Kamis, 10 Juli 2025

Sejak Januari Terjadi 578 Kasus DBD

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Di awal Juli 2025, Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru mencatat setidaknya ada 578 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sejak Januari lalu. Dari jumlah tersebut, semua penderita dinyatakan sembuh dan tidak ada korban jiwa.

Plt Kepala Diskes Pekanbaru dr Fira Septiyanti merinci, wilayah dengan jumlah kasus DBD tertinggi berada di Kecamatan Payung Sekaki dengan 74 kasus tercatat. Menyusul Kecamatan Rumbai 56 kasus, Tenayan Raya 55 kasus, Tuah Madani 54 kasus, dan Marpoyan Damai 52 kasus.

Kemudian, Kecamatan Binawidya 45 kasus, Bukit Raya 41 kasus, Senapelan 33 kasus, Sukajadi 32 kasus, Pekanbaru Kota 28 kasus dan Kecamatan Limapuluh 26 kasus.

Baca Juga:  Kenaikan Tarif Parkir Tunggu Persetujuan Pj Wako Pekanbaru

Untuk kawasan pinggiran seperti Kecamatan Kulim, Rumbai Timur dan Rumbai Barat masing-masing mencatat 23 kasus, sedangkan Kecamatan Sail 13 kasus.

Meski jumlah kasus tergolong tinggi, Fira Septiyanti menyampaikan seluruh pasien yang terserang DBD telah dinyatakan sembuh.

”Seluruh pasien telah sembuh dan tidak ada korban jiwa,” ujarnya Rabu (9/7).

Meski begitu, Diskes tetap mengimbau masyarakat untuk tidak lengah. Upaya pencegahan harus dilakukan secara kolektif dengan menerapkan 3 M Plus sebagai langkah utama pemberantasan sarang nyamuk.

Langkah 3M itu meliputi, menguras dan menyikat tempat penampungan air sepekan sekali. Termasuk menutup wadah air seperti tandon, tempayan, atau drum.(ilo)

 






Reporter: Joko Susilo

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Di awal Juli 2025, Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru mencatat setidaknya ada 578 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sejak Januari lalu. Dari jumlah tersebut, semua penderita dinyatakan sembuh dan tidak ada korban jiwa.

Plt Kepala Diskes Pekanbaru dr Fira Septiyanti merinci, wilayah dengan jumlah kasus DBD tertinggi berada di Kecamatan Payung Sekaki dengan 74 kasus tercatat. Menyusul Kecamatan Rumbai 56 kasus, Tenayan Raya 55 kasus, Tuah Madani 54 kasus, dan Marpoyan Damai 52 kasus.

Kemudian, Kecamatan Binawidya 45 kasus, Bukit Raya 41 kasus, Senapelan 33 kasus, Sukajadi 32 kasus, Pekanbaru Kota 28 kasus dan Kecamatan Limapuluh 26 kasus.

Baca Juga:  Kenaikan Tarif Parkir Tunggu Persetujuan Pj Wako Pekanbaru

Untuk kawasan pinggiran seperti Kecamatan Kulim, Rumbai Timur dan Rumbai Barat masing-masing mencatat 23 kasus, sedangkan Kecamatan Sail 13 kasus.

Meski jumlah kasus tergolong tinggi, Fira Septiyanti menyampaikan seluruh pasien yang terserang DBD telah dinyatakan sembuh.

- Advertisement -

”Seluruh pasien telah sembuh dan tidak ada korban jiwa,” ujarnya Rabu (9/7).

Meski begitu, Diskes tetap mengimbau masyarakat untuk tidak lengah. Upaya pencegahan harus dilakukan secara kolektif dengan menerapkan 3 M Plus sebagai langkah utama pemberantasan sarang nyamuk.

- Advertisement -

Langkah 3M itu meliputi, menguras dan menyikat tempat penampungan air sepekan sekali. Termasuk menutup wadah air seperti tandon, tempayan, atau drum.(ilo)

 






Reporter: Joko Susilo
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Di awal Juli 2025, Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru mencatat setidaknya ada 578 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sejak Januari lalu. Dari jumlah tersebut, semua penderita dinyatakan sembuh dan tidak ada korban jiwa.

Plt Kepala Diskes Pekanbaru dr Fira Septiyanti merinci, wilayah dengan jumlah kasus DBD tertinggi berada di Kecamatan Payung Sekaki dengan 74 kasus tercatat. Menyusul Kecamatan Rumbai 56 kasus, Tenayan Raya 55 kasus, Tuah Madani 54 kasus, dan Marpoyan Damai 52 kasus.

Kemudian, Kecamatan Binawidya 45 kasus, Bukit Raya 41 kasus, Senapelan 33 kasus, Sukajadi 32 kasus, Pekanbaru Kota 28 kasus dan Kecamatan Limapuluh 26 kasus.

Baca Juga:  Tergerus Air, Badan Jalan Lobak Pekanbaru Amblas Lagi

Untuk kawasan pinggiran seperti Kecamatan Kulim, Rumbai Timur dan Rumbai Barat masing-masing mencatat 23 kasus, sedangkan Kecamatan Sail 13 kasus.

Meski jumlah kasus tergolong tinggi, Fira Septiyanti menyampaikan seluruh pasien yang terserang DBD telah dinyatakan sembuh.

”Seluruh pasien telah sembuh dan tidak ada korban jiwa,” ujarnya Rabu (9/7).

Meski begitu, Diskes tetap mengimbau masyarakat untuk tidak lengah. Upaya pencegahan harus dilakukan secara kolektif dengan menerapkan 3 M Plus sebagai langkah utama pemberantasan sarang nyamuk.

Langkah 3M itu meliputi, menguras dan menyikat tempat penampungan air sepekan sekali. Termasuk menutup wadah air seperti tandon, tempayan, atau drum.(ilo)

 






Reporter: Joko Susilo

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari