Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Jokowi Bicara Energi Terbarukan di ASEAN-RoK

BUSAN (RIAUPOS.CO) — Presiden Jokowi mengatakan bahwa ASEAN dan Korea harus menjadi negara terdepan dalam pengembangan energi terbarukan di kawasan.

Di Indonesia, katanya, sejak tahun lalu pemerintah sudah mencanangkan kewajiban mencampur biodiesel dari kelapa sawit dengan solar sebesar 20 persen atau B20.

"Tahun depan kami akan mewajibkan peningkatan campuran biodiesel tersebut menjadi 30 persen atau B30. Indonesia saat ini juga tengah mengembangkan energi listrik berbasis air," kata Jokowi di forum ASEAN-Republic of Korea (RoK) CEO Summit, di Busan Exhibition and Convention Center (BEXCO), Senin (25/11).

Jokowi menyebutkan bahwa Indonesia juga memiliki sungai-sungai besar yang mampu menghasilkan energi listrik berbasis air dalam jumlah yang signifikan.

Baca Juga:  576 Pegawai KPK Lolos TWK Minta Pelantikan PNS Ditunda 

"Setidaknya ada dua lokasi, yaitu di Kalimantan Utara dengan potensi 11GW dan Papua dengan potensi 20GW. Dengan menggunakan energi listrik dari tenaga air, maka pengembangan industri yang kami lakukan akan memiliki emisi yang rendah," katanya.

Upaya tersebut menurut mantan gubernur DKI Jakarta itu, merupakan bagian dari komitmen pemerintahannya terhadap Perjanjian Paris. (fat/jpnn)
Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal

BUSAN (RIAUPOS.CO) — Presiden Jokowi mengatakan bahwa ASEAN dan Korea harus menjadi negara terdepan dalam pengembangan energi terbarukan di kawasan.

Di Indonesia, katanya, sejak tahun lalu pemerintah sudah mencanangkan kewajiban mencampur biodiesel dari kelapa sawit dengan solar sebesar 20 persen atau B20.

- Advertisement -

"Tahun depan kami akan mewajibkan peningkatan campuran biodiesel tersebut menjadi 30 persen atau B30. Indonesia saat ini juga tengah mengembangkan energi listrik berbasis air," kata Jokowi di forum ASEAN-Republic of Korea (RoK) CEO Summit, di Busan Exhibition and Convention Center (BEXCO), Senin (25/11).

Jokowi menyebutkan bahwa Indonesia juga memiliki sungai-sungai besar yang mampu menghasilkan energi listrik berbasis air dalam jumlah yang signifikan.

- Advertisement -
Baca Juga:  Aceh Masuk Program Petani Milenial

"Setidaknya ada dua lokasi, yaitu di Kalimantan Utara dengan potensi 11GW dan Papua dengan potensi 20GW. Dengan menggunakan energi listrik dari tenaga air, maka pengembangan industri yang kami lakukan akan memiliki emisi yang rendah," katanya.

Upaya tersebut menurut mantan gubernur DKI Jakarta itu, merupakan bagian dari komitmen pemerintahannya terhadap Perjanjian Paris. (fat/jpnn)
Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari