Minggu, 9 Maret 2025
spot_img

Banjir Meluas di Pelalawan Tiga Kecamatan Terdampak

PANGKALANKERINCI (RIAUPOS.CO) – Banjir akibat meluapnya Sungai Kampar dampak pembukaan pintu pelimpahan atau spillway gate waduk PLTA Koto Panjang di Kampar yang melanda Kabupaten Pelalawan mulai meluas pada Senin (3/3). Tidak hanya menggenangi pekarangan rumah warga, namun genangan air juga telah memutus akses transportasi jalur darat di sejumlah desa dan kelurahan di tiga kecamatan.Yakni Kecamatan Langgam, Pangkalan Kerinci dan Pelalawan.

“Ya, saat ini sudah ada tiga kecamatan yang terdampak banjir akibat meluapnya debit air sungai Kampar yang dipengaruhi adanya pembukaan pintu waduk PLTA Koto Panjang-Kabupaten Kampar. Yakni Kecamatan Langgam, Pangkalan Kerinci, dan Pelalawan,” terang Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan, Zulfan M.Si kepada Riau Pos, Senin (3/3) melalui selulernya.

Diungkapkan mantan Sekretaris Diskominfo Pelalawan ini, Kecamatan Langgam merupakan daerah yang paling awal terdampak banjir akibat kenaikan debit air sungai Kampar. Alhasil, sejumlah akses jalan darat tergenang air dan tidak bisa lagi dilalui kendaraan roda 2 dan roda 4.

“Dan jalan ini sudah tidak bisa dilintasi mobil dan juga sepeda motor. Sehingga jalan hanya bisa ditempuh menggunakan sampan atau pompong,” paparnya.

Selain di Kecamatan Langgam, sambung Zulfan, banjir juga telah merendam dan memutus sejumlah badan Jalan di Kecamatan Pangkalan Kerinci. Tepatnya di Desa Kuala Terusan dan Desa Rantau Baru. “Dan di dua lokasi banjir ini, juga hanya bisa ditempuh mengunakan alat transposrtasi air, baik sampan atau pompong.

Meski demikian, hingga saat ini kondisi Jalan Lintas Timur Kilometer 83 Desa Kemang, masih aman dan belum ada genangan air. Banjir juga telah mulai merendam sejumlah badan jalan di Kecamatan Pelalawan. Seperti Desa Sering dan Kelurahan Pelalawan. Hanya saja, sejauh ini, banjir masih belum menghambat moda transportasi masyarakat tempatan. Pasalnya, badan jalan masih dapat ditempuh menggunakan alat transportasi darat.

Di tempat terpisah, Kapolsek Pangkalan Kerinci, AKP Tatit Rizkyan Hanafi SIK menambahkan bahwa banjir yang melanda wilayah hukum Pangkalan Kerinci, kembali meningkat pada Senin (3/3). Seperti di Kelurahan Pangkalan Kerinci Kota, terjadi kenaikan air setinggi menjadi 35 cm di wilayah Kualo.

“Demikian juga dengan Jalintim Kilometer 73 mulai terendam air setinggi 3 cm. Untuk wilayah Kelurahan Pangkalan Kerinci Barat masih aman dari genangan air.

Dikatakannya bahwa, ada dua lokasi banjir terparah di Kecamatan Pangkalan Kerinci. Yakni di Desa Rantau Baru dan Kuala Terusan yang tepat berada di tepi Sungai Kampar. Dan akses jalan menuju dua desa ini, telah terputus, akibat genangan air yang cukup tinggi di badan jalan. Alhasil, warga terpaksa menggunakan sampan atau sejenisnya.

Hal senada juga disampaikan Kapolsek Langgam Ipda Jery Paulus Sinaga. Dimana banjir akibat luapan Sungai Kampar dampak pembukaan PLTA Koto Kampar, mulai terasa di Kecamatan Langgam. Bahkan, genangan air telah melumpuhkan transportasi darat di beberapa titik di Kecamatan Langgam. Alhasil, warga pun mulai terisolir akibat akses jalan darat putus total.

“Alhasil, akses jalan darat ini tidak dapat lagi dilalui kendaraan jenis apapun. Dan warga terpaksa harus menggunakan jasa penyeberangan transportasi air, baik itu sampan atau pompong,” paparnya.

Diungkapkan mantan Kapolsek Kerumutan Polres Pelalawan ini bahwa, banjir juga telah memutus akses Jalan Pemda yang menghubungkan Kelurahan Langgam menuju Kecamatan Pangkalan Kerinci yang melintasi Jalan Koridor PT RAPP. Dimana jalan sepanjang 550 meter terendam air dengan ketinggian mencapai 60 Cm.

“Dan, akses jalan ini juga sudah tidak bisa dilintasi sepeda motor maupun mobil karena air yang merendam badan jalan cukup tinggi, sehingga akan beresiko menyebabkan kendaraan mati mesin. Warga hanya bisa melintasi jalan ini menggunakan alat transportasi air, seperti sampan dan pompong,” ujarnya.

Selain banjir di dua titik tersebut, sambung Jery, banjir juga melanda Dusun Muaro Sako Kelurahan Langgam. Dimana genangan air telah merendam akses jalan sepanjang 800 meter dengan ketinggian hingga 85 cm. Dan kendaraan baik roda dua maupun roda empat, sudah tidak bisa lagi melewati jalan tersebut.

Baca Juga:  Perbaiki Jembatan Gantung yang Dihantam Banjir

Akses Jalan Desa Lumpuh

Desa Sungai Jalau, Desa Sendayan dan Desa Muara Jalai Kecamatan Kampar Utara terendam banjir sejak kemarin, dan hari ini memasuki hari kedua. Banjir akibat tingginya curah hujan bagian hulu, sehingga dibukanya pintu pelimpahan waduk (spillway gate) PLTA Koto Panjang setinggi 1,7 meter pada Sabtu lalu yang menyebabkan Sungai Kampar meluap.

Banjir kali ini juga melumpuhkan akses jalan menuju Desa Sungai Jalau dan Desa Sendayan dan sebaliknya.

Kepala Desa Sungai Jalau Nirwan Amiruddin mengatakan, ketinggian air sudah mencapai hampir 70 cm di beberapa titik menggenangi rumah-rumah warga serta fasilitas umum. Ada juga warga yang terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman untuk menghindari dampak banjir yang semakin meluas.

Nirwan menambahkan, saat ini kondisi air sudah mulai surut. Belum ada bantuan yang datang dari pihak manapun dan pemerintah desa menunggu sambil membuat posko yang berlokasi di Masjid Darul Ibadah yang datarannya lebih tinggi.

Kades Sendayan Marlis menyebutkan ada sekitar 75 unit rumah yang terendam banjir, dan sekitar 200 lebih warga terdampak banjir yang cukup parah dengan ketinggian air mencapai 1,6 meter. “Hingga saat ini desa kami sudah tiga hari terendam banjir dan yang terparah di Dusun I Desa Sendayan dengan ketinggian mencapai 1,6 meter,” jelas Marlis.

Sementara Kepala Desa Muara Jalai Fazrul menjelaskan, banjir merendam sekitar 95 unit rumah warga. Warga sangat membutuhkan bantuan apalagi di bulan Ramadan ini warga terdampak banjir.

PLTA Kurangi Bukaan Pintu

Karena penurunan intensitas curah hujan di hulu waduk PLTA Koto Panjang yang diikuti turunnya inflow waduk, sehingga level elevasi waduk cenderung menurun.

Manager PLTA Koto Panjang Dhani Irwansyah menjelaskan, karena elevasi waduk sudah turun dan berdasarkan pembahasan Tim Koordinasi Pengoperasian bendungan PLTA Koto Panjang, maka diinformasikan pengurangan tinggi bukaan pelimpahan air waduk (spillway gate).

“Pada Senin (3/3) pukul 15.00 WIB, lima pintu pelimpahan waduk yang sebelumnya dibuka setinggi 170 cm (1,7 meter) akan dilakukan pengukuran tinggi bukaan lima pintu pelimpahan setinggi 50 cm,” jelas Dhani Irwansyah, Senin (3/3).

Dhani Irwansyah menambahkan, jadi total bukaan lima pintu pelimpahan waduk PLTA Koto setinggi 120 cm (1,2 meter). Diperkirakan penurunan air di Sungai Kampar 30 cm sampai 50 cm dari kondisi terakhir.

“Mengimbau warga di daerah hilir waduk PLTA Koto Panjang untuk tetap waspada dan berhati-hati beraktivitas di sepanjang aliran Sungai Kampar,” jelas Dhani Irwansyah.

648 Hektare Tanaman Padi Terdampak

Sementara itu di Kabupaten Kuantan Singingi, banjir akibat luapan Sungai Kuantan, masih berfluktuasi. Kalau Sabtu (1/3) sampai Ahad (2/3) sore banjir sudah jauh mengalami surut. Tetapi Senin (3/3) pagi hingga siang, debit air Sungai Kuantan terpantau naik kembali.

Banjir luapan Sungai Kuantan, juga berdampak dengan tanaman padi sawah masyarakat. Dari dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan Holtikultura dan Ketahanan Pangan Kuansing, ada 648 hektare tanaman padi masyarakat yang terdampak banjir.

Jumlah itu tersebar di tiga Kecamatan. Kecamatan Kuantan Mudik 56 hektare, Kecamatan Benai 126 hektare dan Kecamatan Pangean 466 hektare. “Iya. Dari laporan yang kami terima, ada 648 hektare lahan sawah padi masyarakat terdampak banjir,” ujar Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Holtikultura dan Ketahanan Pangan Kuansing, Ir Emmerson.

Dari 1.391 hektare lahan sawah padi masyarakat di tiga kecamatan itu, 648 hektare terdampak banjir. Rata-rata usia tanam dari 30 hari tanam sampai 95 hari tanam. Namun sejauh ini belum ada laporan terjadi fuso. Tergantung pada kondisi/dampak yang ditimbulkan banjir di masing-masing lokasi yang terkena banjir. “Bisa saja ada fuso atau tidak,” katanya.

Di Kecamatan Kuantan Mudik, banjir merendam tanaman padi sawah di Desa Pebaun Hilir, Pebaun Hulu, Saik, Air Duri, Kinali dan Bukit Kaumam. Kecamatan Benai, Desa Talontam, Banjar Benai, Tebing Tinggi, Koto Benai, Pulau Kalimanting, Tanjung Simandolak, Simandolak. Kecamatan Pangean, Desa Pauh Angit, Pauh Angit Hulu, Sukaping, Pulau Rengas, Pulau Tengah, Pulau Kumpai, Pembatang, Padang Kunyit, Teluk Pauh, Tanah Bekali dan Pulau Deras.

Baca Juga:  Pembobol 30 Rumah Ditangkap

Salurkan Beras dan Mie Instan

Air Sungai Kuantan mengalami naik turun. Sabtu (1/3) hingga Ahad (2/3) sore, debit air sungai Kuantan surut dengan cepat. Sehingga, rumah-rumah warga dan fasilitas umum hampir seluruhnya tidak lagi terendam banjir.

Tapi Senin (3/3), air Sungai Kuantan kembali naik. Ini terlihat dari tepian Narosa Teluk Kuantan. Meski debit air Sungai Kuantan masih fluktuatif, Bupati Kuansing Dr H Suhardiman Amby MM turun melakukan pemantauan dan penyerahan bantuan banjir pada empat kecamatan terdampak banjir. Yakni Kecamatan Pangean, Kuantan Hilir, Kuantan Hilir Seberang dan Kecamatan Inuman.

Bantuan banjir berupa beras dan mi instan itu, langsung diserahkan Bupati Kuansing Dr H Suhardiman Amby, Ahad (2/3) saat melakukan peninjauan banjir lewat jalur darat. Dia didampingi anggota DPRD Kuansing Hengky Prima Hidayat serta Dinas Sosial PMD Kuansing. Total bantuan banjir yang diserahkan untuk empat kecamatan berupa 2.950 Kg beras dan 105 kotak mie instan.

Lalu di Kecamatan Kuantan Hilir, 400 kg ditambah 20 kotak mi instan. Di Kecamatan Kuantan Hilir Seberang, 1,6 ton beras ditambah 20 kotak mi instan.

“Kalau di Basrah Kecamatan Kuantan Hilir yang terdampak banjir tak banyak, ada dua desa. Desa Pulau Madinah dan Desa Pulau Kijang. Karena dekat dengan Sungai Kuantan. Yang banyak itu di Kuantan Hilir Seberang,” ungkap Camat Kuantan Hilir Edison Tuindra pada Riau Pos, Senin (3/3).

Pada kunjungan Bupati Kuansing H Suhardiman Amby meninjau banjir Ahad sore, Inuman mendapatkan bantuan 600 kg beras ditambah 40 kotak mi instan untuk 1.608 KK yang kemaren terendam banjir.

Oprit Jembatan Pisangkolek Ditimbun

Pemerintah daerah bekerjasama dengah tokoh masyarakat dan koperasi yang ada melakukan gerak cepat penanganan oprit Jembatan Pisangkolek yang mengalami longsor, Ahad (2/3) malam. Akibat tanah timbun di bagian bawah jalan penghubung ke jembatan yang tergerus derasnya aliran air sungai Rokan di Kelurahan Kota Lama, Kecamatan Kunto Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul).

Terpantau, Senin (3/3), siang, satu unit alat berat dan satu unit dump truk milik tokoh masyarakat setempat, secara secara swadaya melakukan penimbunan Oprit Jembatan Pisang Kolek yang mengalami longsor, dengan menggunakan tanah timbun dan batu.

Dengan tujuan, penanganan sementara jalan penghubung ke jembatan Pisang Kolek itu dapat dilintasi oleh masyarakat Kelurahan Kota Lama menuju 5 desa yang ada di Kecamatan Kunto Darussalam, baik kendaraan bermotor roda dua, roda empat dan roda enam.

‘’Penanganan sementara Oprit Jembatan Pisangkolek di Kelurahan Kota Lama yang tergerus luapan air Sungai Rokan, telah selesai ditimbun dengan menggunakan batu dan tanah atas swadaya masyarakat dalam upaya percepatan, agar akses jalan penghubung Kota Lama ke desa lainnya dapat dilewati kembali oleh kendaraan bermotor,’’ ungkap Camat Kunto Darussalam Dedi Saputra SE MM menjawab Riau Pos, Senin (3/3).

Kendati telah dilakukan penimpunan Oprit Jembatan Pisangkolek, lanjutnya, hingga Senin (3/3) petang, akses jalan dari Kelurahan Kota Lama menuju 5 desa lainnya di Kecamatan kunto Darussalam belum bisa dilewati alias masih terputus yakni Desa Kota Baru, Kota Raya, Muara Dilam, Pasir Indah, dan Pasir Luhur belum bisa dilewati.

Siang Cerah, Malam Hujan Sedang

Hujan dengan intensitas ringan hingga sedang diperdiksi akan berlangsung di wilayah Riau pada malam hingga Dini hari, Senin (3/3).

Menurut Forecaster On Duty Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru Gita Dewi cuaca di Provinsi Riau sejak pada pagi hari terpantau udara kabur. Namun potensi hujan terjadi di sebagian Kuantan Singingi dan Kampar. (epp/kom/amn/dac/ose)

PANGKALANKERINCI (RIAUPOS.CO) – Banjir akibat meluapnya Sungai Kampar dampak pembukaan pintu pelimpahan atau spillway gate waduk PLTA Koto Panjang di Kampar yang melanda Kabupaten Pelalawan mulai meluas pada Senin (3/3). Tidak hanya menggenangi pekarangan rumah warga, namun genangan air juga telah memutus akses transportasi jalur darat di sejumlah desa dan kelurahan di tiga kecamatan.Yakni Kecamatan Langgam, Pangkalan Kerinci dan Pelalawan.

“Ya, saat ini sudah ada tiga kecamatan yang terdampak banjir akibat meluapnya debit air sungai Kampar yang dipengaruhi adanya pembukaan pintu waduk PLTA Koto Panjang-Kabupaten Kampar. Yakni Kecamatan Langgam, Pangkalan Kerinci, dan Pelalawan,” terang Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan, Zulfan M.Si kepada Riau Pos, Senin (3/3) melalui selulernya.

- Advertisement -

Diungkapkan mantan Sekretaris Diskominfo Pelalawan ini, Kecamatan Langgam merupakan daerah yang paling awal terdampak banjir akibat kenaikan debit air sungai Kampar. Alhasil, sejumlah akses jalan darat tergenang air dan tidak bisa lagi dilalui kendaraan roda 2 dan roda 4.

“Dan jalan ini sudah tidak bisa dilintasi mobil dan juga sepeda motor. Sehingga jalan hanya bisa ditempuh menggunakan sampan atau pompong,” paparnya.

- Advertisement -

Selain di Kecamatan Langgam, sambung Zulfan, banjir juga telah merendam dan memutus sejumlah badan Jalan di Kecamatan Pangkalan Kerinci. Tepatnya di Desa Kuala Terusan dan Desa Rantau Baru. “Dan di dua lokasi banjir ini, juga hanya bisa ditempuh mengunakan alat transposrtasi air, baik sampan atau pompong.

Meski demikian, hingga saat ini kondisi Jalan Lintas Timur Kilometer 83 Desa Kemang, masih aman dan belum ada genangan air. Banjir juga telah mulai merendam sejumlah badan jalan di Kecamatan Pelalawan. Seperti Desa Sering dan Kelurahan Pelalawan. Hanya saja, sejauh ini, banjir masih belum menghambat moda transportasi masyarakat tempatan. Pasalnya, badan jalan masih dapat ditempuh menggunakan alat transportasi darat.

Di tempat terpisah, Kapolsek Pangkalan Kerinci, AKP Tatit Rizkyan Hanafi SIK menambahkan bahwa banjir yang melanda wilayah hukum Pangkalan Kerinci, kembali meningkat pada Senin (3/3). Seperti di Kelurahan Pangkalan Kerinci Kota, terjadi kenaikan air setinggi menjadi 35 cm di wilayah Kualo.

“Demikian juga dengan Jalintim Kilometer 73 mulai terendam air setinggi 3 cm. Untuk wilayah Kelurahan Pangkalan Kerinci Barat masih aman dari genangan air.

Dikatakannya bahwa, ada dua lokasi banjir terparah di Kecamatan Pangkalan Kerinci. Yakni di Desa Rantau Baru dan Kuala Terusan yang tepat berada di tepi Sungai Kampar. Dan akses jalan menuju dua desa ini, telah terputus, akibat genangan air yang cukup tinggi di badan jalan. Alhasil, warga terpaksa menggunakan sampan atau sejenisnya.

Hal senada juga disampaikan Kapolsek Langgam Ipda Jery Paulus Sinaga. Dimana banjir akibat luapan Sungai Kampar dampak pembukaan PLTA Koto Kampar, mulai terasa di Kecamatan Langgam. Bahkan, genangan air telah melumpuhkan transportasi darat di beberapa titik di Kecamatan Langgam. Alhasil, warga pun mulai terisolir akibat akses jalan darat putus total.

“Alhasil, akses jalan darat ini tidak dapat lagi dilalui kendaraan jenis apapun. Dan warga terpaksa harus menggunakan jasa penyeberangan transportasi air, baik itu sampan atau pompong,” paparnya.

Diungkapkan mantan Kapolsek Kerumutan Polres Pelalawan ini bahwa, banjir juga telah memutus akses Jalan Pemda yang menghubungkan Kelurahan Langgam menuju Kecamatan Pangkalan Kerinci yang melintasi Jalan Koridor PT RAPP. Dimana jalan sepanjang 550 meter terendam air dengan ketinggian mencapai 60 Cm.

“Dan, akses jalan ini juga sudah tidak bisa dilintasi sepeda motor maupun mobil karena air yang merendam badan jalan cukup tinggi, sehingga akan beresiko menyebabkan kendaraan mati mesin. Warga hanya bisa melintasi jalan ini menggunakan alat transportasi air, seperti sampan dan pompong,” ujarnya.

Selain banjir di dua titik tersebut, sambung Jery, banjir juga melanda Dusun Muaro Sako Kelurahan Langgam. Dimana genangan air telah merendam akses jalan sepanjang 800 meter dengan ketinggian hingga 85 cm. Dan kendaraan baik roda dua maupun roda empat, sudah tidak bisa lagi melewati jalan tersebut.

Baca Juga:  Sungai Kampar Meluap, Jalintim Km 83 Kembali Terendam

Akses Jalan Desa Lumpuh

Desa Sungai Jalau, Desa Sendayan dan Desa Muara Jalai Kecamatan Kampar Utara terendam banjir sejak kemarin, dan hari ini memasuki hari kedua. Banjir akibat tingginya curah hujan bagian hulu, sehingga dibukanya pintu pelimpahan waduk (spillway gate) PLTA Koto Panjang setinggi 1,7 meter pada Sabtu lalu yang menyebabkan Sungai Kampar meluap.

Banjir kali ini juga melumpuhkan akses jalan menuju Desa Sungai Jalau dan Desa Sendayan dan sebaliknya.

Kepala Desa Sungai Jalau Nirwan Amiruddin mengatakan, ketinggian air sudah mencapai hampir 70 cm di beberapa titik menggenangi rumah-rumah warga serta fasilitas umum. Ada juga warga yang terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman untuk menghindari dampak banjir yang semakin meluas.

Nirwan menambahkan, saat ini kondisi air sudah mulai surut. Belum ada bantuan yang datang dari pihak manapun dan pemerintah desa menunggu sambil membuat posko yang berlokasi di Masjid Darul Ibadah yang datarannya lebih tinggi.

Kades Sendayan Marlis menyebutkan ada sekitar 75 unit rumah yang terendam banjir, dan sekitar 200 lebih warga terdampak banjir yang cukup parah dengan ketinggian air mencapai 1,6 meter. “Hingga saat ini desa kami sudah tiga hari terendam banjir dan yang terparah di Dusun I Desa Sendayan dengan ketinggian mencapai 1,6 meter,” jelas Marlis.

Sementara Kepala Desa Muara Jalai Fazrul menjelaskan, banjir merendam sekitar 95 unit rumah warga. Warga sangat membutuhkan bantuan apalagi di bulan Ramadan ini warga terdampak banjir.

PLTA Kurangi Bukaan Pintu

Karena penurunan intensitas curah hujan di hulu waduk PLTA Koto Panjang yang diikuti turunnya inflow waduk, sehingga level elevasi waduk cenderung menurun.

Manager PLTA Koto Panjang Dhani Irwansyah menjelaskan, karena elevasi waduk sudah turun dan berdasarkan pembahasan Tim Koordinasi Pengoperasian bendungan PLTA Koto Panjang, maka diinformasikan pengurangan tinggi bukaan pelimpahan air waduk (spillway gate).

“Pada Senin (3/3) pukul 15.00 WIB, lima pintu pelimpahan waduk yang sebelumnya dibuka setinggi 170 cm (1,7 meter) akan dilakukan pengukuran tinggi bukaan lima pintu pelimpahan setinggi 50 cm,” jelas Dhani Irwansyah, Senin (3/3).

Dhani Irwansyah menambahkan, jadi total bukaan lima pintu pelimpahan waduk PLTA Koto setinggi 120 cm (1,2 meter). Diperkirakan penurunan air di Sungai Kampar 30 cm sampai 50 cm dari kondisi terakhir.

“Mengimbau warga di daerah hilir waduk PLTA Koto Panjang untuk tetap waspada dan berhati-hati beraktivitas di sepanjang aliran Sungai Kampar,” jelas Dhani Irwansyah.

648 Hektare Tanaman Padi Terdampak

Sementara itu di Kabupaten Kuantan Singingi, banjir akibat luapan Sungai Kuantan, masih berfluktuasi. Kalau Sabtu (1/3) sampai Ahad (2/3) sore banjir sudah jauh mengalami surut. Tetapi Senin (3/3) pagi hingga siang, debit air Sungai Kuantan terpantau naik kembali.

Banjir luapan Sungai Kuantan, juga berdampak dengan tanaman padi sawah masyarakat. Dari dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan Holtikultura dan Ketahanan Pangan Kuansing, ada 648 hektare tanaman padi masyarakat yang terdampak banjir.

Jumlah itu tersebar di tiga Kecamatan. Kecamatan Kuantan Mudik 56 hektare, Kecamatan Benai 126 hektare dan Kecamatan Pangean 466 hektare. “Iya. Dari laporan yang kami terima, ada 648 hektare lahan sawah padi masyarakat terdampak banjir,” ujar Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Holtikultura dan Ketahanan Pangan Kuansing, Ir Emmerson.

Dari 1.391 hektare lahan sawah padi masyarakat di tiga kecamatan itu, 648 hektare terdampak banjir. Rata-rata usia tanam dari 30 hari tanam sampai 95 hari tanam. Namun sejauh ini belum ada laporan terjadi fuso. Tergantung pada kondisi/dampak yang ditimbulkan banjir di masing-masing lokasi yang terkena banjir. “Bisa saja ada fuso atau tidak,” katanya.

Di Kecamatan Kuantan Mudik, banjir merendam tanaman padi sawah di Desa Pebaun Hilir, Pebaun Hulu, Saik, Air Duri, Kinali dan Bukit Kaumam. Kecamatan Benai, Desa Talontam, Banjar Benai, Tebing Tinggi, Koto Benai, Pulau Kalimanting, Tanjung Simandolak, Simandolak. Kecamatan Pangean, Desa Pauh Angit, Pauh Angit Hulu, Sukaping, Pulau Rengas, Pulau Tengah, Pulau Kumpai, Pembatang, Padang Kunyit, Teluk Pauh, Tanah Bekali dan Pulau Deras.

Baca Juga:  Diguyur Hujan, Sejumlah Ruas Jalan di Kota Bertuah Tergenang 

Salurkan Beras dan Mie Instan

Air Sungai Kuantan mengalami naik turun. Sabtu (1/3) hingga Ahad (2/3) sore, debit air sungai Kuantan surut dengan cepat. Sehingga, rumah-rumah warga dan fasilitas umum hampir seluruhnya tidak lagi terendam banjir.

Tapi Senin (3/3), air Sungai Kuantan kembali naik. Ini terlihat dari tepian Narosa Teluk Kuantan. Meski debit air Sungai Kuantan masih fluktuatif, Bupati Kuansing Dr H Suhardiman Amby MM turun melakukan pemantauan dan penyerahan bantuan banjir pada empat kecamatan terdampak banjir. Yakni Kecamatan Pangean, Kuantan Hilir, Kuantan Hilir Seberang dan Kecamatan Inuman.

Bantuan banjir berupa beras dan mi instan itu, langsung diserahkan Bupati Kuansing Dr H Suhardiman Amby, Ahad (2/3) saat melakukan peninjauan banjir lewat jalur darat. Dia didampingi anggota DPRD Kuansing Hengky Prima Hidayat serta Dinas Sosial PMD Kuansing. Total bantuan banjir yang diserahkan untuk empat kecamatan berupa 2.950 Kg beras dan 105 kotak mie instan.

Lalu di Kecamatan Kuantan Hilir, 400 kg ditambah 20 kotak mi instan. Di Kecamatan Kuantan Hilir Seberang, 1,6 ton beras ditambah 20 kotak mi instan.

“Kalau di Basrah Kecamatan Kuantan Hilir yang terdampak banjir tak banyak, ada dua desa. Desa Pulau Madinah dan Desa Pulau Kijang. Karena dekat dengan Sungai Kuantan. Yang banyak itu di Kuantan Hilir Seberang,” ungkap Camat Kuantan Hilir Edison Tuindra pada Riau Pos, Senin (3/3).

Pada kunjungan Bupati Kuansing H Suhardiman Amby meninjau banjir Ahad sore, Inuman mendapatkan bantuan 600 kg beras ditambah 40 kotak mi instan untuk 1.608 KK yang kemaren terendam banjir.

Oprit Jembatan Pisangkolek Ditimbun

Pemerintah daerah bekerjasama dengah tokoh masyarakat dan koperasi yang ada melakukan gerak cepat penanganan oprit Jembatan Pisangkolek yang mengalami longsor, Ahad (2/3) malam. Akibat tanah timbun di bagian bawah jalan penghubung ke jembatan yang tergerus derasnya aliran air sungai Rokan di Kelurahan Kota Lama, Kecamatan Kunto Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul).

Terpantau, Senin (3/3), siang, satu unit alat berat dan satu unit dump truk milik tokoh masyarakat setempat, secara secara swadaya melakukan penimbunan Oprit Jembatan Pisang Kolek yang mengalami longsor, dengan menggunakan tanah timbun dan batu.

Dengan tujuan, penanganan sementara jalan penghubung ke jembatan Pisang Kolek itu dapat dilintasi oleh masyarakat Kelurahan Kota Lama menuju 5 desa yang ada di Kecamatan Kunto Darussalam, baik kendaraan bermotor roda dua, roda empat dan roda enam.

‘’Penanganan sementara Oprit Jembatan Pisangkolek di Kelurahan Kota Lama yang tergerus luapan air Sungai Rokan, telah selesai ditimbun dengan menggunakan batu dan tanah atas swadaya masyarakat dalam upaya percepatan, agar akses jalan penghubung Kota Lama ke desa lainnya dapat dilewati kembali oleh kendaraan bermotor,’’ ungkap Camat Kunto Darussalam Dedi Saputra SE MM menjawab Riau Pos, Senin (3/3).

Kendati telah dilakukan penimpunan Oprit Jembatan Pisangkolek, lanjutnya, hingga Senin (3/3) petang, akses jalan dari Kelurahan Kota Lama menuju 5 desa lainnya di Kecamatan kunto Darussalam belum bisa dilewati alias masih terputus yakni Desa Kota Baru, Kota Raya, Muara Dilam, Pasir Indah, dan Pasir Luhur belum bisa dilewati.

Siang Cerah, Malam Hujan Sedang

Hujan dengan intensitas ringan hingga sedang diperdiksi akan berlangsung di wilayah Riau pada malam hingga Dini hari, Senin (3/3).

Menurut Forecaster On Duty Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru Gita Dewi cuaca di Provinsi Riau sejak pada pagi hari terpantau udara kabur. Namun potensi hujan terjadi di sebagian Kuantan Singingi dan Kampar. (epp/kom/amn/dac/ose)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari