RIAUPOS.CO – Belum lama menikmati kondisi jalan yang mulus, warga Kota Pekanbaru harus kembali menghadapi kondisi jalan yang rusak. Kondisi jalan yang rusak berupa amblas di sejumlah titik di beberapa ruas jalan yang pernah dilakukan galian Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik Terpadu (SPALD-T) beberapa tahun lalu.
Pantauan Riau Pos, beberapa ruas jalan yang rusak itu ada di Jalan Dagang, Jalan Rajawali, simpang Jalan Rajawali-Jalan Dahlia, dan Jalan Cempaka.
Titik jalan yang amblas telah dipasang water barrier agar pengendara tidak melintas di jalan yang rusak.
Menurut salah seorang warga Jalan Rajawali Jhon (46) ruas jalan alternatif itu sudah sebulan terakhir mengalami amblas dan baru beberapa hari ini mulai dilakukan penimbunan oleh pihak pekerja proyek tersebut.
Selama tanah amblas di kawasan itu terjadi, banyak pengendara motor yang terganggu serta kerap mengalami kecelakaan lantaran mencoba menghindar dari lubang yang cukup dalam tersebut.
”Sudah sebulan ini amblasnya, bentuknya itu seperti sumur kalau dalamnya tidak tahu juga kami. Yang jelas ini sangat menganggu aktivitas masyarakat,” katanya.
Untuk proses penimbunan yang dilakukan oleh pihak pekerja, dikatakannya hanya sekadar saja. Belum diaspal permanen sehingga akses lalu lintas terganggu dan pedagang di kawasan tersebut juga mengalami kerugian karena sepinya pengendara yang melintas dikawasan tersebut.
”Yang buat nggak enaknya itu, cuma sekadar ditimbun saja, bukan diperbaiki secara permanen. Ini jelas mengganggu usaha masyarakat karena susah dilintasi oleh pengendara,” katanya.
Ia berharap jalan rusak bisa segera diperbaiki secara menyeluruh demi keselamatan pengendara dan masyarakat.
”Jangan sampai nanti, saat kendaraan bermotor melintas diatasnya, lubang Ipal itu malah amblas lagi dan malah mengakibatkan korban jiwa. Jalan ini sempit, belum lagi kalau jelang Ramadan nanti jalan semakin padat. Kami nggak mau nanti ada korban jiwa karena lubang IPAL ini amblas lagi,” tegasnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Adnan Wahyu mengangkut keberadaan lubang di tengah jalan tersebut sangat menganggu kenyamanan pengendara dan dapat membahayakan keselamatan.
Apalagi dimalam hari, ruas jalan alternatif itu sangat minim dengan penerangan jalan sehingga tidak ada yang mengetahui posisi lubang hakian yang sudah ditutup meskipun malam hari.
”Perbaiki saja menyeluruh jangan sampai kami pengendara motor ini jadi korban ditengah malam, kemana kami meminta pertolongan kalau jalan tiba-tiba amblas lagi,” ucapnya.
Dikonfirmasi, Kepala Dinas PUPR Pekanbaru Edward Riansyah mengaku sudah mengecek ke lokasi dan menyampaikan perihal kondisi jalan yang rusak tersebut ke kementerian.
”Bukan berada di pemko perawataan atau perbaikannya,” katanya singkat.(ayi)
Laporan PRAPTI DWI LESTARI, Sukajadi