DUMAI (RIAUPOS.CO) – Tim Fleet One Quick Response (F1QR) Lanal Dumai dan Tim Gabungan Satgas Dispamsanal berhasil menggagalkan upaya pemberangkatan 22 calon pekerja migran Indonesia (PMI) secara ilegal ke Malaysia, Senin (28/2). Mereka diamankan di pesisir Pantai Sepahat, Kabupaten Bengkalis.
Pengungkapan ini berdasarkan informasi yang diterima dari agen di lapangan. 22 PMI rencananya diberangkatkan lewat jalur laut. Mereka rata-rata berasal dari Tanjung Balai Asahan, Jambi, Jogjakarta dan Jawa Timur dengan usia yang masih produktif. Hal itu diungkapkan Komandan Lanal Dumai Kolonel Laut (P) Himawan MMSMC melalui Palaksa Lanal Dumai Letkol Laut (PM) Anwar Rahman SE, Selasa (1/3). Dijelaskan Anwar, keberhasilan tim gabungan dalam menggagalkan upaya pemberangkatan PMI ilegal tersebut berawal dari informasi yang diterima dari agen pada Senin (28/2).
Dijelaskannya, ada informasi rencana pemberangkatan calon PMI secara ilegal melalui pesisir Pantai Sepahat, Bengkalis menuju Malaysia menggunakan speedboat.
"Tim langsung bergerak tidak lama setelah mendapatkan informasi," kata Anwar Rahman.
Lebih lanjut dikatakannya, setelah tiba di lokasi tim gabungan yang dipimpin Dansub Unit Intel Teknis Lanal Dumai Lettu Laut (KH) Fersy Angry SH bersama tim melaksanakan penyisiran ke dalam hutan sawit hingga ke bibir pantai dan berhasil menemukan serta mengamankan calon PMI sebanyak 22 orang.
"Terdiri dari 8 laki-laki dan 14 perempuan yang sedang berkumpul di Pantai Sepahat dan bersiap diberangkatkan secara ilegal menuju Malaysia," bebernya.
Selanjutnya 22 orang dibawa ke Mako Lanal Dumai untuk dilaksanakan pengecekan identitas, fisik, barang bawaan, dan kesehatan.
"Keberhasilan Lanal Dumai dalam menggagalkan pemberangkatan PMI secara illegal ke Malaysia merupakan satu bentuk kesiapsiagaan TNI AL dalam menghadapi berbagai ancaman di wilayah kerjanya sesuai instruksi dari Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana TNI Yudo Margono," ungkapnya.
Sementara, Pangkoarmada I Laksamana Muda TNI Arsyad Abdullah, SE MAP melalui keterangan resminya menyampaikan apresiasi terhadap keberhasilan Tim Gabungan Lanal Dumai dalam aksi tersebut. Menurutnya penggagalan penyeludupan PMI yang merupakan tindakan nyata dalam rangka menjaga keamanan laut di wilayah kerja Lanal Dumai, khususnya dan Koarmada I umumnya, harus tetap dioptimalkan.
Dari keterangan awal pihak Lanal Dumai, para calon PMI tersebut berasal dari berbagai daerah di Tanah Air. Selain dari tanah Sumatera, juga ada yang dari Jawa. Seperti Tanjung Balai Asahan, Jambi, Jogja dan Jawa Timur.
Selanjutnya, pada hari Selasa (1/3), 22 orang calon PMI diserahkan kepada Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) untuk pendalaman dan proses lebih lanjut.(mx12/rpg)