PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Meksipun di badan jalan utama di dalam Kota Pekanbaru beberapa hari terakhir tumpukan sampah jarang terlihat, namun tidak demikian di jalan-jalan alternatif. Tumpukan sampah terpantau masih berserakan di pinggir dan bahu jalan yang jauh dari pusat kota.
Seperti terlihat di Jalan Garuda, Kelurahan Tobek Godang, Kecamatan Binawidya, Ahad (5/5). Sampah plastik dan juga sisa makanan yang sudah bercampur lumpur menumpuk dan tak kunjung dilakukan pengangkutan oleh petugas kebersihan.
Bahkan, aroma bau tidak sedap terus menyeruak kepermukaan sehingga menganggu kenyamanan masyarakat dan warga sekitar yang berdekatan dengan Puskesmas Rawat Inap Sidomulyo tersebut.
Salah seorang pejalan kaki Haris Kurniawan mengaku sangat terganggu dengan keberadaan tumpukan sampah yang berserakan di badan jalan alternatif tersebut.
Apalagi, lokasi tumpukan sampah sangat dekat dengan tempat yang seharusnya menjamin kesehatan dan keselamatan masyarakat, sehingga sangat disayangkan oleh masyarakat khususnya pejalan kaki seperti dirinya yang baru pertama kali berobat di kawasan tersebut.
”Sebenarnya kaget lihat tumpukan sampah sepanjang dan sebanyak ini. Saya pikir sudah beres masalah sampah di Pekanbaru ini karena jalan protokol bersih ternyata tidak,” katanya.
Ia berharap pemerintah benar-benar serius mengatasi permasalah sampah ini dan bukan hanya sekadar melakukannya di beberapa lokasi saja yang berdekatan dengan aktifitas kegiatan pemerintah. Pasalnya yang merasakan dampak dari tumpukan sampah itu bukan pemerintah tetapi masyarakat sekitar.
Hal senada juga diungkapkan oleh Ervin salah seorang pengendara motor yang melintas di Jalan alternatif itu. Menurutnya persoalan sampah ini tak hanya menyebabkan masalah kesehatan di lingkungan masyarakat sekitar tetapi juga pengendara yang melintas karena tumpukan sampah yang menutupi saluran air kerap menjadi penyebab kemacetan panjang lantaran banjir yang terjadi di badan jalan protokol.
”Mungkin bukan cuma masyarakat saja yang diminta konsisten dengan persoalan sampah ini,tetapi juga pemerintah yang benar-benar menyediakan tempat pembuangan sampah yang didukung dengan pengangkutan sampah yang optimal,” katanya.
Operator Jangan Terlambat Angkut Sampah
Sementara itu, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru mendorong operator angkutan sampah agar tidak terlambat melakukan pengangkutan dari tempat penampungan sementara (TPS). Mereka mengingatkan operator yakni PT Bina Riau Sejahtera (BRS) untuk mencegah penumpukan sampah.
”Kita ingatkan kepada operator angkutan sampah agar tidak terlambat mengangkut sampah dari TPS,” terang Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut, Ahad (5/5).
Menurutnya, ada juga sejumlah target yang harus dicapai oleh operator setiap hari dalam proses pengangkutan sampah. Kondisi ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor di antaranya arus lalu lintas.
Ingot memastikan dinas terus melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap kinerja operator. Ia menilai ketepatan waktu pengangkutan harus dibenahi oleh operator.
”Kita terus lakukan pengawasan juga di bidang pengelolaan angkutan sampah,” ujarnya.
Ingot mendorong proses pengangkutan sampah sudah tuntas pada pukul 08.00 WIB. Target ini sesuai dengan jadwal buang sampah setiap hari yaitu pukul 19.00 WIB hingga pukul 05.00 WIB.
Dirinya menyebut ketika pengangkutan terakhir sudah tuntas pada pukul 05.00 WIB. Proses ritasi pengangkutan sampah di TPS bisa berlangsung pukul 00.01 WIB atau pukul 02.00 WIB.
Proses pengangkutan sampah diharapkan bisa tuntas pukul 05.00 WIB. Kondisi ini jelas mengurangi dampak penumpukan sampah. ”Setelah jam delapan pagi jangan mengangkut lagi, tapi menyisir TPS yang sampahnya belum terangkat, ini target kita,” tutupnya.(ayi/ilo/yls)
Laporan TIM RIAU POS, Kota