SURABAYA (RIAUPOS.CO) – Bank-bank milik negara masih menunjukkan kinerja yang positif. Salah satunya PT Bank Mandiri Tbk yang mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 11 persen hingga kuartal III tahun ini.
Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri, Novita Widya Anggraini, mengatakan perseroan mampu menjaga tren pertumbuhan bisnis di tengah dinamika ekonomi global yang masih menantang. Hal tersebut tercermin dari penyaluran kredit konsolidasi yang mencapai Rp1.764,32 triliun atau tumbuh 11 persen secara tahunan (year on year/YoY).
Menurut Novita, capaian tersebut lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kredit industri perbankan nasional yang tercatat sebesar 7,7 persen YoY berdasarkan data Bank Indonesia. “Capaian kami berada di atas pertumbuhan kredit perbankan nasional,” ujarnya, Ahad (28/10).
Ia menjelaskan, konsistensi pertumbuhan kredit Bank Mandiri sejalan dengan pertumbuhan ekonomi, khususnya pada sektor-sektor strategis. Sektor padat karya, industri berorientasi ekspor, serta makanan dan minuman masih menjadi motor pertumbuhan yang signifikan.
“Kredit yang disalurkan ke sektor-sektor tersebut memberikan multiplier effect terhadap penciptaan lapangan kerja dan peningkatan daya beli masyarakat,” tuturnya.
Saat ini, Bank Mandiri juga fokus menjaga pertumbuhan yang berkualitas. Upaya tersebut didukung penerapan tata kelola risiko yang disiplin serta sinergi lintas segmen dan sektor guna memperkuat daya saing ekonomi nasional.
Hal tersebut tercermin dari rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) gross bank only yang tercatat sebesar 1,03 persen per September. Sementara itu, rasio pencadangan atau coverage ratio tetap terjaga pada level 271 persen.
Penyaluran kredit sepanjang tahun ini juga terdorong oleh penempatan dana pemerintah. Dari total penempatan dana sebesar Rp55 triliun, Bank Mandiri telah menyalurkan Rp40,7 triliun atau sekitar 74 persen.
“Dana tersebut telah disalurkan kepada lebih dari 24 ribu pelaku usaha yang tersebar di 15 sektor strategis nasional,” pungkas Novita.(JPG)





