Rabu, 28 Mei 2025

Pemko Ajak Warga Ikut Cegah Karhutla

PEKANBARU (RIAUPOS.C0) – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru memprediksi puncak musim kemarau di Kota Pekanbaru dan Provinsi Riau akan berlangsung pada Agustus 2024 ini.

Itu sebabnya Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru mengajak masyarakat untuk ikut menjaga lingkungannya dengan proaktif mencegah kebakaran lahan (karhutla), khususnya di kawasan rawan bencana.

Menurut Sekretaris Kota (Sekko) Pekanbaru Indra Pomi Nasution ST MSi, saat ini ancaman karhutla sudah berada di depan mata, meksipun saat ini Kota Pekanbaru masih dilanda hujan dengan intensitas sedang, namun masyarakat harus waspada terhadap potensi karhutla yang bisa terjadi di musim kemarau ini.

”Karena memang di musim kemarau ini ancaman kita adalah kebakaran lahan, sehingga semua pihak harus bersama-sama melakukan pencegahan,” katanya, Ahad (4/8).

Baca Juga:  Libur Lebaran, Puskesmas Buka Khusus Emergency

Indra Pomi juga mengingatkan kepada masyarakat dan seluruh pihak agar tidak membuka ataupun membersihkan lahan kosong dengan cara dibakar, karena akan sulit dilakukan pemadaman di saat puncak musim kemarau.

Selain itu, jika ketika terjadi kebakaran lahan, masyarakat juga diminta untuk segera melapor secara berjenjang ke lurah, ke camat dan ke kita (pemko).

”Kalau ada lihat lahan yang terbakar segera laporkan, supaya kita bisa bersama-sama memadamkan kondisi kebakaran lahan yang masih bisa dipadamkan,” ujar Sekko.

Selain itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) diminta meningkatkan pengawasan di lapangan khususnya di lokasi rawan kebakaran lahan.

Apalagi saat ini Kota Pekanbaru juga sudah punya masyarakat sadar bencana, dan masyarakat peduli api yang dapat ikut dilibatkan dalam penanggulangan kebakaran lahan.

Baca Juga:  Bekas Kamp Pengungsi Vietnam Siap Dialiri Listrik

”Mereka bisa dilibatkan dalam penanganan dan pemadaman kebakaran lahan. Malah keberadaan masyarakat yang peduli akan api ini bisa jadi contoh bagi masyarakat lainnya agar sama-sama peduli terhadap lingkungannya sehingga bencana kebakaran lahan tidak perlu terjadi di Kota Pekanbaru,”tuturnya.(ayi)

 

PEKANBARU (RIAUPOS.C0) – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru memprediksi puncak musim kemarau di Kota Pekanbaru dan Provinsi Riau akan berlangsung pada Agustus 2024 ini.

Itu sebabnya Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru mengajak masyarakat untuk ikut menjaga lingkungannya dengan proaktif mencegah kebakaran lahan (karhutla), khususnya di kawasan rawan bencana.

Menurut Sekretaris Kota (Sekko) Pekanbaru Indra Pomi Nasution ST MSi, saat ini ancaman karhutla sudah berada di depan mata, meksipun saat ini Kota Pekanbaru masih dilanda hujan dengan intensitas sedang, namun masyarakat harus waspada terhadap potensi karhutla yang bisa terjadi di musim kemarau ini.

”Karena memang di musim kemarau ini ancaman kita adalah kebakaran lahan, sehingga semua pihak harus bersama-sama melakukan pencegahan,” katanya, Ahad (4/8).

Baca Juga:  Kedisiplinan dan Akuntanbilitas, Direktur RSD Madani Diberhentikan Sementara

Indra Pomi juga mengingatkan kepada masyarakat dan seluruh pihak agar tidak membuka ataupun membersihkan lahan kosong dengan cara dibakar, karena akan sulit dilakukan pemadaman di saat puncak musim kemarau.

Selain itu, jika ketika terjadi kebakaran lahan, masyarakat juga diminta untuk segera melapor secara berjenjang ke lurah, ke camat dan ke kita (pemko).

”Kalau ada lihat lahan yang terbakar segera laporkan, supaya kita bisa bersama-sama memadamkan kondisi kebakaran lahan yang masih bisa dipadamkan,” ujar Sekko.

Selain itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) diminta meningkatkan pengawasan di lapangan khususnya di lokasi rawan kebakaran lahan.

Apalagi saat ini Kota Pekanbaru juga sudah punya masyarakat sadar bencana, dan masyarakat peduli api yang dapat ikut dilibatkan dalam penanggulangan kebakaran lahan.

Baca Juga:  Resmi Jadi Konstituen Dewan Pers, AMSI Riau Susun Program

”Mereka bisa dilibatkan dalam penanganan dan pemadaman kebakaran lahan. Malah keberadaan masyarakat yang peduli akan api ini bisa jadi contoh bagi masyarakat lainnya agar sama-sama peduli terhadap lingkungannya sehingga bencana kebakaran lahan tidak perlu terjadi di Kota Pekanbaru,”tuturnya.(ayi)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

PEKANBARU (RIAUPOS.C0) – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru memprediksi puncak musim kemarau di Kota Pekanbaru dan Provinsi Riau akan berlangsung pada Agustus 2024 ini.

Itu sebabnya Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru mengajak masyarakat untuk ikut menjaga lingkungannya dengan proaktif mencegah kebakaran lahan (karhutla), khususnya di kawasan rawan bencana.

Menurut Sekretaris Kota (Sekko) Pekanbaru Indra Pomi Nasution ST MSi, saat ini ancaman karhutla sudah berada di depan mata, meksipun saat ini Kota Pekanbaru masih dilanda hujan dengan intensitas sedang, namun masyarakat harus waspada terhadap potensi karhutla yang bisa terjadi di musim kemarau ini.

”Karena memang di musim kemarau ini ancaman kita adalah kebakaran lahan, sehingga semua pihak harus bersama-sama melakukan pencegahan,” katanya, Ahad (4/8).

Baca Juga:  Libur Lebaran, Puskesmas Buka Khusus Emergency

Indra Pomi juga mengingatkan kepada masyarakat dan seluruh pihak agar tidak membuka ataupun membersihkan lahan kosong dengan cara dibakar, karena akan sulit dilakukan pemadaman di saat puncak musim kemarau.

Selain itu, jika ketika terjadi kebakaran lahan, masyarakat juga diminta untuk segera melapor secara berjenjang ke lurah, ke camat dan ke kita (pemko).

”Kalau ada lihat lahan yang terbakar segera laporkan, supaya kita bisa bersama-sama memadamkan kondisi kebakaran lahan yang masih bisa dipadamkan,” ujar Sekko.

Selain itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) diminta meningkatkan pengawasan di lapangan khususnya di lokasi rawan kebakaran lahan.

Apalagi saat ini Kota Pekanbaru juga sudah punya masyarakat sadar bencana, dan masyarakat peduli api yang dapat ikut dilibatkan dalam penanggulangan kebakaran lahan.

Baca Juga:  98,6 Persen Penduduk Pekanbaru Bisa Nikmati Program JKPB

”Mereka bisa dilibatkan dalam penanganan dan pemadaman kebakaran lahan. Malah keberadaan masyarakat yang peduli akan api ini bisa jadi contoh bagi masyarakat lainnya agar sama-sama peduli terhadap lingkungannya sehingga bencana kebakaran lahan tidak perlu terjadi di Kota Pekanbaru,”tuturnya.(ayi)

 

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari