JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Sebanyak 238 Warga Negara Indonesia (WNI) yang telah selesai menjalani masa karantina di Natuna, Kepulauan Riau sudah mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur Sabtu (15/2) siang. Mereka keluar melalui pintu selatan bandara.
Tak lama setelah mendarat, sekitar 20 orang WNI tersebut terlihat kembali menuju lobi bandara. Mereka diantar menggunakan mini bus.
JawaPos.com sempat menemui mereka. Salah seorang yang enggan disebutkan namanya membenarkan sebagai rombongan yang baru kembali dari Natuna. “Iya (dari Natuna, Red),” kata pemuda tersebut, Sabtu (15/2).
Meski begitu, saat JawaPos.com meminta waktu untuk wawancara terkait pengalaman karantina di Natuna, pemuda itu menolak. Dia menyebut ada larangan untuk bicara kepada publik.
"Dilarang ngomong dari atasan," ucapnya.
Kendati demikian, dia tidak menjelaskan siapa atasan yang dimaksud. Dia langsung bergegas menyusun barang bawaannya ke atas troli dan berjalan memasuki area bandara.
Beberapa WNI lainnya pun tak ada yang mau memberikan komentar kepada awak media. Ketika diberondong pertanyaan, beberapa di antara mereka hanya membalas dengan senyum, sambil tetap berjalan di dalam antrian.
Sementara itu, Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto menyebut, pemerintah tidak menghalang-halangi media melakukan peliputan. Bahkan saat di Natuna pun, wartawan diberi akses meliput proses pemulangan peserta karantina.
"Mereka dapat akses tadi yang di Natuna sana juga wartawan tok langsung bersama-sama dengan saya," kata Terawan.
Kendati demikian, kondisi tersebut tampak berbeda dibanding di Bandara Halim Perdanakusuma. Awak media hanya diperbolehkan menunggu di depan Lobby VIP bandara. Sedangkan para WNI tersebut diturunkan di pintu Selatan bandara, untuk selanjutnya diantara menggunakan mobil ke pintu masuk bandara.
Disinggung mengenai itu, Terawan berdalih di bandara Halim Perdanakusuma dia tidak berwenang menentukan akses masuk. “Memang bukan wilayah saya. Kok saya yang disalahin,” pungkasnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal