Rabu, 9 Juli 2025

Stasiun Kereta di Ukraina Diserang Rudal, 57 Tewas, Ratusan Terluka

KIEV (RIAUPOS.CO)  – Serangan rudal menghancurkan sebuah stasiun kereta di kota timur Kramatorsk, Ukraina. Korban tewas serangan stasiun kereta tersebut awalnya dikabarkan belasan jiwa, kini total meningkat menjadi 57 jiwa.

Serangan itu juga melukai 114 lainnya. Pimpinan wilayah Donetsk, Ukraina, Pavlo Kirilenko mengatakan ribuan warga sipil sedang menunggu di stasiun saat kejadian itu. Ketika rudal menghantam, maka korban langsung dievakuasi pada Jumat (8/4/2022).

“Kejadian itu melukai warga dalam kerumunan yang sebagian besar perempuan dan anak-anak yang mencoba melarikan diri dari serangan Rusia,” kata pihak berwenang Ukraina seperti laporan Al Jazeera.

Foto-foto dari stasiun di Kramatorsk menunjukkan korban tewas ditutupi dengan terpal. Sekitar 4 ribu warga sipil berada di dalam dan di sekitar stasiun, saat kejadian sesuai laporan kantor jaksa agung Ukraina.

Baca Juga:  Pemkab Terima Penghargaan Reformasi Birokrasi

“Ada banyak orang dalam kondisi serius, tanpa lengan atau kaki,” kata Wali Kota Kramatorsk Oleksandr Goncharenko.

“Bahkan rumah sakit mengerahkan 30 hingga 40 ahli bedah untuk merawat mereka, rumah sakit setempat berjuang untuk mengatasinya,” katanya.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan para pemimpin lainnya menuduh militer Rusia sengaja menyerang stasiun tersebut. Rusia, tentu saja membantah hal itu.

“Tanpa kekuatan atau keberanian untuk melawan kami di medan perang, (pasukan Rusia) secara tega menghancurkan penduduk sipil,” kata Zelensky di media sosial.

“Ini adalah kejahatan tanpa batas. Dan jika tidak dihukum, maka itu tidak akan pernah berhenti,” jelas Zelensky seperti dilansir dari Times Of Israel, Senin (11/4/2022).

Baca Juga:  PPSW Sumatera dan Permampu Gelar Kelas Pendidikan Kritis

Lebih dari 4 juta orang Ukraina telah meninggalkan negara itu, dan jutaan lainnya telah mengungsi. Di Bucha, Wali Kota Anatoliy Fedoruk mengatakan, penyelidik menemukan setidaknya tiga lokasi penembakan massal warga sipil dan masih menemukan mayat di halaman, taman, dan alun-alun kota, 90 persen di antaranya ditembak.

Sumber: Jawapos.com

Editor : Edwar Yaman

 

KIEV (RIAUPOS.CO)  – Serangan rudal menghancurkan sebuah stasiun kereta di kota timur Kramatorsk, Ukraina. Korban tewas serangan stasiun kereta tersebut awalnya dikabarkan belasan jiwa, kini total meningkat menjadi 57 jiwa.

Serangan itu juga melukai 114 lainnya. Pimpinan wilayah Donetsk, Ukraina, Pavlo Kirilenko mengatakan ribuan warga sipil sedang menunggu di stasiun saat kejadian itu. Ketika rudal menghantam, maka korban langsung dievakuasi pada Jumat (8/4/2022).

“Kejadian itu melukai warga dalam kerumunan yang sebagian besar perempuan dan anak-anak yang mencoba melarikan diri dari serangan Rusia,” kata pihak berwenang Ukraina seperti laporan Al Jazeera.

Foto-foto dari stasiun di Kramatorsk menunjukkan korban tewas ditutupi dengan terpal. Sekitar 4 ribu warga sipil berada di dalam dan di sekitar stasiun, saat kejadian sesuai laporan kantor jaksa agung Ukraina.

Baca Juga:  Anak Penderita Pneumonia Rentan Terserang Covid-19, Kenali Gejalanya

“Ada banyak orang dalam kondisi serius, tanpa lengan atau kaki,” kata Wali Kota Kramatorsk Oleksandr Goncharenko.

- Advertisement -

“Bahkan rumah sakit mengerahkan 30 hingga 40 ahli bedah untuk merawat mereka, rumah sakit setempat berjuang untuk mengatasinya,” katanya.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan para pemimpin lainnya menuduh militer Rusia sengaja menyerang stasiun tersebut. Rusia, tentu saja membantah hal itu.

- Advertisement -

“Tanpa kekuatan atau keberanian untuk melawan kami di medan perang, (pasukan Rusia) secara tega menghancurkan penduduk sipil,” kata Zelensky di media sosial.

“Ini adalah kejahatan tanpa batas. Dan jika tidak dihukum, maka itu tidak akan pernah berhenti,” jelas Zelensky seperti dilansir dari Times Of Israel, Senin (11/4/2022).

Baca Juga:  Polri Tunggu Aturan Lengkap dari Pemerintah Terkait Mudik

Lebih dari 4 juta orang Ukraina telah meninggalkan negara itu, dan jutaan lainnya telah mengungsi. Di Bucha, Wali Kota Anatoliy Fedoruk mengatakan, penyelidik menemukan setidaknya tiga lokasi penembakan massal warga sipil dan masih menemukan mayat di halaman, taman, dan alun-alun kota, 90 persen di antaranya ditembak.

Sumber: Jawapos.com

Editor : Edwar Yaman

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

KIEV (RIAUPOS.CO)  – Serangan rudal menghancurkan sebuah stasiun kereta di kota timur Kramatorsk, Ukraina. Korban tewas serangan stasiun kereta tersebut awalnya dikabarkan belasan jiwa, kini total meningkat menjadi 57 jiwa.

Serangan itu juga melukai 114 lainnya. Pimpinan wilayah Donetsk, Ukraina, Pavlo Kirilenko mengatakan ribuan warga sipil sedang menunggu di stasiun saat kejadian itu. Ketika rudal menghantam, maka korban langsung dievakuasi pada Jumat (8/4/2022).

“Kejadian itu melukai warga dalam kerumunan yang sebagian besar perempuan dan anak-anak yang mencoba melarikan diri dari serangan Rusia,” kata pihak berwenang Ukraina seperti laporan Al Jazeera.

Foto-foto dari stasiun di Kramatorsk menunjukkan korban tewas ditutupi dengan terpal. Sekitar 4 ribu warga sipil berada di dalam dan di sekitar stasiun, saat kejadian sesuai laporan kantor jaksa agung Ukraina.

Baca Juga:  Kembali Berakting setelah 20 Tahun Vakum

“Ada banyak orang dalam kondisi serius, tanpa lengan atau kaki,” kata Wali Kota Kramatorsk Oleksandr Goncharenko.

“Bahkan rumah sakit mengerahkan 30 hingga 40 ahli bedah untuk merawat mereka, rumah sakit setempat berjuang untuk mengatasinya,” katanya.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan para pemimpin lainnya menuduh militer Rusia sengaja menyerang stasiun tersebut. Rusia, tentu saja membantah hal itu.

“Tanpa kekuatan atau keberanian untuk melawan kami di medan perang, (pasukan Rusia) secara tega menghancurkan penduduk sipil,” kata Zelensky di media sosial.

“Ini adalah kejahatan tanpa batas. Dan jika tidak dihukum, maka itu tidak akan pernah berhenti,” jelas Zelensky seperti dilansir dari Times Of Israel, Senin (11/4/2022).

Baca Juga:  Anak Penderita Pneumonia Rentan Terserang Covid-19, Kenali Gejalanya

Lebih dari 4 juta orang Ukraina telah meninggalkan negara itu, dan jutaan lainnya telah mengungsi. Di Bucha, Wali Kota Anatoliy Fedoruk mengatakan, penyelidik menemukan setidaknya tiga lokasi penembakan massal warga sipil dan masih menemukan mayat di halaman, taman, dan alun-alun kota, 90 persen di antaranya ditembak.

Sumber: Jawapos.com

Editor : Edwar Yaman

 

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari