Senin, 20 Mei 2024

Tes Rapid Antigen Guru dan Pelajar

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Sudah sejak dua hari lalu Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen diterapkan untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Pekanbaru. Akhir pekan nanti, evaluasi akan dilakukan sekaligus digelar tes rapid antigen acak terhadap peserta didik murid dan guru. 

Evaluasi dilakukan untuk memastikan PTM 100 persen tingkat SMP sesuai standar prokes dan tidak memicu penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah. Adanya tes rapid antigen guna memastikan kondisi kesehatan guru dan pelajar. 

Yamaha

"Kami bakal evaluasi akhir pekan ini belajar penuh. Selain itu kami melalui tim satgas akan gelar tes rapid antigen," kata Wali Kota (Wako) Pekanbaru Firdaus, Kamis (6/1). 

Wako menyebut, dirinya sudah memberi perintah kepada tim satgas agar memantau aktivitas belajar tatap muka secara penuh di sekolah. Mereka bisa melakukan pemantauan bersama tim pengawas dari Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru. 

Dirinya mengingatkan agar guru dan murid di sekolah menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Ia mengimbau dinas dan satgas melalukan pengawasan secara ketat. "Jadi tim bisa memantau secara acak, mereka bisa menyasar sekolah yang terapkan belajar penuh," terangnya. 

- Advertisement -
Baca Juga:  Polda Buru Pemasok Pil Ekstasi di Queen KTV

Saat ini yang menerapkan pembelajaran 100 persen atau belajar penuh hanya murid SMP. Mereka belajar ke sekolah setiap hari. Sedangkan para murid SD masih menerapkan pembelajaran tatap muka terbatas. "Mereka yang di SD masih belajar terbatas dengan kapasitas 50 persen, belajarnya secara bergantian," jelas Wako.

Dirinya menyebut bahwa sekolah yang menerapkan PTM 100 persen maksimal jam belajar hanya enam jam pelajaran dalam sehari. Satu pelajaran di sekolah sekitar 40 menit. Saat ini pelajar SMP berada di sekolah hanya selama empat jam. Pihaknya bakal melakukan evaluasi setelah melihat penerapan belajar penuh selama satu pekan ini. 

- Advertisement -

Dalam pada itu, belum ada rencana PTM 100 persen diterapkan bagi sekolah dasar atau SD di Kota Pekanbaru. Kapasitas kelas masih 50 persen dan murid SD hanya masuk dua kali dalam satu pekan.

Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru masih fokus melakukan uji coba terhadap PTM 100 persen di SMP pekan ini. Mereka bakal memulai PTM 100 persen di SD bila pembelajaran di SMP sudah berhasil. "Untuk SD belum, belum ada wacana untuk SD belajar penuh. Kita masih fokus menata pembelajaran penuh di SMP," ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Ismardi Ilyas. 

Baca Juga:  Menginap di Labersa Hotel, Gratis Pizza

Dinas bersama satgas bakal melakukan evaluasi terlebih dahulu terkait penerapan PTM 100 persen di SMP. Mereka menjadikan hasil evaluasi sebagai pertimbangan untuk memulai belajar tatap muka di SD.

Proses PTM 100 persen di sekolah ini sesuai dengan Surat Keputusan Bersama atau SKB empat menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19.

SKB ini merupakan kesepakatan bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri.

Ismardi menegaskan bahwa Kota Pekanbaru sudah memenuhi syarat pelaksanaan belajar penuh. Status kota saat ini berada di PPKM level 2 sehingga bisa menerapkan belajar penuh. "Tenaga pendidik dan guru sudah vaksin 90 persen melebih target syarat 80 persen. Vaksin lansia di Kota Pekanbaru juga sudah 60 persen," singkatnya.(yls) 

Laporan M ALI NURMAN, Pekanbaru

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Sudah sejak dua hari lalu Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen diterapkan untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Pekanbaru. Akhir pekan nanti, evaluasi akan dilakukan sekaligus digelar tes rapid antigen acak terhadap peserta didik murid dan guru. 

Evaluasi dilakukan untuk memastikan PTM 100 persen tingkat SMP sesuai standar prokes dan tidak memicu penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah. Adanya tes rapid antigen guna memastikan kondisi kesehatan guru dan pelajar. 

"Kami bakal evaluasi akhir pekan ini belajar penuh. Selain itu kami melalui tim satgas akan gelar tes rapid antigen," kata Wali Kota (Wako) Pekanbaru Firdaus, Kamis (6/1). 

Wako menyebut, dirinya sudah memberi perintah kepada tim satgas agar memantau aktivitas belajar tatap muka secara penuh di sekolah. Mereka bisa melakukan pemantauan bersama tim pengawas dari Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru. 

Dirinya mengingatkan agar guru dan murid di sekolah menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Ia mengimbau dinas dan satgas melalukan pengawasan secara ketat. "Jadi tim bisa memantau secara acak, mereka bisa menyasar sekolah yang terapkan belajar penuh," terangnya. 

Baca Juga:  Polda Buru Pemasok Pil Ekstasi di Queen KTV

Saat ini yang menerapkan pembelajaran 100 persen atau belajar penuh hanya murid SMP. Mereka belajar ke sekolah setiap hari. Sedangkan para murid SD masih menerapkan pembelajaran tatap muka terbatas. "Mereka yang di SD masih belajar terbatas dengan kapasitas 50 persen, belajarnya secara bergantian," jelas Wako.

Dirinya menyebut bahwa sekolah yang menerapkan PTM 100 persen maksimal jam belajar hanya enam jam pelajaran dalam sehari. Satu pelajaran di sekolah sekitar 40 menit. Saat ini pelajar SMP berada di sekolah hanya selama empat jam. Pihaknya bakal melakukan evaluasi setelah melihat penerapan belajar penuh selama satu pekan ini. 

Dalam pada itu, belum ada rencana PTM 100 persen diterapkan bagi sekolah dasar atau SD di Kota Pekanbaru. Kapasitas kelas masih 50 persen dan murid SD hanya masuk dua kali dalam satu pekan.

Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru masih fokus melakukan uji coba terhadap PTM 100 persen di SMP pekan ini. Mereka bakal memulai PTM 100 persen di SD bila pembelajaran di SMP sudah berhasil. "Untuk SD belum, belum ada wacana untuk SD belajar penuh. Kita masih fokus menata pembelajaran penuh di SMP," ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Ismardi Ilyas. 

Baca Juga:  Menginap di Labersa Hotel, Gratis Pizza

Dinas bersama satgas bakal melakukan evaluasi terlebih dahulu terkait penerapan PTM 100 persen di SMP. Mereka menjadikan hasil evaluasi sebagai pertimbangan untuk memulai belajar tatap muka di SD.

Proses PTM 100 persen di sekolah ini sesuai dengan Surat Keputusan Bersama atau SKB empat menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19.

SKB ini merupakan kesepakatan bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri.

Ismardi menegaskan bahwa Kota Pekanbaru sudah memenuhi syarat pelaksanaan belajar penuh. Status kota saat ini berada di PPKM level 2 sehingga bisa menerapkan belajar penuh. "Tenaga pendidik dan guru sudah vaksin 90 persen melebih target syarat 80 persen. Vaksin lansia di Kota Pekanbaru juga sudah 60 persen," singkatnya.(yls) 

Laporan M ALI NURMAN, Pekanbaru

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari