TELUKMERANTI (RIAUPOS) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan melalui Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) Kabupaten Pelalawan kembali menggelar sosialisasi dan praktek pembukaan lahan Tanpa Bakar (PLTB), Ahad (12/12). Kegiatan yang dilaksanakan di gedung serba guna kantor Camat Teluk Meranti ini, dihadiri oleh ratusan warga yang dikenal dengan nama Pulau Muda yang mayoritas adalah petani kelapa sawit.
Disampaikan Kepala Disbunak Pelalawan, H Mazrun Mansyur melalui Kasi Perlindungan, H Demsi Suridal SP, Kecamatan Teluk Meranti menjadi daerah prioritas pihaknya untuk melakukan sosialisasi bahaya karhutla. Untuk itu melalui sosialisasi ini, pihaknya berharap masyarakat agar bisa merubah pola bercocok tanam, yang tidak mengurai hasil usaha dengan membuka lahan tanpa bakar. "Kita berharap, warga yang hadir dalam sosialisasi dapat menyampaikan informasi dari hasil sosialisiasi ini dan menjadi pelopor kepada masyarakat kita yang berada di desa masing-masing,"terangnya.
Diungkapkannya bahwa untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam mencegah dan mengantisipasi bahaya karhutla di Negeri Seiya Sekata ini, pihaknya akan memberikan insentif bagi masyarakat yang dalam pengelolaan lahan dilakukan tidak dengan cara dibakar. "Masalah karhutla ini menjadi menjadi perhatian serius bagi kami di Disbunak. Pasalnya, kasus karhutla ini cukup banyak yang melibatkan para petani kelapa sawit. Untuk itu, kita akan memberikan memberikan insentif para petani yang membuka lahan tanpa bakar. Yakni berupa bantuan pemberian bibit, pupuk dan sarana prasarana perkebunan lainnya,"paparnya.
Ditambahkan Demsi bahwa, pihaknya tidak memungkiri selama ini beberapa perusahaan perkebunan kelapa sawit sudah merangkul dan mengajak masyarakat untuk menerapkan pengelolaan lahan tanpa bakar lewat program CSR. "Langkah perusahaan ini sangat kita apresiasi. Namun demikian, upaya sosialisasi bahaya dan dampak Karhutla ini tentu harus terus dilakukan. Sehingga kita berharap tidak ada lagi petani kelapa sawit yang terlibat kasus karhutla karena membuka lahan dengan cara dibakar,"ujarnya.
Sementara itu, Camat Teluk Meranti, Zakirman SH MIP melalui Sekretaris Kecamatan Bustami SKM mengatakan bahwa, 99 persen wilayah Kecamatan Teluk Meranti merupakan lahan gambut. Tentunya hal ini harus diantisipasi secara dini dengan.(amn)
TELUKMERANTI (RIAUPOS) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan melalui Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) Kabupaten Pelalawan kembali menggelar sosialisasi dan praktek pembukaan lahan Tanpa Bakar (PLTB), Ahad (12/12). Kegiatan yang dilaksanakan di gedung serba guna kantor Camat Teluk Meranti ini, dihadiri oleh ratusan warga yang dikenal dengan nama Pulau Muda yang mayoritas adalah petani kelapa sawit.
Disampaikan Kepala Disbunak Pelalawan, H Mazrun Mansyur melalui Kasi Perlindungan, H Demsi Suridal SP, Kecamatan Teluk Meranti menjadi daerah prioritas pihaknya untuk melakukan sosialisasi bahaya karhutla. Untuk itu melalui sosialisasi ini, pihaknya berharap masyarakat agar bisa merubah pola bercocok tanam, yang tidak mengurai hasil usaha dengan membuka lahan tanpa bakar. "Kita berharap, warga yang hadir dalam sosialisasi dapat menyampaikan informasi dari hasil sosialisiasi ini dan menjadi pelopor kepada masyarakat kita yang berada di desa masing-masing,"terangnya.
Diungkapkannya bahwa untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam mencegah dan mengantisipasi bahaya karhutla di Negeri Seiya Sekata ini, pihaknya akan memberikan insentif bagi masyarakat yang dalam pengelolaan lahan dilakukan tidak dengan cara dibakar. "Masalah karhutla ini menjadi menjadi perhatian serius bagi kami di Disbunak. Pasalnya, kasus karhutla ini cukup banyak yang melibatkan para petani kelapa sawit. Untuk itu, kita akan memberikan memberikan insentif para petani yang membuka lahan tanpa bakar. Yakni berupa bantuan pemberian bibit, pupuk dan sarana prasarana perkebunan lainnya,"paparnya.
- Advertisement -
Ditambahkan Demsi bahwa, pihaknya tidak memungkiri selama ini beberapa perusahaan perkebunan kelapa sawit sudah merangkul dan mengajak masyarakat untuk menerapkan pengelolaan lahan tanpa bakar lewat program CSR. "Langkah perusahaan ini sangat kita apresiasi. Namun demikian, upaya sosialisasi bahaya dan dampak Karhutla ini tentu harus terus dilakukan. Sehingga kita berharap tidak ada lagi petani kelapa sawit yang terlibat kasus karhutla karena membuka lahan dengan cara dibakar,"ujarnya.
Sementara itu, Camat Teluk Meranti, Zakirman SH MIP melalui Sekretaris Kecamatan Bustami SKM mengatakan bahwa, 99 persen wilayah Kecamatan Teluk Meranti merupakan lahan gambut. Tentunya hal ini harus diantisipasi secara dini dengan.(amn)