JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Kedutaan Besar (Kedubes) Kerajaan Arab Saudi di Jakarta kembali membuka pelayanan visa untuk warga negara Indonesia (WNI). Layanan pengurusan visa berlaku mulai Senin (25/10). Namun, visa umrah masih dikecualikan.
Kepala Bidang Umrah Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) Zaky Zakaria Anshary menyatakan, informasi dibukanya kembali layanan umrah itu disampaikan resmi oleh Kedubes Kerajaan Arab Saudi di Jakarta. "Visa yang sudah bisa dilayani adalah visa diplomatik, pelajar, dan bisnis. Jadi, tinggal visa umrah yang belum," katanya di Jakarta, Sabtu (23/10).
Meski begitu, menurut Zaky, dibukanya kembali pengurusan visa tersebut menjadi sebuah pertanda baik. Selaku penyelenggara umrah dan haji khusus, Zaky optimistis pelayanan umrah dari Indonesia bisa dibuka lagi dalam waktu dekat. Pihaknya masih menunggu pengumuman resmi dari Arab Saudi maupun Pemerintah Indonesia tentang kepastian penyelenggaraan umrah.
Sementara itu, Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kemenag Nur Arifin menuturkan bahwa pihaknya terus mempersiapkan penyelenggaraan umrah pada masa pandemi. Salah satunya, melakukan simulasi atau gladi bersih pelaksanaan umrah. Rencananya, gladi bersih berlangsung di Jakarta pada 29 Oktober.
Arifin menyebutkan gladi tersebut sebagai persiapan jika sewaktu-waktu Arab Saudi membuka pintu pengiriman jamaah umrah untuk Indonesia. "Sampai saat ini kan belum ada visa umrah. Jadi, sekarang kami dari Kemenag bertugas menyiapkan teknis-teknisnya," ujarnya.
Dia menegaskan, penyelenggaraan umrah nanti harus dijalankan sebaik-baiknya. Dengan begitu, kepercayaan Arab Saudi bisa terbangun. Jangan sampai kejadian saat umrah dibuka pada 1 November 2020 sampai 20 Februari 2021 terulang. Saat itu ada 125 dokumen perjalanan jamaah umrah dari Indonesia yang dinyatakan negatif di Indonesia. Namun, ketika dilakukan swab PCR di Saudi, ternyata hasilnya positif Covid-19. "Kejadian seperti itu kan membuat catatan khusus. Jangan mengulangi lagi," tuturnya.
Karena itu, pada tahap awal nanti, pemberangkatan umrah dilakukan satu pintu dari Jakarta saja. Jamaah sebelumnya menjalani karantina terpusat di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, atau Asrama Haji Bekasi. Dengan sistem terpusat, skrining atau pemeriksaan kesehatan bisa dilakukan dengan standar yang sama.
Dia mengungkapkan, sampai saat ini Kemenkes berdiplomasi dengan Kemenkes Saudi soal penggunaan vaksin. Pemerintah Indonesia berharap jamaah umrah tidak perlu booster vaksin lagi.(wan/c14/fal/jpg)