JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Helmy Faishal Zaini menilai ucapan Putri Presiden RI Soekarno, Sukmawati Soekarnoputri yang membandingkan ayahnya dengan Nabi Muhammad S.A.W ialah sebuah kekeliruan besar. Bahkan, Helmy menganggap upaya pembandingan tidak memiliki manfaat.
"Pernyataan Sukmawati dalam forum tersebut sangat tidak tepat dan keliru besar. Pernyataan itu tidak kontekstual, dan tidak ada manfaatnya sama sekali," kata Faishal melalui pesan singkatnya kepada awak media, Senin (18/11).
Bahkan, kata dia, upaya pembandingan berpotensi menghadirkan kegaduhan. Sebab, tidak tertutup kemungkinan bakal muncul salah paham atas pembandingan yang dilakukan Sukmawati.
"Hal itu hanya akan menimbulkan kesalahpahaman dan ketersinggungan di kalangan umat," lanjut dia.
Faishal berharap, Sukmawati dapat berhati-hati ketika melontarkan pernyataan. Terlebih lagi, Sukmawati ialah tokoh nasional yang ucapannya diperhatikan publik.
"Sebaiknya, sebagai tokoh nasional, Sukmawati dapat berhati-hati untuk mengeluarkan pernyataan agar tidak menimbulkan kegaduhan di masyarakat," tutur dia.
Sebelumnya Koordinator Bela Islam (Korlabi) melaporkan Sukawati atas dugaan penistaan agama. Laporan itu diterima dengan nomor register LP/7393/XI/2019/PMJ/Dit.Reskrimum.
Korlabi melayangkan laporan setelah melihat mendengarkan rekaman ucapan Sukmawati ketika menjadi pembicara di sebuah acara. Di acara itu, Sukmawati tampak membandingkan sosok Soekarno dan Nabi Muhammad. (mg10/jpnn)
Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal
JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Helmy Faishal Zaini menilai ucapan Putri Presiden RI Soekarno, Sukmawati Soekarnoputri yang membandingkan ayahnya dengan Nabi Muhammad S.A.W ialah sebuah kekeliruan besar. Bahkan, Helmy menganggap upaya pembandingan tidak memiliki manfaat.
"Pernyataan Sukmawati dalam forum tersebut sangat tidak tepat dan keliru besar. Pernyataan itu tidak kontekstual, dan tidak ada manfaatnya sama sekali," kata Faishal melalui pesan singkatnya kepada awak media, Senin (18/11).
- Advertisement -
Bahkan, kata dia, upaya pembandingan berpotensi menghadirkan kegaduhan. Sebab, tidak tertutup kemungkinan bakal muncul salah paham atas pembandingan yang dilakukan Sukmawati.
"Hal itu hanya akan menimbulkan kesalahpahaman dan ketersinggungan di kalangan umat," lanjut dia.
- Advertisement -
Faishal berharap, Sukmawati dapat berhati-hati ketika melontarkan pernyataan. Terlebih lagi, Sukmawati ialah tokoh nasional yang ucapannya diperhatikan publik.
"Sebaiknya, sebagai tokoh nasional, Sukmawati dapat berhati-hati untuk mengeluarkan pernyataan agar tidak menimbulkan kegaduhan di masyarakat," tutur dia.
Sebelumnya Koordinator Bela Islam (Korlabi) melaporkan Sukawati atas dugaan penistaan agama. Laporan itu diterima dengan nomor register LP/7393/XI/2019/PMJ/Dit.Reskrimum.
Korlabi melayangkan laporan setelah melihat mendengarkan rekaman ucapan Sukmawati ketika menjadi pembicara di sebuah acara. Di acara itu, Sukmawati tampak membandingkan sosok Soekarno dan Nabi Muhammad. (mg10/jpnn)
Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal
