Jumat, 20 September 2024

Mengenal Sistem Pengereman ABS, Ketahui Cara Merawatnya

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Perkembangan teknologi turut membuat perubahan pada sepeda motor generasi saat ini. Salah satunya untuk sistem pengereman yang berperan penting dalam mengontrol, memperlambat, sampai menghentikan laju motor.

Ada dua sistem pengereman motor yaitu sistem mekanis (tromol) atau drum brake dan sistem hidrolik (disc brake). Untuk pengereman hidrolik (disc brake) terdapat penambahan teknologi agar sistem pengeremannya lebih aman yaitu ABS (Anti-lock Braking System).

Sistem pengereman ABS sendiri mencegah roda terkunci terutama saat mengerem mendadak sehingga ban tidak slip atau sliding, dengan begitu turut menjaga keseimbangan motor atau lebih mudah dikendalikan.

"Hadirnya sistem pengereman ABS turut membantu dalam keselamatan berkendara pengguna sepeda motor, karena itu perlu diperhatikan perawatannya agar fungsinya selalu optimal. Untuk itu kami memberikan beberapa cara perawatan yang dapat dimanfaatkan oleh konsumen untuk menjaga kinerja sistem pengereman ABS pada motornya," ungkap Muslian, Manager After Sales Main Dealer Yamaha PT Thamrin Brothers (Sumatera Selatan & Bengkulu) melalui keterangan resminya.

- Advertisement -
Baca Juga:  Menurunkan Berat Badan sambil Berpuasa, Ini Tips dari Ade Rai

Cara Kerja Rem ABS

Sistem ABS akan selalu mendeteksi sensor pada roda depan dan belakang, jika ada pengurangan kecepatan secara tiba-tiba karena pengereman mendadak, sistem ABS akan mengurangi tekanan pada sistem rem sehingga dapat mencegah kemungkinan roda terkunci dan pengendara dapat menjaga kestabilan atau keseimbangan motor sehingga mudah dikendalikan.

- Advertisement -

Dengan kecanggihan yang dimiliki sistem pengereman ABS, cara merawatnya juga nggak bisa asal. Pertama, pemilik kendaraan dengan sistem rem ABS harus rajin melakukan penggantian minyak rem yang dianjurkan oleh pabrikan.

Cek ketinggian minyak rem, dan periksa apakah terdapat kebocoran atau tidak. Jika kurang lakukan penambahan minyak rem serta lakukan proses bleeding (pembuangan angin pada sistem rem). Untuk sepeda motor Yamaha, penggantian minyak rem disarankan setiap 20.000 kilometer atau setiap 1-2 tahun sekali sesuai dengan pemakaian motor.

Kemudian, cek lampu indikator saat kunci kontak diputar saat posisi on, jika lampu tidak menyala maka terdapat indikasi kerusakan. Lalu saat motor berjalan, jika indikator ABS berkedip maka ada masalah pada sistem pengereman ABS. Untuk itu konsumen bisa melakukan pengecekan di bengkel resmi.

Baca Juga:  Proyeksi RAPBD Perubahan Rohul 2021 Rp1,67 Triliun

Saat dirasa ada kerusakan atau kinerjanya mulai kurang maksimal, lakukan pemeriksaan kampas rem setiap kelipatan 3.000 km, jika kondisi sudah aus atau tipis segera lakukan penggantian karena akan membuat kemampuan pengereman tidak optimal serta akan membuat piringan cakram menjadi aus karena gesekan berlebih.

Saat melakukan penggantian kampas rem, periksa juga kondisi kaliper dan cakram rem bersihkan dari debu, tanah, minyak serta kotoran lain yang menempel pada komponen tersebut, pastikan kondisinya tidak goyang atau bergetar karena dapat menyebabkan cepat aus.

Terakhir, pastikan untuk selalu mengecek kondisi selang rem, jika ada masalah seperti retak, bocor, hingga tertekuk, maka akan berimbas kepada sistem pengereman yang tidak maksimal.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Perkembangan teknologi turut membuat perubahan pada sepeda motor generasi saat ini. Salah satunya untuk sistem pengereman yang berperan penting dalam mengontrol, memperlambat, sampai menghentikan laju motor.

Ada dua sistem pengereman motor yaitu sistem mekanis (tromol) atau drum brake dan sistem hidrolik (disc brake). Untuk pengereman hidrolik (disc brake) terdapat penambahan teknologi agar sistem pengeremannya lebih aman yaitu ABS (Anti-lock Braking System).

Sistem pengereman ABS sendiri mencegah roda terkunci terutama saat mengerem mendadak sehingga ban tidak slip atau sliding, dengan begitu turut menjaga keseimbangan motor atau lebih mudah dikendalikan.

"Hadirnya sistem pengereman ABS turut membantu dalam keselamatan berkendara pengguna sepeda motor, karena itu perlu diperhatikan perawatannya agar fungsinya selalu optimal. Untuk itu kami memberikan beberapa cara perawatan yang dapat dimanfaatkan oleh konsumen untuk menjaga kinerja sistem pengereman ABS pada motornya," ungkap Muslian, Manager After Sales Main Dealer Yamaha PT Thamrin Brothers (Sumatera Selatan & Bengkulu) melalui keterangan resminya.

Baca Juga:  Teten Sebut Nama Arwin, Suratno Banyak Tak Tahu

Cara Kerja Rem ABS

Sistem ABS akan selalu mendeteksi sensor pada roda depan dan belakang, jika ada pengurangan kecepatan secara tiba-tiba karena pengereman mendadak, sistem ABS akan mengurangi tekanan pada sistem rem sehingga dapat mencegah kemungkinan roda terkunci dan pengendara dapat menjaga kestabilan atau keseimbangan motor sehingga mudah dikendalikan.

Dengan kecanggihan yang dimiliki sistem pengereman ABS, cara merawatnya juga nggak bisa asal. Pertama, pemilik kendaraan dengan sistem rem ABS harus rajin melakukan penggantian minyak rem yang dianjurkan oleh pabrikan.

Cek ketinggian minyak rem, dan periksa apakah terdapat kebocoran atau tidak. Jika kurang lakukan penambahan minyak rem serta lakukan proses bleeding (pembuangan angin pada sistem rem). Untuk sepeda motor Yamaha, penggantian minyak rem disarankan setiap 20.000 kilometer atau setiap 1-2 tahun sekali sesuai dengan pemakaian motor.

Kemudian, cek lampu indikator saat kunci kontak diputar saat posisi on, jika lampu tidak menyala maka terdapat indikasi kerusakan. Lalu saat motor berjalan, jika indikator ABS berkedip maka ada masalah pada sistem pengereman ABS. Untuk itu konsumen bisa melakukan pengecekan di bengkel resmi.

Baca Juga:  Bikin Bangga Dumai, Haviz Guncang Panggung KDI

Saat dirasa ada kerusakan atau kinerjanya mulai kurang maksimal, lakukan pemeriksaan kampas rem setiap kelipatan 3.000 km, jika kondisi sudah aus atau tipis segera lakukan penggantian karena akan membuat kemampuan pengereman tidak optimal serta akan membuat piringan cakram menjadi aus karena gesekan berlebih.

Saat melakukan penggantian kampas rem, periksa juga kondisi kaliper dan cakram rem bersihkan dari debu, tanah, minyak serta kotoran lain yang menempel pada komponen tersebut, pastikan kondisinya tidak goyang atau bergetar karena dapat menyebabkan cepat aus.

Terakhir, pastikan untuk selalu mengecek kondisi selang rem, jika ada masalah seperti retak, bocor, hingga tertekuk, maka akan berimbas kepada sistem pengereman yang tidak maksimal.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari