Kamis, 9 Mei 2024

Usulkan Bangun Flyover di KM 83 Jalintim, Lintas Telukkuantan-Kiliranjao Masih Buka Tutup

Jalan Amblas di Rohul, Akses Ditutup Malam Hari

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Arus lalu lintas Riau-Sumatera Barat (Sumbar) via Kabupaten Rokan Hulu menuju Pasaman, Sumatera Barat putus total, Rabu (21/2) dini hari. Jalan lintas Rohul batas Sumbar, tidak jauh dari Bukit Gasing, Desa Rokan Koto Ruang, Kecamatan Rokan IV Koto ini amblas lebih kurang 17 meter.

Turap bronjong sebagai penahan tebing tepi ruas jalan provinsi tersebut mengalami longsor karena tingginya curah hujan yang terjadi beberapa hari terakhir. Untungnya, tidak ada kendaraan bermotor yang terperosok maupun korban jiwa.

Yamaha

Dengan gerak cepat, Rabu (21/2) pukul 07.30 WIB, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rohul langsung melakukan koordinasi dengan Dinas PUPR Riau untuk percepatan menangani. Alhasil hingga pada pukul 18.00 WIB, arus lalu lintas di ruas jalan Desa Rokan Koto Ruang ini telah bisa dilintasi roda dua. Namun, di malam hari jalan ini ditutup.

‘’Sesuai koordinasi dengan Polres Rohul dan Polsek Rokan IV Koto. Untuk malam ini (kemarin, red) akses jalan provinsi yang amblas di Desa Rokan IV Koto Ruang ditutup sementara dengan memasang police line,’’ ujar Wakil Bupati Rohul H Indra Gunawan, Rabu (21/2).

‘’Kami sarankan warga Rohul yang mau menuju arah Pasaman Timur agar mencari jalan alternatif lain melalui Jalan Rantau Berangin ke arah Payakumbuh,’’ tambahnya didampingi Plt Kadishub Rohul Minarli Ismail, Kapolsek Rokan IV Koto AKP Yohanes Tindaon SH, Kabid Lalu Lintas Angkutan Jalan Dishub Rohul Arie Gunadi SSTP, dan Koramil Rokan IV Koto, Kades Rokan Koto Ruang Alex Usanto.

- Advertisement -

Di siang hari, pengendara roda dua tetap diizinkan melintas namun tetap hati-hati karena jalan ini ditimbun sementara dengan tanah ini. ‘’Yang diperbolehkan melintas jalan amblas yang telah timbunan tersebut kendaraan bermotor roda dua sebagai antisipasi agar tidak terjadi sesuatu yang tak di inginkan,’’ jelasnya.

Sementara itu, Kapolres Rohul AKBP Budi Setiyono melalui Kasat Lantas Polres Rohul AKP Tatit Rizkyan Hanafi STK SIK saat dikonfirmasi Riau Pos, Rabu (21/2), membenarkan ditutupnya sementara akses jalan provinsi yang amblas ini.

- Advertisement -

‘’Untuk antisipasi terjadi longsor di ruas Jalan Lintas Sumbar-Riau Km 37 Desa Koto Ruang Kecamatan Rokan IV Koto, maka kami imbau pengendara roda empat yang menuju Pasaman (Sumbar) agar putar balik dan cari jalur alternatif via Rantau Berangin (Kampar)-Payakumbuh-Bukittinggi,’’ tuturnya.

Akan Bangun Jembatan

Pemkab Rohul, Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan Kawasan Permukiman Pertanahan (PUPR-PKPP) Riau akan membangun jembatan sementara untuk mengatasi jalan longsor di Desa Rokan Koto Ruang, Kecamatan Rokan IV Koto ini. Jembatan yang dibangun tersebut adalah jembatan sementara bailey menggunakan plat baja dan kayu.

Kepala Dinas PUPR-PKPP Riau M Arief Setiawan melalui Kepala Bidang Bina Marga Teza Dasra mengatakan, pembangunan jembatan sementara tersebut agar masyarakat tetap bisa melintas. Pasalnya, jalan yang longsor tersebut berada di daerah perbukitan dan dalam longsornya mencapai 70 meter hingga 100 meter.

“Untuk sementara kami akan buat jembatan bailey di lokasi jalan longsor tersebut. Karena kalau untuk penimbunan, material longsor cukup dalam,” katanya.

Lebih lanjut dikatakanya, begitu mendapatkan informasi ada jalan yang longsor tersebut, pihaknya bersama UPT langsung menurunkan alat berat ke lokasi. Namun saat dalam perjalanan, tim justru kembali menemukan jalan longsor yang menutup badan jalan.

“Jadi ketika akan menuju ke lokasi, tim menemukan ada jalan longsor. Sehingga harus dibersihkan terlebih dahulu baru tim bisa mencapai lokasi jalan longsor yang memutus badan jalan tersebut,” ujarnya.

Untuk penanganan lanjutan pada jalan tersebut, pihaknya akan melakukan kajian lebih lanjut. Karena untuk penanganan jalan tersebut, pihaknya sedang mengajukan anggaran melalui dana Biaya Tak Terduga (BTT). “Kami sedang mengajukan untuk perbaikan jalan itu menggunakan dana BTT. Namun untuk menggunakan dana BTT ini tentu ada prosesnya,” jelasnya.

Baca Juga:  600 PKL Siap Dipindahkan

Sementara itu, di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Jalan Lintas Telukkuantan-Kiliranjao Sumbar yang longsor beberapa hari lalu berjalan lancar, meski dilakukan sistem buka tutup. Jalan longsor tersebut berada di kawasan Bukit Betabuh, Desa Kasang, Kecamatan Kuantan Mudik.

Kapolres Kuansing, AKBP Pangucap Priyo Soegito melalui Kasatlantas AKP Boy Setiawan, Rabu (21/2) menyebutkan, petugas Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Provinsi Riau terus melakukan perbaikan.

“Hari ini (kemarin, red) situasi di lokasi longsor aman. Dari kemarin, petugas BPJN Provinsi Riau terus menggesa perbaikan jalan supaya arus lalu lintas bisa dilewati dari dua sisi. Saat ini masih kita berlakukan buka tutup. Mudah-mudahan dua hari ke depan sudah normal,” kata Boy Setiawan.

Boy Setiawan menyebutkan, beberapa kendala di lokasi adalah tidak bisanya penambahan pelebaran jalan diakibatkan adanya mata air di sisi jalan. “Di sisi longsor itu ada mata air dijadikan sumur yang biasanya digunakan warga untuk mandi. Nah, ini kendalanya sehingga petugas BPJN tidak bisa memperlebar jalan. Jalan satu-satunya, mungkin akan dibuat batu bronjong di tanah yang longsor. Setelah itu baru dilakukan penimbunan,” kata Boy Setiawan.

Petugas Satlantas dari Polres Kuansing setiap hari melaksanakan pengaturan arus lalu lintas di lokasi longsor. Hal ini dilakukan untuk menghindari kemacetan panjang saat diberlakukan sistem buka tutup. “Kami minta pengendara untuk selalu mematuhi aturan berlalu lintas. Ikuti arahan petugas di lokasi, supaya arus lalu lintas tetap berjalan aman dan lancar,” ujarnya.

Rabu (21/2) sore, Kapolres Kuansing, AKBP Pangucap Priyo Soegito nampak ikut meninjau longsor. Kapolres berharap supaya jalan yang longsor tersebut bisa cepat selesai pengerjaannya. “Tadi (kemarin, red) kami di lokasi. Upaya perbaikan terus dilakukan oleh petugas dari BPJN. Semoga cepat selesai dan arus lalu lintas bisa normal seperti biasa,” harapnya.

Sementara itu, Kepala BPJN Riau Yohanis Tulak mengatakan, hingga saat ini masih dilakukan penanganan darurat dan pengaturan lalu lintas di lokasi. Bahkan, pihaknya sudah menurunkan personel, alat, dan bahan sejak kejadian longsor, Ahad (18/2).

“Saat ini masih dilakukan penanganan darurat, yakni dengan melakukan pelebaran badan jalan ke arah lereng atas dan penutupan bidang longsor dengan terpal untuk mencegah atau mengurangi erosi akibat aliran air dan hujan,” katanya, Rabu (21/2).

Lebih lanjut dikatakannya, penanganan yang dilakukan tersebut sifatnya hanya sementara. Selanjutnya pihaknya akan melakukan penyelidikan tanah untuk desain struktur perkuatan tebing dan badan jalan. “Setelah penangangan darurat, kami akan melakukan penyelidikan tanah di sekitar lokasi untuk mengetahui struktur perbuatan tebingnya,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat yang akan melintas untuk dapat mematuhi pengaturan lalu lintas karena saat ini sedang dilakukan pekerjaan perbaikan jalan.

“Diimbau dan mohon pengertian masyarakat pengguna jalan supaya mematuhi pengaturan lalu lintas pada koridor ruas jalan yang mengalami longsor. Selama masa penanganan serta tetap berhati hati dalam berlalu lintas,” imbaunya.

Di sisi lain, banjir yang meredam sebagian besar wilayah Kabupaten Pelalawan membuat akses jalan terputus baru-baru ini. Salah satu yang paling parah adalah Jalan Lintas Timur (Jalintim) Sumatera Km 83 Desa Kemang, Kecamatan Pangkalan Kuras.

Bupati Pelalawan H Zukri didampingi Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Pelalawan Ferry Zulkarnain Fasda Bino menjelaskan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan telah mengajukan usulan keperluan penanggulangan banjir kepada pemerintah pusat.

Baca Juga:  Awas, Ada Lubang Besar di Tengah Jalan

“Usulan penanggulangan banjir jangka pendek telah kita sampaikan saat kunjungan kerja Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto berapa waktu lalu. Alhamdulillah, saat ini proses rehabilitasi Jalan Lintas Provinsi itu telah mulai direalisasikan oleh tim Kementerian PUPR,” ujarnya, Rabu (21/2).

Selain penggulangan banjir jangka pendek, Zukri mengatakan, pihaknya juga menyampaikan usulan penanggulangan banjir jangka panjang, khususnya di Jalintim Km 83. Yakni penambahan tinggi badan menjadi 1,5 meter. “Untuk titik badan Jalintim di Km 77-81, dinaikkan ketinggiannya sekitar 1 meter ke atas,” sebutnya.

Jika usulan itu tidak memungkinkan, sambung Zukri, pihaknya berharap agar pemerintah pusat dapat mempercepat realisasi pembangunan Tol Pekanbaru-Rengat. ‘’Begitu juga usulan untuk pembangunan jembatan layang atau flyover sepanjang 1 Km di Jalintim Km 83. Usulan ini merupakan solusi penanggulangan banjir di Pelalawan dalam jangka panjang,’’ ujarnya.

Dikatakan Zukri, banjir terparah di Pelalawan ini terjadi dalam jangka siklus lima tahun. Jika tidak segera dilakukan penanggulangan jangka panjang, banjir ini tentunya akan tetap terus berlanjut dan berdampak menurunnya perekonomian masyarakat serta menghambat arus lalu lintas para pengguna jalan, baik lokal maupun di luar Pelalawan.

“Untuk itu, kita berharap agar usulan penanggulangan banjir jangka panjang di Pelalawan ini dapat diakomodir dan direalisasikan secepatnya oleh pemerintah pusat serta Pemerintah Provinsi Riau,” tuturnya.

Sementara itu, Kapolres Pelalawan AKBP Suwinto SH SIK melaui Kasatlantas Akira Ceria SIK MM bersyukur banjir di Jalintim Km 83 Desa Kemang turun drastis. “Alhamdulillah, banjir di jalintim telah surut total sejak tiga hari terakhir. Saat ini, arus lalu lintas kendaraan telah bergerak lancar dan normal,” terangnya kepada Riau Pos, Rabu (21/2).

Diungkapkannya, saat ini tim dari Kementerian PUPR bersama Pemerintah Provinsi Riau dan instansi terkait tengah fokus melakukan perbaikan badan Jalintim yang telah mengalami kerusakan pascabanjir, tepatnya dari Km 76-84. Proses rehabilitasi jalan nasional itu ditargetkan rampung dalam satu pekan ke depan.

“Kami dari Satlantas Polres Pelalawan tetap memantau perkembangan arus lalu lintas di lokasi berkas genangan air yang saat ini telah surut total melalui pelaksanaan patroli rutin. Begitu juga rambu-rambu di titik jalan berlubang yang tengah dilakukan perbaikan telah kita kami pasang. Namun, pengendara kendaraan diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan agar terhindar dari kecelakaan lalu lintas,” ujarnya.

Namun, Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan, Zulfan mengatakan, banjir di seluruh desa dan kelurahan di tujuh kecamatan kembali menggenangi pemukiman warga serta badan jalan. Hal ini disebabkan adanya dampak pelimpahan air dari Waduk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Koto Panjang Kabupaten Kampar, beberapa hari lalu.

“Berdasarkan alat pengukur, tinggi permukaan air Sungai Kampar saat ini naik menjadi 3,25 meter dari sebelumnya 3,21 meter. Artinya, ada kenaikan debit air Sungai Kampar setinggi 4 sentimeter. Dampaknya menyebabkan banjir yang sebelumnya telah surut total, kembali tergenang air dengan ketinggian air sekitar 2 sentimeter,” tuturnya.

Banjir kembali mengenangi beberapa desa di Kecamatan Pangkalankerinci seperti di sebagian Desa Kuala Terusan dan Desa Rantau Baru, dan ruas jalan di Kelurahan Pangkalankerinci Kota. Demikian juga di Kecamatan Langgam, desa di bantaran sungai kembali dilanda banjir.

“Namun demikian, sejauh ini genangan air tidak mengganggu aktivitas masyarakat yang telah berjalan dengan normal. Begitu juga seluruh warga yang sebelumnya mengungsi dampak banjir, saat ini telah kembali ke kediamanmasing-masing,” ujarnya.(amn/yas/sol/epp/das)

Laporan TIM RIAU POS, Pekanbaru

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Arus lalu lintas Riau-Sumatera Barat (Sumbar) via Kabupaten Rokan Hulu menuju Pasaman, Sumatera Barat putus total, Rabu (21/2) dini hari. Jalan lintas Rohul batas Sumbar, tidak jauh dari Bukit Gasing, Desa Rokan Koto Ruang, Kecamatan Rokan IV Koto ini amblas lebih kurang 17 meter.

Turap bronjong sebagai penahan tebing tepi ruas jalan provinsi tersebut mengalami longsor karena tingginya curah hujan yang terjadi beberapa hari terakhir. Untungnya, tidak ada kendaraan bermotor yang terperosok maupun korban jiwa.

Dengan gerak cepat, Rabu (21/2) pukul 07.30 WIB, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rohul langsung melakukan koordinasi dengan Dinas PUPR Riau untuk percepatan menangani. Alhasil hingga pada pukul 18.00 WIB, arus lalu lintas di ruas jalan Desa Rokan Koto Ruang ini telah bisa dilintasi roda dua. Namun, di malam hari jalan ini ditutup.

‘’Sesuai koordinasi dengan Polres Rohul dan Polsek Rokan IV Koto. Untuk malam ini (kemarin, red) akses jalan provinsi yang amblas di Desa Rokan IV Koto Ruang ditutup sementara dengan memasang police line,’’ ujar Wakil Bupati Rohul H Indra Gunawan, Rabu (21/2).

‘’Kami sarankan warga Rohul yang mau menuju arah Pasaman Timur agar mencari jalan alternatif lain melalui Jalan Rantau Berangin ke arah Payakumbuh,’’ tambahnya didampingi Plt Kadishub Rohul Minarli Ismail, Kapolsek Rokan IV Koto AKP Yohanes Tindaon SH, Kabid Lalu Lintas Angkutan Jalan Dishub Rohul Arie Gunadi SSTP, dan Koramil Rokan IV Koto, Kades Rokan Koto Ruang Alex Usanto.

Di siang hari, pengendara roda dua tetap diizinkan melintas namun tetap hati-hati karena jalan ini ditimbun sementara dengan tanah ini. ‘’Yang diperbolehkan melintas jalan amblas yang telah timbunan tersebut kendaraan bermotor roda dua sebagai antisipasi agar tidak terjadi sesuatu yang tak di inginkan,’’ jelasnya.

Sementara itu, Kapolres Rohul AKBP Budi Setiyono melalui Kasat Lantas Polres Rohul AKP Tatit Rizkyan Hanafi STK SIK saat dikonfirmasi Riau Pos, Rabu (21/2), membenarkan ditutupnya sementara akses jalan provinsi yang amblas ini.

‘’Untuk antisipasi terjadi longsor di ruas Jalan Lintas Sumbar-Riau Km 37 Desa Koto Ruang Kecamatan Rokan IV Koto, maka kami imbau pengendara roda empat yang menuju Pasaman (Sumbar) agar putar balik dan cari jalur alternatif via Rantau Berangin (Kampar)-Payakumbuh-Bukittinggi,’’ tuturnya.

Akan Bangun Jembatan

Pemkab Rohul, Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan Kawasan Permukiman Pertanahan (PUPR-PKPP) Riau akan membangun jembatan sementara untuk mengatasi jalan longsor di Desa Rokan Koto Ruang, Kecamatan Rokan IV Koto ini. Jembatan yang dibangun tersebut adalah jembatan sementara bailey menggunakan plat baja dan kayu.

Kepala Dinas PUPR-PKPP Riau M Arief Setiawan melalui Kepala Bidang Bina Marga Teza Dasra mengatakan, pembangunan jembatan sementara tersebut agar masyarakat tetap bisa melintas. Pasalnya, jalan yang longsor tersebut berada di daerah perbukitan dan dalam longsornya mencapai 70 meter hingga 100 meter.

“Untuk sementara kami akan buat jembatan bailey di lokasi jalan longsor tersebut. Karena kalau untuk penimbunan, material longsor cukup dalam,” katanya.

Lebih lanjut dikatakanya, begitu mendapatkan informasi ada jalan yang longsor tersebut, pihaknya bersama UPT langsung menurunkan alat berat ke lokasi. Namun saat dalam perjalanan, tim justru kembali menemukan jalan longsor yang menutup badan jalan.

“Jadi ketika akan menuju ke lokasi, tim menemukan ada jalan longsor. Sehingga harus dibersihkan terlebih dahulu baru tim bisa mencapai lokasi jalan longsor yang memutus badan jalan tersebut,” ujarnya.

Untuk penanganan lanjutan pada jalan tersebut, pihaknya akan melakukan kajian lebih lanjut. Karena untuk penanganan jalan tersebut, pihaknya sedang mengajukan anggaran melalui dana Biaya Tak Terduga (BTT). “Kami sedang mengajukan untuk perbaikan jalan itu menggunakan dana BTT. Namun untuk menggunakan dana BTT ini tentu ada prosesnya,” jelasnya.

Baca Juga:  Semburan Gas di Tenayan, Agung Minta Pemerintah Tidak Anggap Sepele

Sementara itu, di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Jalan Lintas Telukkuantan-Kiliranjao Sumbar yang longsor beberapa hari lalu berjalan lancar, meski dilakukan sistem buka tutup. Jalan longsor tersebut berada di kawasan Bukit Betabuh, Desa Kasang, Kecamatan Kuantan Mudik.

Kapolres Kuansing, AKBP Pangucap Priyo Soegito melalui Kasatlantas AKP Boy Setiawan, Rabu (21/2) menyebutkan, petugas Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Provinsi Riau terus melakukan perbaikan.

“Hari ini (kemarin, red) situasi di lokasi longsor aman. Dari kemarin, petugas BPJN Provinsi Riau terus menggesa perbaikan jalan supaya arus lalu lintas bisa dilewati dari dua sisi. Saat ini masih kita berlakukan buka tutup. Mudah-mudahan dua hari ke depan sudah normal,” kata Boy Setiawan.

Boy Setiawan menyebutkan, beberapa kendala di lokasi adalah tidak bisanya penambahan pelebaran jalan diakibatkan adanya mata air di sisi jalan. “Di sisi longsor itu ada mata air dijadikan sumur yang biasanya digunakan warga untuk mandi. Nah, ini kendalanya sehingga petugas BPJN tidak bisa memperlebar jalan. Jalan satu-satunya, mungkin akan dibuat batu bronjong di tanah yang longsor. Setelah itu baru dilakukan penimbunan,” kata Boy Setiawan.

Petugas Satlantas dari Polres Kuansing setiap hari melaksanakan pengaturan arus lalu lintas di lokasi longsor. Hal ini dilakukan untuk menghindari kemacetan panjang saat diberlakukan sistem buka tutup. “Kami minta pengendara untuk selalu mematuhi aturan berlalu lintas. Ikuti arahan petugas di lokasi, supaya arus lalu lintas tetap berjalan aman dan lancar,” ujarnya.

Rabu (21/2) sore, Kapolres Kuansing, AKBP Pangucap Priyo Soegito nampak ikut meninjau longsor. Kapolres berharap supaya jalan yang longsor tersebut bisa cepat selesai pengerjaannya. “Tadi (kemarin, red) kami di lokasi. Upaya perbaikan terus dilakukan oleh petugas dari BPJN. Semoga cepat selesai dan arus lalu lintas bisa normal seperti biasa,” harapnya.

Sementara itu, Kepala BPJN Riau Yohanis Tulak mengatakan, hingga saat ini masih dilakukan penanganan darurat dan pengaturan lalu lintas di lokasi. Bahkan, pihaknya sudah menurunkan personel, alat, dan bahan sejak kejadian longsor, Ahad (18/2).

“Saat ini masih dilakukan penanganan darurat, yakni dengan melakukan pelebaran badan jalan ke arah lereng atas dan penutupan bidang longsor dengan terpal untuk mencegah atau mengurangi erosi akibat aliran air dan hujan,” katanya, Rabu (21/2).

Lebih lanjut dikatakannya, penanganan yang dilakukan tersebut sifatnya hanya sementara. Selanjutnya pihaknya akan melakukan penyelidikan tanah untuk desain struktur perkuatan tebing dan badan jalan. “Setelah penangangan darurat, kami akan melakukan penyelidikan tanah di sekitar lokasi untuk mengetahui struktur perbuatan tebingnya,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat yang akan melintas untuk dapat mematuhi pengaturan lalu lintas karena saat ini sedang dilakukan pekerjaan perbaikan jalan.

“Diimbau dan mohon pengertian masyarakat pengguna jalan supaya mematuhi pengaturan lalu lintas pada koridor ruas jalan yang mengalami longsor. Selama masa penanganan serta tetap berhati hati dalam berlalu lintas,” imbaunya.

Di sisi lain, banjir yang meredam sebagian besar wilayah Kabupaten Pelalawan membuat akses jalan terputus baru-baru ini. Salah satu yang paling parah adalah Jalan Lintas Timur (Jalintim) Sumatera Km 83 Desa Kemang, Kecamatan Pangkalan Kuras.

Bupati Pelalawan H Zukri didampingi Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Pelalawan Ferry Zulkarnain Fasda Bino menjelaskan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan telah mengajukan usulan keperluan penanggulangan banjir kepada pemerintah pusat.

Baca Juga:  Pertengahan Juni CFD di Pekanbaru Dibuka Lagi

“Usulan penanggulangan banjir jangka pendek telah kita sampaikan saat kunjungan kerja Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto berapa waktu lalu. Alhamdulillah, saat ini proses rehabilitasi Jalan Lintas Provinsi itu telah mulai direalisasikan oleh tim Kementerian PUPR,” ujarnya, Rabu (21/2).

Selain penggulangan banjir jangka pendek, Zukri mengatakan, pihaknya juga menyampaikan usulan penanggulangan banjir jangka panjang, khususnya di Jalintim Km 83. Yakni penambahan tinggi badan menjadi 1,5 meter. “Untuk titik badan Jalintim di Km 77-81, dinaikkan ketinggiannya sekitar 1 meter ke atas,” sebutnya.

Jika usulan itu tidak memungkinkan, sambung Zukri, pihaknya berharap agar pemerintah pusat dapat mempercepat realisasi pembangunan Tol Pekanbaru-Rengat. ‘’Begitu juga usulan untuk pembangunan jembatan layang atau flyover sepanjang 1 Km di Jalintim Km 83. Usulan ini merupakan solusi penanggulangan banjir di Pelalawan dalam jangka panjang,’’ ujarnya.

Dikatakan Zukri, banjir terparah di Pelalawan ini terjadi dalam jangka siklus lima tahun. Jika tidak segera dilakukan penanggulangan jangka panjang, banjir ini tentunya akan tetap terus berlanjut dan berdampak menurunnya perekonomian masyarakat serta menghambat arus lalu lintas para pengguna jalan, baik lokal maupun di luar Pelalawan.

“Untuk itu, kita berharap agar usulan penanggulangan banjir jangka panjang di Pelalawan ini dapat diakomodir dan direalisasikan secepatnya oleh pemerintah pusat serta Pemerintah Provinsi Riau,” tuturnya.

Sementara itu, Kapolres Pelalawan AKBP Suwinto SH SIK melaui Kasatlantas Akira Ceria SIK MM bersyukur banjir di Jalintim Km 83 Desa Kemang turun drastis. “Alhamdulillah, banjir di jalintim telah surut total sejak tiga hari terakhir. Saat ini, arus lalu lintas kendaraan telah bergerak lancar dan normal,” terangnya kepada Riau Pos, Rabu (21/2).

Diungkapkannya, saat ini tim dari Kementerian PUPR bersama Pemerintah Provinsi Riau dan instansi terkait tengah fokus melakukan perbaikan badan Jalintim yang telah mengalami kerusakan pascabanjir, tepatnya dari Km 76-84. Proses rehabilitasi jalan nasional itu ditargetkan rampung dalam satu pekan ke depan.

“Kami dari Satlantas Polres Pelalawan tetap memantau perkembangan arus lalu lintas di lokasi berkas genangan air yang saat ini telah surut total melalui pelaksanaan patroli rutin. Begitu juga rambu-rambu di titik jalan berlubang yang tengah dilakukan perbaikan telah kita kami pasang. Namun, pengendara kendaraan diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan agar terhindar dari kecelakaan lalu lintas,” ujarnya.

Namun, Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan, Zulfan mengatakan, banjir di seluruh desa dan kelurahan di tujuh kecamatan kembali menggenangi pemukiman warga serta badan jalan. Hal ini disebabkan adanya dampak pelimpahan air dari Waduk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Koto Panjang Kabupaten Kampar, beberapa hari lalu.

“Berdasarkan alat pengukur, tinggi permukaan air Sungai Kampar saat ini naik menjadi 3,25 meter dari sebelumnya 3,21 meter. Artinya, ada kenaikan debit air Sungai Kampar setinggi 4 sentimeter. Dampaknya menyebabkan banjir yang sebelumnya telah surut total, kembali tergenang air dengan ketinggian air sekitar 2 sentimeter,” tuturnya.

Banjir kembali mengenangi beberapa desa di Kecamatan Pangkalankerinci seperti di sebagian Desa Kuala Terusan dan Desa Rantau Baru, dan ruas jalan di Kelurahan Pangkalankerinci Kota. Demikian juga di Kecamatan Langgam, desa di bantaran sungai kembali dilanda banjir.

“Namun demikian, sejauh ini genangan air tidak mengganggu aktivitas masyarakat yang telah berjalan dengan normal. Begitu juga seluruh warga yang sebelumnya mengungsi dampak banjir, saat ini telah kembali ke kediamanmasing-masing,” ujarnya.(amn/yas/sol/epp/das)

Laporan TIM RIAU POS, Pekanbaru

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari