Rabu, 9 April 2025
spot_img

Unair Klaim Temukan 5 Senyawa Obat Corona

SURABAYA (RIAUPOS.CO) —  Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, mengklaim telah menemukan lima jenis senyawa, yang diyakni bisa menjadi obat bagi pasien terpapar virus corona jenis baru atau COVID-19.

Rektor Unair Prof Mohammad Nasih di Surabaya, Rabu (1/4), menyebut lima senyawa tersebut bahkan memiliki daya ikat yang lebih kuat dibanding avigan dan klorokuin yang hingga saat ini masih dipercaya menjadi obat pasien yang terinfeksi virus corona.

"Saat ini kami sudah memperoleh lima senyawa yang menurut hasil riset kami Insya Allah lebih kuat ikatannya dibandingkan dengan klorokuin untuk penanganan COVID-19, tapi kami tidak bisa langsung memproses karena masih ada dua tahapan yang harus dilakukan dengan baik," ujarnya.

Baca Juga:  Perkuat Sinergi TNI-Polri Jadi PR Sigit

Nasih menjelaskan dalam waktu dekat hasil penelitian terhadap lima senyawa ini akan dituangkan dalam artikel di jurnal internasional.

Para peneliti di dunia, kata dia, bisa mempercayai kredibilitas penelitian lima senyawa tersebut dan saling berdebat untuk menguji keabsahan hasil penelitian.

"Akademisi bisa berdebat dan bisa teruji. Isu-isu tentang corona bisa dilakukan dengan tajam dan ilmiah. Ini sedang diproses jurnal ilmiahya," tuturnya.

Setelah perdebatan terjadi dan ditemukan koreksi-koreksi dari lima senyawa itu, maka tahapan berikutnya adalah pengujian secara langsung terhadap virus corona.

Pengujian ini akan dilakukan di "Institute of Tropical Disease" (ITD) Unair yang selama ini sudah mampu melakukan tes swab PCR.

Baca Juga:  Bamsoet Apresiasi Kapolri Luncurkan Aplikasi SIM Online Nasional

"Virus akan dikasih senyawa itu, lalu reaksinya seperti apa, sehingga sintetis obat bisa segera dihasilkan dengan sebaik-sebaiknya," katanya.

Akan tetapi, pembuatan obat COVID-19 dari senyawa ini membutuhkan waktu cukup lama, setidaknya setahun, mengingat proses persiapan dan pengujian yang begitu panjang.

Namun, Prof Nasih memastikan produk yang akan dihasilkan terpercaya sebagai obat COVID-19.

"Kami tidak ingin mengeluarkan produk yang belum teruji secara ilmiah," katanya. (jpnn)

Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal

SURABAYA (RIAUPOS.CO) —  Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, mengklaim telah menemukan lima jenis senyawa, yang diyakni bisa menjadi obat bagi pasien terpapar virus corona jenis baru atau COVID-19.

Rektor Unair Prof Mohammad Nasih di Surabaya, Rabu (1/4), menyebut lima senyawa tersebut bahkan memiliki daya ikat yang lebih kuat dibanding avigan dan klorokuin yang hingga saat ini masih dipercaya menjadi obat pasien yang terinfeksi virus corona.

"Saat ini kami sudah memperoleh lima senyawa yang menurut hasil riset kami Insya Allah lebih kuat ikatannya dibandingkan dengan klorokuin untuk penanganan COVID-19, tapi kami tidak bisa langsung memproses karena masih ada dua tahapan yang harus dilakukan dengan baik," ujarnya.

Baca Juga:  Kejar Aset Benny Tjokro, Kejagung Sebar Tim ke Sejumlah Daerah

Nasih menjelaskan dalam waktu dekat hasil penelitian terhadap lima senyawa ini akan dituangkan dalam artikel di jurnal internasional.

Para peneliti di dunia, kata dia, bisa mempercayai kredibilitas penelitian lima senyawa tersebut dan saling berdebat untuk menguji keabsahan hasil penelitian.

"Akademisi bisa berdebat dan bisa teruji. Isu-isu tentang corona bisa dilakukan dengan tajam dan ilmiah. Ini sedang diproses jurnal ilmiahya," tuturnya.

Setelah perdebatan terjadi dan ditemukan koreksi-koreksi dari lima senyawa itu, maka tahapan berikutnya adalah pengujian secara langsung terhadap virus corona.

Pengujian ini akan dilakukan di "Institute of Tropical Disease" (ITD) Unair yang selama ini sudah mampu melakukan tes swab PCR.

Baca Juga:  Manjalang Mamak

"Virus akan dikasih senyawa itu, lalu reaksinya seperti apa, sehingga sintetis obat bisa segera dihasilkan dengan sebaik-sebaiknya," katanya.

Akan tetapi, pembuatan obat COVID-19 dari senyawa ini membutuhkan waktu cukup lama, setidaknya setahun, mengingat proses persiapan dan pengujian yang begitu panjang.

Namun, Prof Nasih memastikan produk yang akan dihasilkan terpercaya sebagai obat COVID-19.

"Kami tidak ingin mengeluarkan produk yang belum teruji secara ilmiah," katanya. (jpnn)

Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Unair Klaim Temukan 5 Senyawa Obat Corona

SURABAYA (RIAUPOS.CO) —  Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, mengklaim telah menemukan lima jenis senyawa, yang diyakni bisa menjadi obat bagi pasien terpapar virus corona jenis baru atau COVID-19.

Rektor Unair Prof Mohammad Nasih di Surabaya, Rabu (1/4), menyebut lima senyawa tersebut bahkan memiliki daya ikat yang lebih kuat dibanding avigan dan klorokuin yang hingga saat ini masih dipercaya menjadi obat pasien yang terinfeksi virus corona.

"Saat ini kami sudah memperoleh lima senyawa yang menurut hasil riset kami Insya Allah lebih kuat ikatannya dibandingkan dengan klorokuin untuk penanganan COVID-19, tapi kami tidak bisa langsung memproses karena masih ada dua tahapan yang harus dilakukan dengan baik," ujarnya.

Baca Juga:  Kejar Aset Benny Tjokro, Kejagung Sebar Tim ke Sejumlah Daerah

Nasih menjelaskan dalam waktu dekat hasil penelitian terhadap lima senyawa ini akan dituangkan dalam artikel di jurnal internasional.

Para peneliti di dunia, kata dia, bisa mempercayai kredibilitas penelitian lima senyawa tersebut dan saling berdebat untuk menguji keabsahan hasil penelitian.

"Akademisi bisa berdebat dan bisa teruji. Isu-isu tentang corona bisa dilakukan dengan tajam dan ilmiah. Ini sedang diproses jurnal ilmiahya," tuturnya.

Setelah perdebatan terjadi dan ditemukan koreksi-koreksi dari lima senyawa itu, maka tahapan berikutnya adalah pengujian secara langsung terhadap virus corona.

Pengujian ini akan dilakukan di "Institute of Tropical Disease" (ITD) Unair yang selama ini sudah mampu melakukan tes swab PCR.

Baca Juga:  Perkuat Sinergi TNI-Polri Jadi PR Sigit

"Virus akan dikasih senyawa itu, lalu reaksinya seperti apa, sehingga sintetis obat bisa segera dihasilkan dengan sebaik-sebaiknya," katanya.

Akan tetapi, pembuatan obat COVID-19 dari senyawa ini membutuhkan waktu cukup lama, setidaknya setahun, mengingat proses persiapan dan pengujian yang begitu panjang.

Namun, Prof Nasih memastikan produk yang akan dihasilkan terpercaya sebagai obat COVID-19.

"Kami tidak ingin mengeluarkan produk yang belum teruji secara ilmiah," katanya. (jpnn)

Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal

SURABAYA (RIAUPOS.CO) —  Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, mengklaim telah menemukan lima jenis senyawa, yang diyakni bisa menjadi obat bagi pasien terpapar virus corona jenis baru atau COVID-19.

Rektor Unair Prof Mohammad Nasih di Surabaya, Rabu (1/4), menyebut lima senyawa tersebut bahkan memiliki daya ikat yang lebih kuat dibanding avigan dan klorokuin yang hingga saat ini masih dipercaya menjadi obat pasien yang terinfeksi virus corona.

"Saat ini kami sudah memperoleh lima senyawa yang menurut hasil riset kami Insya Allah lebih kuat ikatannya dibandingkan dengan klorokuin untuk penanganan COVID-19, tapi kami tidak bisa langsung memproses karena masih ada dua tahapan yang harus dilakukan dengan baik," ujarnya.

Baca Juga:  Mantan Polisi Atlanta Menyerahkan Diri

Nasih menjelaskan dalam waktu dekat hasil penelitian terhadap lima senyawa ini akan dituangkan dalam artikel di jurnal internasional.

Para peneliti di dunia, kata dia, bisa mempercayai kredibilitas penelitian lima senyawa tersebut dan saling berdebat untuk menguji keabsahan hasil penelitian.

"Akademisi bisa berdebat dan bisa teruji. Isu-isu tentang corona bisa dilakukan dengan tajam dan ilmiah. Ini sedang diproses jurnal ilmiahya," tuturnya.

Setelah perdebatan terjadi dan ditemukan koreksi-koreksi dari lima senyawa itu, maka tahapan berikutnya adalah pengujian secara langsung terhadap virus corona.

Pengujian ini akan dilakukan di "Institute of Tropical Disease" (ITD) Unair yang selama ini sudah mampu melakukan tes swab PCR.

Baca Juga:  Amankan 23 Kg Sabu dan 19.937 Butir Ekstasi

"Virus akan dikasih senyawa itu, lalu reaksinya seperti apa, sehingga sintetis obat bisa segera dihasilkan dengan sebaik-sebaiknya," katanya.

Akan tetapi, pembuatan obat COVID-19 dari senyawa ini membutuhkan waktu cukup lama, setidaknya setahun, mengingat proses persiapan dan pengujian yang begitu panjang.

Namun, Prof Nasih memastikan produk yang akan dihasilkan terpercaya sebagai obat COVID-19.

"Kami tidak ingin mengeluarkan produk yang belum teruji secara ilmiah," katanya. (jpnn)

Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari