Senin, 29 Desember 2025
spot_img
spot_img

Kredit Konsolidasi Bank Mandiri Tembus Rp1.764 Triliun, Tumbuh di Atas Industri

SURABAYA (RIAUPOS.CO) – Bank-bank milik negara masih menunjukkan kinerja yang positif. Salah satunya PT Bank Mandiri Tbk yang mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 11 persen hingga kuartal III tahun ini.

Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri, Novita Widya Anggraini, mengatakan perseroan mampu menjaga tren pertumbuhan bisnis di tengah dinamika ekonomi global yang masih menantang. Hal tersebut tercermin dari penyaluran kredit konsolidasi yang mencapai Rp1.764,32 triliun atau tumbuh 11 persen secara tahunan (year on year/YoY).

Menurut Novita, capaian tersebut lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kredit industri perbankan nasional yang tercatat sebesar 7,7 persen YoY berdasarkan data Bank Indonesia. “Capaian kami berada di atas pertumbuhan kredit perbankan nasional,” ujarnya, Ahad (28/10).

Baca Juga:  Aprilia SR GT 200 Siap Bersaing di Matic Adventure

Ia menjelaskan, konsistensi pertumbuhan kredit Bank Mandiri sejalan dengan pertumbuhan ekonomi, khususnya pada sektor-sektor strategis. Sektor padat karya, industri berorientasi ekspor, serta makanan dan minuman masih menjadi motor pertumbuhan yang signifikan.

“Kredit yang disalurkan ke sektor-sektor tersebut memberikan multiplier effect terhadap penciptaan lapangan kerja dan peningkatan daya beli masyarakat,” tuturnya.

Saat ini, Bank Mandiri juga fokus menjaga pertumbuhan yang berkualitas. Upaya tersebut didukung penerapan tata kelola risiko yang disiplin serta sinergi lintas segmen dan sektor guna memperkuat daya saing ekonomi nasional.

Hal tersebut tercermin dari rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) gross bank only yang tercatat sebesar 1,03 persen per September. Sementara itu, rasio pencadangan atau coverage ratio tetap terjaga pada level 271 persen.

Baca Juga:  Livin’ dan Kopra Jadi Sorotan di Media Gathering Bank Mandiri Pekanbaru

Penyaluran kredit sepanjang tahun ini juga terdorong oleh penempatan dana pemerintah. Dari total penempatan dana sebesar Rp55 triliun, Bank Mandiri telah menyalurkan Rp40,7 triliun atau sekitar 74 persen.

“Dana tersebut telah disalurkan kepada lebih dari 24 ribu pelaku usaha yang tersebar di 15 sektor strategis nasional,” pungkas Novita.(JPG)

SURABAYA (RIAUPOS.CO) – Bank-bank milik negara masih menunjukkan kinerja yang positif. Salah satunya PT Bank Mandiri Tbk yang mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 11 persen hingga kuartal III tahun ini.

Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri, Novita Widya Anggraini, mengatakan perseroan mampu menjaga tren pertumbuhan bisnis di tengah dinamika ekonomi global yang masih menantang. Hal tersebut tercermin dari penyaluran kredit konsolidasi yang mencapai Rp1.764,32 triliun atau tumbuh 11 persen secara tahunan (year on year/YoY).

Menurut Novita, capaian tersebut lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kredit industri perbankan nasional yang tercatat sebesar 7,7 persen YoY berdasarkan data Bank Indonesia. “Capaian kami berada di atas pertumbuhan kredit perbankan nasional,” ujarnya, Ahad (28/10).

Baca Juga:  Bank Mandiri Sabet Dua Penghargaan Euromoney 2024

Ia menjelaskan, konsistensi pertumbuhan kredit Bank Mandiri sejalan dengan pertumbuhan ekonomi, khususnya pada sektor-sektor strategis. Sektor padat karya, industri berorientasi ekspor, serta makanan dan minuman masih menjadi motor pertumbuhan yang signifikan.

“Kredit yang disalurkan ke sektor-sektor tersebut memberikan multiplier effect terhadap penciptaan lapangan kerja dan peningkatan daya beli masyarakat,” tuturnya.

- Advertisement -

Saat ini, Bank Mandiri juga fokus menjaga pertumbuhan yang berkualitas. Upaya tersebut didukung penerapan tata kelola risiko yang disiplin serta sinergi lintas segmen dan sektor guna memperkuat daya saing ekonomi nasional.

Hal tersebut tercermin dari rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) gross bank only yang tercatat sebesar 1,03 persen per September. Sementara itu, rasio pencadangan atau coverage ratio tetap terjaga pada level 271 persen.

- Advertisement -
Baca Juga:  Penundaan Bayar Kredit, 65.363 Debitur Sudah Disetujui

Penyaluran kredit sepanjang tahun ini juga terdorong oleh penempatan dana pemerintah. Dari total penempatan dana sebesar Rp55 triliun, Bank Mandiri telah menyalurkan Rp40,7 triliun atau sekitar 74 persen.

“Dana tersebut telah disalurkan kepada lebih dari 24 ribu pelaku usaha yang tersebar di 15 sektor strategis nasional,” pungkas Novita.(JPG)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

SURABAYA (RIAUPOS.CO) – Bank-bank milik negara masih menunjukkan kinerja yang positif. Salah satunya PT Bank Mandiri Tbk yang mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 11 persen hingga kuartal III tahun ini.

Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri, Novita Widya Anggraini, mengatakan perseroan mampu menjaga tren pertumbuhan bisnis di tengah dinamika ekonomi global yang masih menantang. Hal tersebut tercermin dari penyaluran kredit konsolidasi yang mencapai Rp1.764,32 triliun atau tumbuh 11 persen secara tahunan (year on year/YoY).

Menurut Novita, capaian tersebut lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kredit industri perbankan nasional yang tercatat sebesar 7,7 persen YoY berdasarkan data Bank Indonesia. “Capaian kami berada di atas pertumbuhan kredit perbankan nasional,” ujarnya, Ahad (28/10).

Baca Juga:  Trust terhadap Jasa Keuangan Meningkat

Ia menjelaskan, konsistensi pertumbuhan kredit Bank Mandiri sejalan dengan pertumbuhan ekonomi, khususnya pada sektor-sektor strategis. Sektor padat karya, industri berorientasi ekspor, serta makanan dan minuman masih menjadi motor pertumbuhan yang signifikan.

“Kredit yang disalurkan ke sektor-sektor tersebut memberikan multiplier effect terhadap penciptaan lapangan kerja dan peningkatan daya beli masyarakat,” tuturnya.

Saat ini, Bank Mandiri juga fokus menjaga pertumbuhan yang berkualitas. Upaya tersebut didukung penerapan tata kelola risiko yang disiplin serta sinergi lintas segmen dan sektor guna memperkuat daya saing ekonomi nasional.

Hal tersebut tercermin dari rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) gross bank only yang tercatat sebesar 1,03 persen per September. Sementara itu, rasio pencadangan atau coverage ratio tetap terjaga pada level 271 persen.

Baca Juga:  Penundaan Bayar Kredit, 65.363 Debitur Sudah Disetujui

Penyaluran kredit sepanjang tahun ini juga terdorong oleh penempatan dana pemerintah. Dari total penempatan dana sebesar Rp55 triliun, Bank Mandiri telah menyalurkan Rp40,7 triliun atau sekitar 74 persen.

“Dana tersebut telah disalurkan kepada lebih dari 24 ribu pelaku usaha yang tersebar di 15 sektor strategis nasional,” pungkas Novita.(JPG)

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari