- Advertisement -
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Seorang murid Taman Kanak-Kanak (TK) di Kota Pekanbaru mengaku telah dicabuli oleh teman satu kelasnya. Peristiwa tersebut diceritakan oleh orang tua korban di media sosial dan viral.
Menurut orang tua korban seperti tersebesar di media sosial, pencabulan tersebut terbongkar ketika mendapati anak perempuan mereka merasa kesakitan saat buang air kecil.
- Advertisement -
Mendapati itu, kedua orang tua bertanya kepada korban. Lalu korban dengan polosnya menceritakan kejadian yang dialaminya yang dilakukan salah seorang teman di kelasnya.
Mendengar hal itu, orang tua korban langsung mendatangi pihak sekolah menanyakan apa yang telah terjadi. Namun pihak sekolah, seperti disebutkan orang tua korban, terkesan menutup-nutupi dan terlihat tidak ada etikat baik untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Hingga akhirnyaorang tua korban kemudian membuat laporan ke Polresta Pekanbaru. Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Bery Juana Putra saat dikonfirmasi wartawan membenarkan adanya laporan orang tua korban.
”Benar laporannya sudah kita terima, Kamis (26/9/2024) kemaren, dan saat ini penanganan di Unit PPA Polresta Pekanbaru, untuk pelapor juga sudah kita lakukan pemeriksaan,” kata Kompol Bery, Sabtu (28/9).
Saat tulisan ini diturunkan, postingan media sosial soal kasus ini makin ramai. Postingan berupa tulisan dalam gambar itu, sudah tanggapi lebih dari 2.700 kali, menerima 359 komentar dan telah diteruskan lebih dari 1.500 kali.(end)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Seorang murid Taman Kanak-Kanak (TK) di Kota Pekanbaru mengaku telah dicabuli oleh teman satu kelasnya. Peristiwa tersebut diceritakan oleh orang tua korban di media sosial dan viral.
Menurut orang tua korban seperti tersebesar di media sosial, pencabulan tersebut terbongkar ketika mendapati anak perempuan mereka merasa kesakitan saat buang air kecil.
Mendapati itu, kedua orang tua bertanya kepada korban. Lalu korban dengan polosnya menceritakan kejadian yang dialaminya yang dilakukan salah seorang teman di kelasnya.
Mendengar hal itu, orang tua korban langsung mendatangi pihak sekolah menanyakan apa yang telah terjadi. Namun pihak sekolah, seperti disebutkan orang tua korban, terkesan menutup-nutupi dan terlihat tidak ada etikat baik untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Hingga akhirnyaorang tua korban kemudian membuat laporan ke Polresta Pekanbaru. Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Bery Juana Putra saat dikonfirmasi wartawan membenarkan adanya laporan orang tua korban.
”Benar laporannya sudah kita terima, Kamis (26/9/2024) kemaren, dan saat ini penanganan di Unit PPA Polresta Pekanbaru, untuk pelapor juga sudah kita lakukan pemeriksaan,” kata Kompol Bery, Sabtu (28/9).
Saat tulisan ini diturunkan, postingan media sosial soal kasus ini makin ramai. Postingan berupa tulisan dalam gambar itu, sudah tanggapi lebih dari 2.700 kali, menerima 359 komentar dan telah diteruskan lebih dari 1.500 kali.(end)