Jumat, 22 November 2024

SF Hariyanto Jabat Plh hingga Ada Keputusan Baru

Edy Nasution Minta Gubri Baru Lanjutkan Program

- Advertisement -

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Edy Natar Nasution mengakhiri masa tugasnya sebagai Gubernur Riau (Gubri), Selasa (20/2). Edy Natar Nasution berpesan agar gubernur ke depan dapat melanjutkan program-program yang telah dibuat sebelumnya.

“Kita tentunya berharap pembangunan di Riau ke depan ada kesinambungan. Saya kira kalau kita ingin maju, maka apa yang telah dilakukan sebelumnya harus dilanjutkan gubernur ke depan,” ujar Edy Natar Nasution, Selasa (20/2).

- Advertisement -

“Seperti saya melanjutkan apa yang telah dibuat Gubernur Riau Syamsuar sebelumnya. Saya kira pemimpin Riau ke depan juga seperti itu, dapat melanjutkan apa yang telah dibuat gubernur sebelumnya,” sambungnya.

Dikatakan Edy Natar Nasution, banyak hal yang saat ini sedang dilakukan di Riau.

“Kalau estafet itu dilanjutkan, mudah-mudahan apa yang kita rencana bersama in sya Allah akan ada hasil, termasuk Program Gerakan Salat Subuh Berjemaah (GSSB) juga dapat dilanjutkan. Jangan setelah saya berhenti menjadi gubernur program itu lalu berhenti. Karena tidak pun ada GSSB itu kita tetap Salat Subuh,” ujarnya.

- Advertisement -

Edy Natar Nasution juga menyinggung pembangunan jembatan Bengkalis-Sungai Pakning. Jembatan tersebut penting dibangun sebagai upaya untuk meningkatkan aksesibilitas dan konektivitas antarpulau di wilayah Riau.

“Faktor jembatan ini dibangun karena ada alasan historis, ekonomi, strategis, kompromistis, dan logis. Itu semua teragumentasikan sehingga sampailah pada satu kesimpulan bahwa jembatan itu sangat diperlukan,” katanya.

Dijelaskannya, pembangunan infrastruktur tersebut akan memberikan dampak positif dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi, memperluas akses transportasi. Selain itu, untuk memperkokoh integrasi antarapulau Bengkalis dengan Pulau Sumatera.

“Itulah kemarin saya ingin kenapa harus ada diskusi lanjutan. Setelah kita mencoba membangun kesepakatan, kemudian kita sendiri di sini sudah mencoba untuk membuat DED atau produk perencanaan. Kemudian, untuk di kabupaten sendiri, ya juga melakukan persiapannya. Ini harus terlihat progresnya sampai sejauh mana,” jelasnya.

Edy Natar dilantik Presiden Joko Widodo sebagai Gubernur Riau (Gubri) di Istana Negara, Jakarta, 27 November 2023. Sebelumnya, Edy Natar menjabat sebagai Plt Gubernur Riau sejak 4 November 2023. Ia ditunjuk menjadi Plt Gubernur Riau menggantikan Gubernur Riau sebelumnya yakni Syamsuar yang mengundurkan diri karena menjadi calon anggota legislatif untuk DPR RI Daerah Pemilihan Riau.

Baca Juga:  MI Al Fattaah Bagi-Bagi Seribu Takjil

Sebelumnya, Edy Natar menjabat Wakil Gubernur Riau berduet bersama Syamsuar selaku Gubenur Riau usai terpilih dalam pilkada pada akhir 2018 lalu. Pasangan ini diusung oleh Partai Nasdem, PAN dan PKS. Keduanya dilantik sebagai Gubernur Riau dan Wakil Gubernur Riau pada 20 Februari 2019 silam.

Sementara itu, sehari setelah Menteri Dalam Negeri (Mendagri) mengeluarkan radiogram penunjukan Pelaksana Harian (Plh) Gubernur Riau (Gubri), Pemerintah Provinsi Riau hingga saat ini masih menunggu keputusan selanjutnya terutama terkait penunjukan Penjabat (Pj) Gubri.

Kepala Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Setdaprov Riau, Jhon Armedi Pinem mengatakan, hingga Selasa (20/2) belum menerima Surat Keputusan (SK) penunjukan Pj Gubri. Karena itu untuk mengisi kekosongan posisi kepala daerah masih dijabat oleh Plh Gubri yakni Sekdaprov Riau SF Hariyanto.

“SK Pj Gubri masih belum turun, Pak Sekdaprov masih ditunjuk sebagai Plh Gubri sampai ada kebijakan baru dari pemerintah pusat,” katanya.

Sebelumnya sempat beredar sejumlah nama pejabat eselon I yang disebut-sebut sebagai calon kuat Pj Gubernur Riau. Di antaranya adalah pejabat di Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR), Budi Situmorang. Kemudian ada nama Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Usaha Badan Usaha Milik Negara, Riset, dan Inovasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Elen Setiadi.

Namun informasi terbaru yang beredar, nama Sekdaprov Riau SF Hariyanto tersiar sebagai calon terkuat yang bakal ditunjuk oleh Presiden Jokowi sebagai Pj Gubernur Riau.

Sementara itu, sesuai Permendagri Nomor 4 Tahun 2023, DPRD Riau juga diberi ruang agar bisa mengusulkan nama Pj Gubri untuk mengakomodir keinginan masyarakat di daerah. Sesuai aturan mekanisme usulan Pj Gubernur terdapat enam nama, dengan komposisi tiga nama usulan dari DPRD dan tiga nama dari pemerintah pusat.

Dalam pengusulan nama tersebut, beberapa waktu lalu DPRD Riau juga menerima sejumlah masukan dari beberapa tokoh Riau. Masukan tersebut disampaikan langsung oleh para tokoh di Gedung DPRD Riau. Meskipun tidak menyebutkan langsung nama calon yang didukung, namun beberapa tokoh tersebut menyampaikan kriteria calon Pj yang dinilai cocok untuk memimpin Riau.

Baca Juga:  Jelang Berakhir Masa Jabatan, Edy Natar Nasution Mulai Pamitan

Resmikan Agrowisata

Di hari terakhirnya memimpin Riau, Edy Natar Nasution meresmikan Agrowisata Taman Gembira Durilengkeng miliknya yang berada di Jalan Karya Bersama, Kelurahan Rejosari, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru.

Lahan seluas sekitar satu hektare tersebut memang mendapatkan perhatian lebih dari sosok Edy Natar Nasution dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. Pasalnya, Edy ingin memberi contoh bagi masyarakat dengan lahan terbatas, tapi masih bisa digunakan untuk menghasilkan tanaman yang produktif jika dikelola dengan baik dan benar.

Di Taman Gembira Durilengkeng, tumbuh dengan suburnya dua jenis tanaman yakni kelengkeng dan juga durian dengan berbagai jenis. Untuk kelengkeng, Edy sudah beberapa kali melakukan panen. Sementara durian, masih dalam uji coba pembuahan.

“Hari terakhir menjabat, saya sengaja meresmikan Taman Gembira Durilengkeng yang sudah dibangun 3,5 tahun lalu saat Riau dilanda Covid-19,” ujarnya.

Gubri Edy Natar berharap Taman Gembira Durilengkeng itu ke depan dalam menginspirasi banyak masyarakat Riau ketika masuk taman tersebut. “Di taman ini terintegrasi dengan agrowisata, kuliner, dan religi. Saya berharap tempat ini ke depan dapat menginspirasi banyak orang sehingga masyarakat bisa memanfaatkan lahan kosong untuk dilakukan tanaman-tanaman yang bermanfaat,” ujarnya.

Gubri menyatakan, ada banyak fasilitas yang bisa dinikmati di Taman gembira Durilengkeng tersebut. Dimana mata masyarakat akan dimanjakan dengan kebun durian dan kelengkeng.

“Pengunjung bisa menikmati kopi malam hari dengan pemandangan kebun durian dan kelengkeng. Selain itu, pengunjung juga bisa jalan santai di tengah kebun bersama keluarga. Kemudian di taman juga bisa dibuat pertemuan reuni yang menampung 100 orang atau seminar. Jadi banyak hal yang bisa dilakukan di taman ini,” terangnya.(sol)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Edy Natar Nasution mengakhiri masa tugasnya sebagai Gubernur Riau (Gubri), Selasa (20/2). Edy Natar Nasution berpesan agar gubernur ke depan dapat melanjutkan program-program yang telah dibuat sebelumnya.

“Kita tentunya berharap pembangunan di Riau ke depan ada kesinambungan. Saya kira kalau kita ingin maju, maka apa yang telah dilakukan sebelumnya harus dilanjutkan gubernur ke depan,” ujar Edy Natar Nasution, Selasa (20/2).

- Advertisement -

“Seperti saya melanjutkan apa yang telah dibuat Gubernur Riau Syamsuar sebelumnya. Saya kira pemimpin Riau ke depan juga seperti itu, dapat melanjutkan apa yang telah dibuat gubernur sebelumnya,” sambungnya.

Dikatakan Edy Natar Nasution, banyak hal yang saat ini sedang dilakukan di Riau.

- Advertisement -

“Kalau estafet itu dilanjutkan, mudah-mudahan apa yang kita rencana bersama in sya Allah akan ada hasil, termasuk Program Gerakan Salat Subuh Berjemaah (GSSB) juga dapat dilanjutkan. Jangan setelah saya berhenti menjadi gubernur program itu lalu berhenti. Karena tidak pun ada GSSB itu kita tetap Salat Subuh,” ujarnya.

Edy Natar Nasution juga menyinggung pembangunan jembatan Bengkalis-Sungai Pakning. Jembatan tersebut penting dibangun sebagai upaya untuk meningkatkan aksesibilitas dan konektivitas antarpulau di wilayah Riau.

“Faktor jembatan ini dibangun karena ada alasan historis, ekonomi, strategis, kompromistis, dan logis. Itu semua teragumentasikan sehingga sampailah pada satu kesimpulan bahwa jembatan itu sangat diperlukan,” katanya.

Dijelaskannya, pembangunan infrastruktur tersebut akan memberikan dampak positif dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi, memperluas akses transportasi. Selain itu, untuk memperkokoh integrasi antarapulau Bengkalis dengan Pulau Sumatera.

“Itulah kemarin saya ingin kenapa harus ada diskusi lanjutan. Setelah kita mencoba membangun kesepakatan, kemudian kita sendiri di sini sudah mencoba untuk membuat DED atau produk perencanaan. Kemudian, untuk di kabupaten sendiri, ya juga melakukan persiapannya. Ini harus terlihat progresnya sampai sejauh mana,” jelasnya.

Edy Natar dilantik Presiden Joko Widodo sebagai Gubernur Riau (Gubri) di Istana Negara, Jakarta, 27 November 2023. Sebelumnya, Edy Natar menjabat sebagai Plt Gubernur Riau sejak 4 November 2023. Ia ditunjuk menjadi Plt Gubernur Riau menggantikan Gubernur Riau sebelumnya yakni Syamsuar yang mengundurkan diri karena menjadi calon anggota legislatif untuk DPR RI Daerah Pemilihan Riau.

Baca Juga:  Forum RT/RW Kelurahan Padang Terubuk Gelar Safari Ramadan

Sebelumnya, Edy Natar menjabat Wakil Gubernur Riau berduet bersama Syamsuar selaku Gubenur Riau usai terpilih dalam pilkada pada akhir 2018 lalu. Pasangan ini diusung oleh Partai Nasdem, PAN dan PKS. Keduanya dilantik sebagai Gubernur Riau dan Wakil Gubernur Riau pada 20 Februari 2019 silam.

Sementara itu, sehari setelah Menteri Dalam Negeri (Mendagri) mengeluarkan radiogram penunjukan Pelaksana Harian (Plh) Gubernur Riau (Gubri), Pemerintah Provinsi Riau hingga saat ini masih menunggu keputusan selanjutnya terutama terkait penunjukan Penjabat (Pj) Gubri.

Kepala Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Setdaprov Riau, Jhon Armedi Pinem mengatakan, hingga Selasa (20/2) belum menerima Surat Keputusan (SK) penunjukan Pj Gubri. Karena itu untuk mengisi kekosongan posisi kepala daerah masih dijabat oleh Plh Gubri yakni Sekdaprov Riau SF Hariyanto.

“SK Pj Gubri masih belum turun, Pak Sekdaprov masih ditunjuk sebagai Plh Gubri sampai ada kebijakan baru dari pemerintah pusat,” katanya.

Sebelumnya sempat beredar sejumlah nama pejabat eselon I yang disebut-sebut sebagai calon kuat Pj Gubernur Riau. Di antaranya adalah pejabat di Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR), Budi Situmorang. Kemudian ada nama Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Usaha Badan Usaha Milik Negara, Riset, dan Inovasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Elen Setiadi.

Namun informasi terbaru yang beredar, nama Sekdaprov Riau SF Hariyanto tersiar sebagai calon terkuat yang bakal ditunjuk oleh Presiden Jokowi sebagai Pj Gubernur Riau.

Sementara itu, sesuai Permendagri Nomor 4 Tahun 2023, DPRD Riau juga diberi ruang agar bisa mengusulkan nama Pj Gubri untuk mengakomodir keinginan masyarakat di daerah. Sesuai aturan mekanisme usulan Pj Gubernur terdapat enam nama, dengan komposisi tiga nama usulan dari DPRD dan tiga nama dari pemerintah pusat.

Dalam pengusulan nama tersebut, beberapa waktu lalu DPRD Riau juga menerima sejumlah masukan dari beberapa tokoh Riau. Masukan tersebut disampaikan langsung oleh para tokoh di Gedung DPRD Riau. Meskipun tidak menyebutkan langsung nama calon yang didukung, namun beberapa tokoh tersebut menyampaikan kriteria calon Pj yang dinilai cocok untuk memimpin Riau.

Baca Juga:  Pemprov Riau Jemput Pasien Kanker Mata Asal Rohil 

Resmikan Agrowisata

Di hari terakhirnya memimpin Riau, Edy Natar Nasution meresmikan Agrowisata Taman Gembira Durilengkeng miliknya yang berada di Jalan Karya Bersama, Kelurahan Rejosari, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru.

Lahan seluas sekitar satu hektare tersebut memang mendapatkan perhatian lebih dari sosok Edy Natar Nasution dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. Pasalnya, Edy ingin memberi contoh bagi masyarakat dengan lahan terbatas, tapi masih bisa digunakan untuk menghasilkan tanaman yang produktif jika dikelola dengan baik dan benar.

Di Taman Gembira Durilengkeng, tumbuh dengan suburnya dua jenis tanaman yakni kelengkeng dan juga durian dengan berbagai jenis. Untuk kelengkeng, Edy sudah beberapa kali melakukan panen. Sementara durian, masih dalam uji coba pembuahan.

“Hari terakhir menjabat, saya sengaja meresmikan Taman Gembira Durilengkeng yang sudah dibangun 3,5 tahun lalu saat Riau dilanda Covid-19,” ujarnya.

Gubri Edy Natar berharap Taman Gembira Durilengkeng itu ke depan dalam menginspirasi banyak masyarakat Riau ketika masuk taman tersebut. “Di taman ini terintegrasi dengan agrowisata, kuliner, dan religi. Saya berharap tempat ini ke depan dapat menginspirasi banyak orang sehingga masyarakat bisa memanfaatkan lahan kosong untuk dilakukan tanaman-tanaman yang bermanfaat,” ujarnya.

Gubri menyatakan, ada banyak fasilitas yang bisa dinikmati di Taman gembira Durilengkeng tersebut. Dimana mata masyarakat akan dimanjakan dengan kebun durian dan kelengkeng.

“Pengunjung bisa menikmati kopi malam hari dengan pemandangan kebun durian dan kelengkeng. Selain itu, pengunjung juga bisa jalan santai di tengah kebun bersama keluarga. Kemudian di taman juga bisa dibuat pertemuan reuni yang menampung 100 orang atau seminar. Jadi banyak hal yang bisa dilakukan di taman ini,” terangnya.(sol)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari