BANTAN (RIAUPOS.CO) – Masa pandemi Covid-19 dimanfaatkan oleh masiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) STAIN Bengkalis untuk mencurahkan kemampuannya untuk masyarakat. Bahkan selama KKN di Desa Barancan, Kecamatan Bantan, mereka mendirikan taman belajar untuk anak-anak suku asli di sana.
"Alhamdulillah, pada kegiatan pengabdian (KKN) di masyarakat, kelompok 53 sudah membentuk taman belajar berbasis kearifan lokal. Ini untuk meningkatkan minat belajar anak suku asli di Dusun Berancah Desa Berancah, Kecamatan Bantan," ujar Siti Sofiah, Wakil Kelompok 2 Pengabdian Masyarakat KKN STAIN Bengkalis, Senin (16/8).
Dikatakannya, tidak hanya mahasiswa yang melakukan kegiatan itu sendiri, namun bersama
Dirikan Taman Belajar untuk Anak Suku Asli masyarakat dan tokoh masyarakat seperti Kepala Dusun, Ketua RT dan RW setempat turut membantu dalam pembangunan taman belajar.
"Memang dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini, kami mengambil tema "Meningkatkan kearifan lokal dan mewujudkan moderasi beragama”. Kegiatan pengabdian ini kami lakukan sejak tanggal 5 juli sampai 16 Agustus. Atau pada hari ini merupakan hari terakhir kami melakukan kegiatan di tengah masyarakat," ujarnya.
Menurutnya, kegiatan belajar di taman belajar ini mengintegrasikan dengan kearifan lokal. Di mana anak-anak belajar dengan menggunakan media berbasis hasil alam di sekitar tempat mereka tinggal.
"Kemudian kami di sini mengajak mereka belajar sambil bermain, dengan melestarikan permainan tradisional yang merupakan permainan turun temurun dari nenek moyang. Seperti bermain congkak dengan menggunakan biji getah, bermain tarik upeh dan lain-lain," ujarnya.
Sofiah juga menyebutkan, dalam kegiatan ini pihaknya juga membuka donasi buku. Sedangkan untuk pengadaan buku dihimpun melalui patungan anggota dan beberapa donatur buku. Untuk masker, pensil, spidol, papan tulis, pensil warna dan ATK lainnya juga digalang melalui dana anggota KKN kelompok 53 STAIN Bengkalis.(ksm)