BANGKINANG (RIAUPOS.CO) — Sekolah Dasar Negeri (SDN) 005 Langgini Bangkinang Kota mendeklarasikan sebagai Sekolah Ramah Anak dengan menggelar berbagai kegiatan bertema Sehari Belajar di Luar Kelas. Para siswa diajak untuk beraktifitas di luar ruangan, Kamis ( 7/11).
Turut hadir Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Kampar, Drs H M Yasir MM, Kepala Dinas PPKBP3A Drs Edi Afrizal M Si, Kasi Perserta Didik SD SMP Taufiq Ws S Pd M Si, Komite Sekolah H Muslim SE, Kepala Sekolah SD Negeri 005 Langgini Bangkinang Kota, Drs H Muhammad Syafi’i, Guru, Wali Murid dan murid SD Negeri 005 Langgini Bangkinang Kota.
Kepala SD Negeri 005 Langgini Bangkinang Kota, Drs H Muhammad Syafi’i mengatakan kegiatan tersebut di antaranya tari parsembahan, drum band Gita Satria, menyambut siswa dengan Senyum, Salam, Sapa (3S), menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya ( 3 Stanza), berdoa sebelum makan, sarapan sehat, berdoa bersama setelah makan, cuci tangan setelah makan.
Selain itu, ada kegiatan memeriksa lingkungan dan menyingkirkan tanaman yang membahayakan siswa, mematikan lampu, peralatan listtrik yang tidak diperlukan dan mematikan kran air yang terbuka, membaca buku di luar kelas, simulasi evakuasi bencana dalam lagu dan gerah, senam germas, permainan tradisonal, tepuk hak anak dan yel-yel sekolah ramah anak, deklerasi sekolah ramah anak dan pelantikan tim sekolah ramah anak.
"Kami sangat mendukung program ini dan sudah menerapkan prinsip-prinsip sekolah ramah anak dengan menyediakan wadah yang menyenangkan bagi anak. Hal tersebut sudah kita terapkan dalam pembelajaran," ujarnya.
Sementara itu Kadispora Kabupaten Kampar Drs H M Yasir MM mengatakan bahwa program-program sekolah ramah anak ini perlu ditanggapi denhan serius dan harus berkomitmen jika keluarga adalah sentral untuk pendidikan dan perlindungan bagi anak. Ia juga mngungkapkan jika Kampar harus menjadi kota yang ramah bagi anak.
Ia mengajak guru, wali murid, dan masyarakat untuk peduli kepada semua anak dan menganggap setiap anak adalah keluarga terdekat. "Anggap setiap anak itu adik kita, anak kita sendiri. Lalu kita bertanggung jawab atas kelangsungan mereka dan keberhasilan mereka," ujar Yasir.(*2/c)