Selasa, 17 Juni 2025

Momen Hari Valentine, Sudahkan Mencitai Diri Sendiri?

RIAUPOS.CO – Hari Valentine atau yang dikenal dengan Valentine’s Day merupakan momen yang tepat untuk berbagi kasih dengan orang tersayang. Namun sebenarnya diluar Hari Valentine, memberikan rasa cinta dan kasih terhadap orang tersayang tetap bisa dilakukan. Tapi diluar itu, sudahkah Anda memberikan sayang atau mencintai diri sendiri?

Bicara soal mengasihi atau mencintai, terkadang orang Indonesia cenderung memberikan segalanya untuk orang lain tapi tidak untuk diri sendiri. Sehingga kesadaran love yourself atau mencintai diri sendiri di masyarakat Indonesia dikatakan masih sangat kurang.

Seperti yang diungkapkan Psikolog Elizabeth Santosa, kurang kesadaran menyayangi diri sendiri pada masyarakat Indonesia sebenarnya dipengaruhi oleh budaya. Secara umum, orang Asia memang cenderung lebih memikirkan orang lain dan terlalu khawatir dengan penilaian lingkungan. Meskipun itu bertentangan dengan apa yang dirasakannya.

Baca Juga:  Catat, 4 Zodiak Ini Merasa Idenya Paling Benar

Misalnya, ungkap Elizabeth, seseorang suka pakai lipstik warna merah karena membuat dirinya lebih berbeda tapi urung dilakukan karena khawatir dengan penglihatan orang lain. Atau misalnya ingin pakai baju yang sedikit berbeda modelnya, juga enggak jadi dipakai karena takut dibilang aneh.

“Tekanan dari lingkungan tanpa sadar memang sangat berat, ini yang jadi tantangan seseorang untuk bisa mencintai diri sendiri,” ujar Elizabeth dalam sharing session kampanye ‘Love Yourself’ di Jakarta.

Saat ini, sebagian masyarakat memang ada yang sudah sadar tentang pentingnya love yourself. Namun pada prakteknya, masih salah menerapkan bagaimana mencintai diri sendiri.

Seperti, beberapa orang melakukan ‘me time’ sebagai bentuk mencintai diri sendiri. Padahal, yang namanya love youself harus dilakukan setiap hari, bukan saat-saat tertentu saja.

Baca Juga:  Awas, Ini 7 Tanda Tak Ada Kebahagiaan dalam Pernikahan

Ujungnya, ketika love yourself ini tidak dibiasakan, seseorang akan menjadi tidak percaya diri. Bahkan cenderung mengikuti keinginan orang lain agar mendapatkan pengakuan dari lingkungan.

Lantas, bagaimana cara yang tepat untuk mencintai diri sendiri?

Pertama, ungkap perempuan yang akrab disapa Lizzy ini, seseorang harus bangun pagi dengan penuh rasa syukur. Mantrai diri sendiri kalau Anda adalah orang yang mengasihi, kuat, mandiri, dan lainnya.

Lalu fokus pada hal-hal baik untuk diri sendiri dan orang lain. Dalam arti berbuat baik pada orang lain itu harus tapi jangan sampai merugikan diri sendiri.

“Misalnya beda pendapat, beda enggak apa-apa tapi ambil yang baik-baiknya saja. Ambil semua yang positif dr lingkungan dan itu harus dilatih,” terang Lizzy.

Sumber: Jawapos.com
Editor : Deslina

RIAUPOS.CO – Hari Valentine atau yang dikenal dengan Valentine’s Day merupakan momen yang tepat untuk berbagi kasih dengan orang tersayang. Namun sebenarnya diluar Hari Valentine, memberikan rasa cinta dan kasih terhadap orang tersayang tetap bisa dilakukan. Tapi diluar itu, sudahkah Anda memberikan sayang atau mencintai diri sendiri?

Bicara soal mengasihi atau mencintai, terkadang orang Indonesia cenderung memberikan segalanya untuk orang lain tapi tidak untuk diri sendiri. Sehingga kesadaran love yourself atau mencintai diri sendiri di masyarakat Indonesia dikatakan masih sangat kurang.

Seperti yang diungkapkan Psikolog Elizabeth Santosa, kurang kesadaran menyayangi diri sendiri pada masyarakat Indonesia sebenarnya dipengaruhi oleh budaya. Secara umum, orang Asia memang cenderung lebih memikirkan orang lain dan terlalu khawatir dengan penilaian lingkungan. Meskipun itu bertentangan dengan apa yang dirasakannya.

Baca Juga:  Arti Blind Spot dan Cara Menguranginya Bagi Pengemudi Mobil

Misalnya, ungkap Elizabeth, seseorang suka pakai lipstik warna merah karena membuat dirinya lebih berbeda tapi urung dilakukan karena khawatir dengan penglihatan orang lain. Atau misalnya ingin pakai baju yang sedikit berbeda modelnya, juga enggak jadi dipakai karena takut dibilang aneh.

“Tekanan dari lingkungan tanpa sadar memang sangat berat, ini yang jadi tantangan seseorang untuk bisa mencintai diri sendiri,” ujar Elizabeth dalam sharing session kampanye ‘Love Yourself’ di Jakarta.

Saat ini, sebagian masyarakat memang ada yang sudah sadar tentang pentingnya love yourself. Namun pada prakteknya, masih salah menerapkan bagaimana mencintai diri sendiri.

Seperti, beberapa orang melakukan ‘me time’ sebagai bentuk mencintai diri sendiri. Padahal, yang namanya love youself harus dilakukan setiap hari, bukan saat-saat tertentu saja.

Baca Juga:  6 Langkah Perawatan Kulit Ala Korea

Ujungnya, ketika love yourself ini tidak dibiasakan, seseorang akan menjadi tidak percaya diri. Bahkan cenderung mengikuti keinginan orang lain agar mendapatkan pengakuan dari lingkungan.

Lantas, bagaimana cara yang tepat untuk mencintai diri sendiri?

Pertama, ungkap perempuan yang akrab disapa Lizzy ini, seseorang harus bangun pagi dengan penuh rasa syukur. Mantrai diri sendiri kalau Anda adalah orang yang mengasihi, kuat, mandiri, dan lainnya.

Lalu fokus pada hal-hal baik untuk diri sendiri dan orang lain. Dalam arti berbuat baik pada orang lain itu harus tapi jangan sampai merugikan diri sendiri.

“Misalnya beda pendapat, beda enggak apa-apa tapi ambil yang baik-baiknya saja. Ambil semua yang positif dr lingkungan dan itu harus dilatih,” terang Lizzy.

Sumber: Jawapos.com
Editor : Deslina

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

RIAUPOS.CO – Hari Valentine atau yang dikenal dengan Valentine’s Day merupakan momen yang tepat untuk berbagi kasih dengan orang tersayang. Namun sebenarnya diluar Hari Valentine, memberikan rasa cinta dan kasih terhadap orang tersayang tetap bisa dilakukan. Tapi diluar itu, sudahkah Anda memberikan sayang atau mencintai diri sendiri?

Bicara soal mengasihi atau mencintai, terkadang orang Indonesia cenderung memberikan segalanya untuk orang lain tapi tidak untuk diri sendiri. Sehingga kesadaran love yourself atau mencintai diri sendiri di masyarakat Indonesia dikatakan masih sangat kurang.

Seperti yang diungkapkan Psikolog Elizabeth Santosa, kurang kesadaran menyayangi diri sendiri pada masyarakat Indonesia sebenarnya dipengaruhi oleh budaya. Secara umum, orang Asia memang cenderung lebih memikirkan orang lain dan terlalu khawatir dengan penilaian lingkungan. Meskipun itu bertentangan dengan apa yang dirasakannya.

Baca Juga:  Ini 7 Fase Diri yang Hancur Karena Diselingkuhi Pasangan

Misalnya, ungkap Elizabeth, seseorang suka pakai lipstik warna merah karena membuat dirinya lebih berbeda tapi urung dilakukan karena khawatir dengan penglihatan orang lain. Atau misalnya ingin pakai baju yang sedikit berbeda modelnya, juga enggak jadi dipakai karena takut dibilang aneh.

“Tekanan dari lingkungan tanpa sadar memang sangat berat, ini yang jadi tantangan seseorang untuk bisa mencintai diri sendiri,” ujar Elizabeth dalam sharing session kampanye ‘Love Yourself’ di Jakarta.

Saat ini, sebagian masyarakat memang ada yang sudah sadar tentang pentingnya love yourself. Namun pada prakteknya, masih salah menerapkan bagaimana mencintai diri sendiri.

Seperti, beberapa orang melakukan ‘me time’ sebagai bentuk mencintai diri sendiri. Padahal, yang namanya love youself harus dilakukan setiap hari, bukan saat-saat tertentu saja.

Baca Juga:  Tips Tampil Bahagia Cukup dengan Pakai Serum dan Body Lotion

Ujungnya, ketika love yourself ini tidak dibiasakan, seseorang akan menjadi tidak percaya diri. Bahkan cenderung mengikuti keinginan orang lain agar mendapatkan pengakuan dari lingkungan.

Lantas, bagaimana cara yang tepat untuk mencintai diri sendiri?

Pertama, ungkap perempuan yang akrab disapa Lizzy ini, seseorang harus bangun pagi dengan penuh rasa syukur. Mantrai diri sendiri kalau Anda adalah orang yang mengasihi, kuat, mandiri, dan lainnya.

Lalu fokus pada hal-hal baik untuk diri sendiri dan orang lain. Dalam arti berbuat baik pada orang lain itu harus tapi jangan sampai merugikan diri sendiri.

“Misalnya beda pendapat, beda enggak apa-apa tapi ambil yang baik-baiknya saja. Ambil semua yang positif dr lingkungan dan itu harus dilatih,” terang Lizzy.

Sumber: Jawapos.com
Editor : Deslina

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari