Senin, 20 Mei 2024

Dalami Penyebab Kematian Dimas Fernanda

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Seorang tahanan di Mapolsek Bukit Raya, Pekanbaru diketahui meninggal mengenaskan di dalam sel. Tahanan bernama Dimas Fernanda (25) sebelumnya diketahui  menghembuskan nafas terakhir pada November 2023 lalu.

Belakangan terkuak kondisi jenazah Dimas saat hendak dimandikan, memiliki sejumlah luka lebam. Tidak hanya itu, pada bagian kepala juga mengeluarkan darah dan leher patah.

Yamaha

Hal inilah yang membuat pihak keluarga kemudian melaporkan kejanggalan tersebut.

Dirkrimum Polda Riau Kombes Pol Asep Darmawan saat dikonfirmasi Riau Pos membenarkan laporan dimaksud. Saat ini pihaknya tengah menunggu hasil autopsi yang dilakukan oleh pihak RS Bhayangkara Polda Riau.

“Awalnya kan sebelum keluarga melapor, sudah pernah ditawarkan untuk autopsi. Tapi saat itu keluarga menolak. Kemudian jenazah dibawa ke Medan. Saat di mandikan, keluarga melihat ada sejumlah luka lebam, kepala mengeluarkan darah dan leher patah,” sebut Kombes Asep, Kamis (7/3).

- Advertisement -
Baca Juga:  Serahkan Bantuan untuk Konstituen

Keluarga kemudian melaporkan temuan tersebut ke Polda Riau. Dari laporan yang masuk, Kombes Asep dan tim langsung melakukan penelusuran. Bahkan turut melakukan pembongkaran makam almarhum (ekshumasi, red) guna proses autopsi.

“Sudah dilakukan (ekshumasi, red). Kami tinggal menunggu hasil autopsi,” sebutnya.

- Advertisement -

Saat ditanya apakah sudah ditemukan penyebab kematian, Kombes Asep menyebut setakat ini masih menunggu hasil autopsi RS Bhayangkara. Begitu juga dengan dugaan penyebab kematian. Polisi, dikatakan dia, telah mengumpulkan fakta-fakta terkait kematian almarhum.

“Kami kumpulkan fakta-fakta. Apakah ada menjurus ke tindak pidana, atau bagaimana, ini kami mempertebal temuan-temuan sementara,” pungkasnya.

Terpisah, Kuasa Hukum dari keluarga almarhum Dimas, Muhammad Abdu Harahap mengatakan pihaknya mengikuti proses ekshumasi yang dilakukan Polda Riau di TPU Muslim, Medan Polonia.

Baca Juga:  Perempuan yang Ditemukan Gantung Diri Diduga Depresi

“Iya kita ikut menyaksikan, mendampingi pihak keluarga korban,” katanya.

Saat melihat proses pembongkaran makam, terlihat luka-luka pada jasad. Tidak hanya itu, berdasarkan keterangan dari pihak keluarganya saat memandikan jasad Dimas, mereka menemukan kondisi tubuh Dimas yang sangat memprihatinkan.

“Dari cerita keluarganya, saat mereka memandikan korban, dibagian kepala bolong tepat dibelakang telinga kiri dan lehernya patah,” ungkapnya.

Melihat kejanggalan tersebut, pihaknya curiga dengan kematian Dimas di sel tahanan Polsek Bukit Raya. Bahkan menilai kematian Dimas tidak wajar.(gem)

Laporan AFIAT ANANDA, Pekanbaru

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Seorang tahanan di Mapolsek Bukit Raya, Pekanbaru diketahui meninggal mengenaskan di dalam sel. Tahanan bernama Dimas Fernanda (25) sebelumnya diketahui  menghembuskan nafas terakhir pada November 2023 lalu.

Belakangan terkuak kondisi jenazah Dimas saat hendak dimandikan, memiliki sejumlah luka lebam. Tidak hanya itu, pada bagian kepala juga mengeluarkan darah dan leher patah.

Hal inilah yang membuat pihak keluarga kemudian melaporkan kejanggalan tersebut.

Dirkrimum Polda Riau Kombes Pol Asep Darmawan saat dikonfirmasi Riau Pos membenarkan laporan dimaksud. Saat ini pihaknya tengah menunggu hasil autopsi yang dilakukan oleh pihak RS Bhayangkara Polda Riau.

“Awalnya kan sebelum keluarga melapor, sudah pernah ditawarkan untuk autopsi. Tapi saat itu keluarga menolak. Kemudian jenazah dibawa ke Medan. Saat di mandikan, keluarga melihat ada sejumlah luka lebam, kepala mengeluarkan darah dan leher patah,” sebut Kombes Asep, Kamis (7/3).

Baca Juga:  Februari, Labersa Hotel Tawarkan Kamar I Am In Love

Keluarga kemudian melaporkan temuan tersebut ke Polda Riau. Dari laporan yang masuk, Kombes Asep dan tim langsung melakukan penelusuran. Bahkan turut melakukan pembongkaran makam almarhum (ekshumasi, red) guna proses autopsi.

“Sudah dilakukan (ekshumasi, red). Kami tinggal menunggu hasil autopsi,” sebutnya.

Saat ditanya apakah sudah ditemukan penyebab kematian, Kombes Asep menyebut setakat ini masih menunggu hasil autopsi RS Bhayangkara. Begitu juga dengan dugaan penyebab kematian. Polisi, dikatakan dia, telah mengumpulkan fakta-fakta terkait kematian almarhum.

“Kami kumpulkan fakta-fakta. Apakah ada menjurus ke tindak pidana, atau bagaimana, ini kami mempertebal temuan-temuan sementara,” pungkasnya.

Terpisah, Kuasa Hukum dari keluarga almarhum Dimas, Muhammad Abdu Harahap mengatakan pihaknya mengikuti proses ekshumasi yang dilakukan Polda Riau di TPU Muslim, Medan Polonia.

Baca Juga:  Dukung Program Gubri Wujudkan Sekolah Gratis

“Iya kita ikut menyaksikan, mendampingi pihak keluarga korban,” katanya.

Saat melihat proses pembongkaran makam, terlihat luka-luka pada jasad. Tidak hanya itu, berdasarkan keterangan dari pihak keluarganya saat memandikan jasad Dimas, mereka menemukan kondisi tubuh Dimas yang sangat memprihatinkan.

“Dari cerita keluarganya, saat mereka memandikan korban, dibagian kepala bolong tepat dibelakang telinga kiri dan lehernya patah,” ungkapnya.

Melihat kejanggalan tersebut, pihaknya curiga dengan kematian Dimas di sel tahanan Polsek Bukit Raya. Bahkan menilai kematian Dimas tidak wajar.(gem)

Laporan AFIAT ANANDA, Pekanbaru

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari