Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Gerakan Sadar Wakaf, Wapres Beri Apresiasi Masyarakat Riau

PEKANBARU, (RIAUPOS.CO) – Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia Ma’ruf Amin secara khusus memberikan apresiasi kepada masyarakat Riau atas Gerakan Sadar Wakaf yang merupakan rangkaian kegiatan Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Sumatera 2021. Wapres menyampaikan bahwa literasi, teknologi digital, dan sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan dalam upaya melakukan optimalisasi gerakan wakaf yang berkelanjutan. Literasi masyarakat terhadap wakaf saat ini masih rendah, sehingga edukasi/sosialisasi wakaf harus lebih ditingkatkan.

"Pemanfaatan teknologi digital dalam pengelolaan wakaf juga sangat diperlukan agar pengelolaan dana wakaf menjadi lebih mudah, transparan, dan akuntabel. Dengan dukungan SDM yang kompeten di bidangnya, pengelolaan wakaf dapat dilakukan secara profesional sehingga kepercayaan publik dapat lebih terjaga," katanya, Jumat (13/8).

Lebih lanjut Ma’ruf Amin mengatakan, upaya pengembangan wakaf memerlukan proses dan perlu dilakukan secara kontinu sehingga dapat menjadikan wakaf sebagai budaya dan new lifestyle dalam kehidupan masyarakat.
"Gerakan Sumatera Berwakaf khususnya Riau Berwakaf diharapkan dicontoh oleh daerah-daerah lain sehingga menjadi gerakan nasional wakaf yang masif dan berkelanjutan demi kesejahteraan dan kemaslahatan umat," tuturnya.

Sementara itu Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Riau Decymus menyampaikan sebagai salah satu instrumen dalam ekonomi syariah, wakaf merupakan sumber dana yang potensial untuk mendukung pembangunan ekonomi umat. Khususnya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi tingkat kemiskinan. Dengan mayoritas penduduknya yang beragama Islam, Sumatera memiliki potensi wakaf yang
besar untuk mendukung pemberdayaan umat tersebut.

Memahami potensi tersebut, Kantor Perwakilan BI di wilayah Sumatera bekerja sama dengan pemerintah provinsi, Badan Wakaf Indonesia (BWI), Lembaga Ziswaf, dan para pegiat wakaf di Sumatera tahun ini menginisiasi Gerakan Sadar Wakaf di seluruh Sumatera dengan tajuk Sumatera Berwakaf 2021, sebagai rangkaian kegiatan FESyar Sumatera 2021.

Dijelaskannya, Gerakan Sumatera Berwakaf pada tahun ini tidak lagi hanya terbatas pada kegiatan edukasi atau sosialisasi untuk meningkatkan literasi wakaf masyarakat, atau sebatas gaining commitment antar para pemangku kepentingan, namun telah dilakukan dalam bentuk penggalangan dana wakaf yang dilakukan secara berjamaah dengan melibatkan semua lembaga atau penggiat wakaf.

Baca Juga:  7 Kiat Atasi Rasa Stres dan Panik

"Selain itu, Gerakan Sumatera Berwakaf saat ini tidak hanya ditujukan kepada para wakif atau calon wakif yang mampu secara ekonomi, namun juga menyasar pada generasi milenial. Kesadaran berwakaf harus ditanamkan sejak dini kepada generasi milenial sebagai calon wakif potensial di masa depan," ungkapnya.

Sebelum Gerakan Sumatera Berwakaf 2021, di Riau telah dilaksanakan Riau Berwakaf 2021. Dalam sambutannya, Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar menyampaikan bahwa gerakan Riau Berwakaf telah dilaksanakan sejak tahun 2019. Untuk tahun 2021 ini, nilai wakaf yang terkumpul per 6 Agustus 2021 mencapai lebih dari Rp600 miliar dengan jumlah wakif sebanyak 5.146 orang. Dari capaian tersebut, terdapat wakif baru dari kalangan milenial sebanyak 4.075 wakif yang berwakaf dengan menggunakan smartphone dengan dengan nilai wakaf rata-rata sekitar Rp30 ribu per orang.

"Angka-angka ini diharapkan masih akan terus bergerak naik, mengingat penggalangan dana wakaf masih akan terus berjalan," ucapnya.

Dari berbagai upaya berbagai upaya panjang yang dilakukan sejak 2 tahun terakhir, Gubri menekankan setidaknya ada 3 (tiga) pelajaran (lesson learned) yang perlu ditindaklanjuti secara bersama-sama, pertama, pentingnya melakukan edukasi wakaf kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan literasi wakaf, mengingat saat ini pemahaman masyarakat mengenai wakaf masih sangat terbatas, terutama wakaf produktif.

Kedua, pemanfaatan teknologi digital dalam penggalangan dana wakaf. Seiring dengan perkembangan zaman, apalagi kondisi pandemi saat ini, penggalangan dana wakaf sudah seharusnya memanfaatkan inovasi teknologi digital sistem pembayaran seperti QRIS (QR Code Indonesia Standard) untuk memberi kemudahan masyarakat dalam berwakaf.

Baca Juga:  Novel: Masa Perintah Presiden Diabaikan

"Ketiga, yaitu perlunya dukungan SDM yang kompeten dalam pengelolaan wakaf. Pengurus BWI sebagai induk dari berbagai lembaga ZISWAF sudah seharusnya dikelola seorang profesional yang dedicated (full time employee)," paparnya.

Selain itu, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam sambutannya menyampaikan 4 hal penting dalam melakukan optimalisasi kemanfaatan wakaf secara produktif. Yaitu kemampuan dalam merancang, mendesain, dan mengimplementasikan proyek-proyek ekonomi keuangan syariah yang meliputi pengelolaan, penyaluran kepada penerima manfaat serta penghimpunan dana yang dapat dipercaya dan memenuhi prinsip-prinsip syariah dalam pelaksanaannya. Lalu, kemampuan dalam merancang struktur pembiayaan proyek yang bisa menggabungkan baik kepentingan untuk wakaf maupun komersial sebagai bentuk integrasi keuangan sosial dan komersial. Proyek ekonomi tidak semuanya harus dibiayai dalam bentuk wakaf, namun juga dapat berasal dari keuangan komersial dan syariah (blended finance). Kemudian, digitalisasi proses wakaf produktif dari awal hingga akhir (secara end to end) untuk memperkuat data dan informasi perwakafan sehingga mudah diakses oleh masyarakat melalui platform digital sekaligus untuk meningkatkan tata kola dan akuntabilitas pengelolaan wakaf.

"Dan selanjutnya, kampanye wakaf harus dilakukan secara terus-menerus. Sehingga dapat memajukan wakaf produktif demi kemajuan ekonomi dan keuangan syariah, seperti yang dilakukan melalui Gerakan Sumatera Berwakaf ini," ujar Perry.

Sementara itu Ketua Badan Wakaf Indonesia Mohammad Nuh dalam paparannya menyampaikan bahwa saat ini telah memasuki era baru kebangkitan perwakafan nasional, yang antara lain ditandai dengan semakin beragamnya bentuk harta yang diwakafkan seperti wakaf uang, tumbuhnya kesadaran kolektif lintas struktur sosial untuk berwakaf. Termasuk generasi muda terdidik yang menjadi penggerak wakaf, dan adanya ekosistem digital untuk mendukung transaksi wakaf.

"Melalui Gerakan Sumatera Berwakaf ini, diharapkan dapat menjadi model terbaik dalam perwakafan nasional," ujarnya.(anf/adv)

 

PEKANBARU, (RIAUPOS.CO) – Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia Ma’ruf Amin secara khusus memberikan apresiasi kepada masyarakat Riau atas Gerakan Sadar Wakaf yang merupakan rangkaian kegiatan Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Sumatera 2021. Wapres menyampaikan bahwa literasi, teknologi digital, dan sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan dalam upaya melakukan optimalisasi gerakan wakaf yang berkelanjutan. Literasi masyarakat terhadap wakaf saat ini masih rendah, sehingga edukasi/sosialisasi wakaf harus lebih ditingkatkan.

"Pemanfaatan teknologi digital dalam pengelolaan wakaf juga sangat diperlukan agar pengelolaan dana wakaf menjadi lebih mudah, transparan, dan akuntabel. Dengan dukungan SDM yang kompeten di bidangnya, pengelolaan wakaf dapat dilakukan secara profesional sehingga kepercayaan publik dapat lebih terjaga," katanya, Jumat (13/8).

- Advertisement -

Lebih lanjut Ma’ruf Amin mengatakan, upaya pengembangan wakaf memerlukan proses dan perlu dilakukan secara kontinu sehingga dapat menjadikan wakaf sebagai budaya dan new lifestyle dalam kehidupan masyarakat.
"Gerakan Sumatera Berwakaf khususnya Riau Berwakaf diharapkan dicontoh oleh daerah-daerah lain sehingga menjadi gerakan nasional wakaf yang masif dan berkelanjutan demi kesejahteraan dan kemaslahatan umat," tuturnya.

Sementara itu Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Riau Decymus menyampaikan sebagai salah satu instrumen dalam ekonomi syariah, wakaf merupakan sumber dana yang potensial untuk mendukung pembangunan ekonomi umat. Khususnya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi tingkat kemiskinan. Dengan mayoritas penduduknya yang beragama Islam, Sumatera memiliki potensi wakaf yang
besar untuk mendukung pemberdayaan umat tersebut.

- Advertisement -

Memahami potensi tersebut, Kantor Perwakilan BI di wilayah Sumatera bekerja sama dengan pemerintah provinsi, Badan Wakaf Indonesia (BWI), Lembaga Ziswaf, dan para pegiat wakaf di Sumatera tahun ini menginisiasi Gerakan Sadar Wakaf di seluruh Sumatera dengan tajuk Sumatera Berwakaf 2021, sebagai rangkaian kegiatan FESyar Sumatera 2021.

Dijelaskannya, Gerakan Sumatera Berwakaf pada tahun ini tidak lagi hanya terbatas pada kegiatan edukasi atau sosialisasi untuk meningkatkan literasi wakaf masyarakat, atau sebatas gaining commitment antar para pemangku kepentingan, namun telah dilakukan dalam bentuk penggalangan dana wakaf yang dilakukan secara berjamaah dengan melibatkan semua lembaga atau penggiat wakaf.

Baca Juga:  Cemburu, Tukang Pangkas Cekik Anak Kekasih hingga Tewas

"Selain itu, Gerakan Sumatera Berwakaf saat ini tidak hanya ditujukan kepada para wakif atau calon wakif yang mampu secara ekonomi, namun juga menyasar pada generasi milenial. Kesadaran berwakaf harus ditanamkan sejak dini kepada generasi milenial sebagai calon wakif potensial di masa depan," ungkapnya.

Sebelum Gerakan Sumatera Berwakaf 2021, di Riau telah dilaksanakan Riau Berwakaf 2021. Dalam sambutannya, Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar menyampaikan bahwa gerakan Riau Berwakaf telah dilaksanakan sejak tahun 2019. Untuk tahun 2021 ini, nilai wakaf yang terkumpul per 6 Agustus 2021 mencapai lebih dari Rp600 miliar dengan jumlah wakif sebanyak 5.146 orang. Dari capaian tersebut, terdapat wakif baru dari kalangan milenial sebanyak 4.075 wakif yang berwakaf dengan menggunakan smartphone dengan dengan nilai wakaf rata-rata sekitar Rp30 ribu per orang.

"Angka-angka ini diharapkan masih akan terus bergerak naik, mengingat penggalangan dana wakaf masih akan terus berjalan," ucapnya.

Dari berbagai upaya berbagai upaya panjang yang dilakukan sejak 2 tahun terakhir, Gubri menekankan setidaknya ada 3 (tiga) pelajaran (lesson learned) yang perlu ditindaklanjuti secara bersama-sama, pertama, pentingnya melakukan edukasi wakaf kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan literasi wakaf, mengingat saat ini pemahaman masyarakat mengenai wakaf masih sangat terbatas, terutama wakaf produktif.

Kedua, pemanfaatan teknologi digital dalam penggalangan dana wakaf. Seiring dengan perkembangan zaman, apalagi kondisi pandemi saat ini, penggalangan dana wakaf sudah seharusnya memanfaatkan inovasi teknologi digital sistem pembayaran seperti QRIS (QR Code Indonesia Standard) untuk memberi kemudahan masyarakat dalam berwakaf.

Baca Juga:  Kembangkan Tanaman Hortikultura

"Ketiga, yaitu perlunya dukungan SDM yang kompeten dalam pengelolaan wakaf. Pengurus BWI sebagai induk dari berbagai lembaga ZISWAF sudah seharusnya dikelola seorang profesional yang dedicated (full time employee)," paparnya.

Selain itu, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam sambutannya menyampaikan 4 hal penting dalam melakukan optimalisasi kemanfaatan wakaf secara produktif. Yaitu kemampuan dalam merancang, mendesain, dan mengimplementasikan proyek-proyek ekonomi keuangan syariah yang meliputi pengelolaan, penyaluran kepada penerima manfaat serta penghimpunan dana yang dapat dipercaya dan memenuhi prinsip-prinsip syariah dalam pelaksanaannya. Lalu, kemampuan dalam merancang struktur pembiayaan proyek yang bisa menggabungkan baik kepentingan untuk wakaf maupun komersial sebagai bentuk integrasi keuangan sosial dan komersial. Proyek ekonomi tidak semuanya harus dibiayai dalam bentuk wakaf, namun juga dapat berasal dari keuangan komersial dan syariah (blended finance). Kemudian, digitalisasi proses wakaf produktif dari awal hingga akhir (secara end to end) untuk memperkuat data dan informasi perwakafan sehingga mudah diakses oleh masyarakat melalui platform digital sekaligus untuk meningkatkan tata kola dan akuntabilitas pengelolaan wakaf.

"Dan selanjutnya, kampanye wakaf harus dilakukan secara terus-menerus. Sehingga dapat memajukan wakaf produktif demi kemajuan ekonomi dan keuangan syariah, seperti yang dilakukan melalui Gerakan Sumatera Berwakaf ini," ujar Perry.

Sementara itu Ketua Badan Wakaf Indonesia Mohammad Nuh dalam paparannya menyampaikan bahwa saat ini telah memasuki era baru kebangkitan perwakafan nasional, yang antara lain ditandai dengan semakin beragamnya bentuk harta yang diwakafkan seperti wakaf uang, tumbuhnya kesadaran kolektif lintas struktur sosial untuk berwakaf. Termasuk generasi muda terdidik yang menjadi penggerak wakaf, dan adanya ekosistem digital untuk mendukung transaksi wakaf.

"Melalui Gerakan Sumatera Berwakaf ini, diharapkan dapat menjadi model terbaik dalam perwakafan nasional," ujarnya.(anf/adv)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari