PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau bersama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Riau mempublikasikan angka ekspor impor, inflasi, pertumbuhan ekonomi, nilai tukar petani (NTP), pariwisata, ketenagakerjaan, dan kemiskinan di Provinsi Riau, Kamis (15/2). Ekspose tersebut dilaksanakan di depan para instansi terkait yang ada di Provinsi Riau.
Asisten II Setdaprov Riau M Job Kurniawan mengatakan, dengan dilakukan publikasi tersebut diharapkan dapat langsung diketahui bersama oleh pengguna data termasuk pejabat pemerintah daerah (stakeholder) terkait untuk dapat langsung ditindaklanjuti.“Untuk diketahui, capaian pembangunan Provinsi Riau menunjukkan tren positif. Ketimpangan pembangunan antar wilayah Provinsi Riau berdasarkan Indeks Williamson semakin mengecil, di mana pada 2022 sebesar 0,281, lebih baik dari capaian tahun 2021 sebesar 0,285. Sedangkan untuk Indeks Gini Ratio pada 2022, lebih baik dari pada target yang ditetapkan, yaitu 0,323 poin. Bahkan lebih baik dari capaian nasional sebesar 0,381 poin,” katanya.
Selanjutnya indikator makro Indeks Daya Saing Daerah, capaian 2022 sebesar 3,16, meningkat jika dibandingkan tahun 2021, yang hanya 2,98. Target Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pada RPJMD 2019- 2024 adalah sebesar 72,97-73,6. Adapun capaian IPM pada tahun 2022 sebesar 73,52 (kategori tinggi), telah melewati target RPJMD capaian tahun 2023, dan lebih tinggi dari capaian nasional, yaitu sebesar 72,91.
“Dampak dari proses pembangunan di Provinsi Riau juga berpengaruh positif terhadap kualitas sumber daya manusianya. Saat ini, IPM Provinsi Riau berada pada peringkat tujuh tertinggi se Indonesia dan peringkat dua se-Sumatera,” paparnya.
Lebih lanjut dikatakannya,capaian realisasi investasi Provinsi Riau pada tahun 2022 termasuk ke dalam lima terbaik nasional, ditandai dengan realisasi investasi sebesar Rp82,5 triliun, telah mencapai 135,8 persen dari target yang ditetapkan, yaitu sebesar Rp60,8 triliun dengan serapan tenaga kerja sebanyak 50.888 orang.
“Pada tahun 2023, realisasi investasi telah ditetapkan Rp90 triliun. Tingginya investasi di Provinsi Riau, berdampak pada Tingkat Pegangguran Terbuka (TPT) Provinsi Riau, dimana TPT Provinsi Riau Agustus 2023 sebesar 4,23 persen. TPT Provinsi Riau mengalami penurunan 0,14 persen poin dibanding Agustus 2022. TPT Provinsi Riau lebih rendah dari capaian nasional, yaitu sebesar 5,32 persen,” ujarnya.
Sementara itu, perekonomian Riau menunjukkan tren pemulihan yang kuat. Menurut data BPS Provinsi Riau, terjadi penurunan jumlah penduduk miskin di Provinsi Riau. Pada tahun 2022, jumlah penduduk miskin tercatat 500,81 ribu jiwa, menjadi 485,03 ribu jiwa di tahun 2023. Presiden RI Joko Widodo menargetkan kemiskinan ekstrem mendekati 0 persen pada tahun 2024.
“Menindaklanjuti hal tersebut, kami telah melakukan program pengurangan beban masyarakat dan peningkatan pendapatan melalui Pembangunan Rumah Layak Huni dari tahun 2019-2022 sebanyak 3.925 unit. Pada tahun 2023 ini, juga telah disiapkan anggaran sebesar Rp54,5 miliar untuk 707 Rumah Layak Huni dan menyalurkan bantuan melalui Badan Amil Zakat Riau dari tahun 2019-2022 sebesar Rp83,6 miliar untuk membantu penanganan kemiskinan Riau di Provinsi Riau,” sebutnya.(gem)
Laporan SOLEH SAPUTRA, Pekanbaru