk Kendalikan Kadar Gula Darah

Diketahui, agenda 174 turis Cina itu di Sumbar semula berlangsung selama enam hari lima malam. Mereka diagendakan berkunjung ke objek wisata di Ranah Minang. Mulai dari pantai di Pariaman, Jam Gadang (Bukittinggi), Istano Baso Pagaruyuang (Batusangkar), Pantai Mande (Pesisir Selatan).

Mereka tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) pada Minggu (26/1), pukul 06.36 WIB. Bahkan kedatangan mereka disambut langsung oleh Gubernur Sumbar Irwan Prayitno.Dalam agendanya, para wisatawan itu berada selama lima hari di Sumatera Barat.

Kunjungan mereka bisa terlaksana dan disambut dengan baik hanya di Pariaman. Bahkan Wali Kota Pariaman Genius Umar ikut memberi penjelasan pada wisatawan itu tentang destinasi-destinasi di wilayah mereka.
 
Ratusan wisatawan asal Kota Kunming, China, batal mengunjungi Istano Basa Pagaruyung dan menyaksikan kegiatan pacu jawi di Nagari Pariangan, Kecamatan Pariangan, Sumatera Barat, yang diagendakan pada Senin.

Editor: Deslina
Sumber: Jawapos.com

 

JAKARTA(RIAUPOS.CO)– Kehadiran turis asal Kota Kunming, Cina mendapat penolakan dari masyarakat Sumatera Barat (Sumbar). Masyarakat setempat khawatir tertular virus corona yang sedang mewabah di Kota Wuhan, Cina.

Penolakan itu terjadi di Kota Bukittinggi dan Kabupaten Tanah Datar. Di Kota Bukittinnggi, sebetulnya turis Tiongkok itu akan menikmati Jam Gadang, Ngarai Sianok, dan sejumlah objek lainnya, pada Ahad (26/1). Namun rencana itu batal karena masyarakat setempat khawatir turis tersebut terpapar virus corona dan tertular ke warga setempat.

Perlakuan serupa juga dialami turis Cina Kabupaten Tanah Datar. Ratusan wisatawan itu semula dijadwalkan menyaksikan menyaksikan kegiatan pacu jawi di Nagari Pariangan, Kecamatan Pariangan, Senin (27/1). Namun agenda itu batal mereka saksikan.

- Advertisement -

Dilaporkan Antara, Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi mengatakan, dibatalkannya kunjungan wisatawan asal Tiongkok ke daerahnya merupakan bentuk respons dari reaksi dari sejumlah pihak. Masyarakat Sumbar khawatir terpapar virus korona yang dibawa oleh para wisatawan tersebut. Apalagi virus korona itu berasal dari negeri Tirai Bambu tersebut.

“Setelah dilakukan koordinasi, mereka memahami apa yang kita sampaikan. Maka diambil kesimpulan bahwa kunjungan mereka yang direncanakan ke Istano Basa Pagaruyung, Indo Jolito, dan menyaksikan pacu jawi terpaksa dibatalkan,” kata Irdinansyah Tarmizi seperti firilis JawaPos.com, Senin (27/1).

Baca Juga:  Agar Jemaah Calon Haji Tidak Terpapar Covid-19, Simak Imbauan Kemenag!

Sementara itu, Ketua ASITA Sumbar Ian Hanafiah menuturkan, wisatawan Cina datang ke Ranah Minang di waktu yang tidak tepat. Saat ini publik Tanah Air tengah khawatir dengan virus yang bernama 2019 Novel Coronavirus (2019-nCoV) itu.

Dia mengatakan, penolakan wisatawan mancanegara (wisman) asal Tiongkok murni karena faktor kesehatan. “Bukan karena faktor lain,” ujar Ian Hanafiah kepada JawaPos.com, Senin (27/1).

Menurut Ian, kondisi ini musibah bagi Pariwisata Sumbar. Pasalnya, pemerintah daerah dan pelaku wisata tengah berjuang mempromosikan destinasi-destinasi wisata di Sumbar. Promosi itu dilakukan ke sejumlah negara.

Untuk wisatawan asal Kunming itu merupakan hasil penjajakan sejak tiga tahun lalu. Alhasilnya beberapa bulan lalu mereka mau datang ke Sumbar dengan menumpang pesawat carter dari Citilink. “Kami tidak mengira terjadi virus ini. Kedatangan turis Tiongkok itu murni bagian dari bisnis. Cuma mereka datang di waktu yang tidak tepat,” kata Ian.

Baca Juga:  Aneh, OTT Rektor UNJ, KPK Serahkan ke Polisi

Diketahui, agenda 174 turis Cina itu di Sumbar semula berlangsung selama enam hari lima malam. Mereka diagendakan berkunjung ke objek wisata di Ranah Minang. Mulai dari pantai di Pariaman, Jam Gadang (Bukittinggi), Istano Baso Pagaruyuang (Batusangkar), Pantai Mande (Pesisir Selatan).

Mereka tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) pada Minggu (26/1), pukul 06.36 WIB. Bahkan kedatangan mereka disambut langsung oleh Gubernur Sumbar Irwan Prayitno.Dalam agendanya, para wisatawan itu berada selama lima hari di Sumatera Barat.

Kunjungan mereka bisa terlaksana dan disambut dengan baik hanya di Pariaman. Bahkan Wali Kota Pariaman Genius Umar ikut memberi penjelasan pada wisatawan itu tentang destinasi-destinasi di wilayah mereka.
 
Ratusan wisatawan asal Kota Kunming, China, batal mengunjungi Istano Basa Pagaruyung dan menyaksikan kegiatan pacu jawi di Nagari Pariangan, Kecamatan Pariangan, Sumatera Barat, yang diagendakan pada Senin.

Editor: Deslina
Sumber: Jawapos.com

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari