Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Permudah Laporan Keuangan UMKM

BENGKALIS (RIAUPOS.CO) – Pelaku usaha mikro kecil memengah (UMKM) Desa Wonosari Bengkalis menerima pelatihan aplikasi SI APIK yang merupakan bentuk pengabdian masyarakat dari Dosen Politeknik Negeri Bengkalis (Polbeng). Kegiatan ini dilaksanakan di Gedung Serbaguna Desa Wonosari, Bengkalis, Senin (26/7).

Sistem Informasi Aplikasi Pencatatan Informasi Keuangan (SI APIK) merupakan aplikasi akuntansi sederhana yang didesain oleh Bank Indonesia (BI) dapat digunakan melalui smartphone dan komputer yang memang dikhususkan untuk pelaku UMKM dengan tujuan memudahkan pelaku UMKM dalam membuat laporan keuangan secara sederhana, namun tetap sesuai dengan standar akuntansi keuangan.

Tim pengabdian terdiri dari dosen Prodi Akuntansi Keuangan Publik (AKP) Politeknik Negeri Bengkalis Novira Sartika MAk, M Luthfi Iznillah MAk, dan Nur Anita MSc. M Luthfi Iznillah mengatakan, ide pelatihan aplikasi keuangan ini muncul karena banyaknya keluhan dari pelaku UMKM mengenai  cara penyusunan laporan keuangan yang mudah dan sederhana.

"Sehingga tim pengabdian berinisiatif untuk membantu dengan memberikan pelatihan aplikasi keuangan dalam hal ini adalah SI APIK yang diharapkan dapat memberikan pemahaman bagi pelaku UMKM untuk dapat menyusun laporan keuangan yang sederhana , namun tetap sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku,"ucapnya.

Baca Juga:  Repsol Honda Launching Motor

Novira Sartika menambahkan, saat ini digitalisasi menuntut para pelaku UMKM untuk beradaptasi karena persaingan bisnis yang semakin ketat dan cepat. Salah satunya adalah pelaporan keuangan yang diarahkan secara digital dengan memanfaatkan teknologi untuk tujuan kemudahan dalam mencatat transaksi keuangannya. "Namun hal ini tentunya sulit bagi sebagian pelaku UMKM yang masih asing dengan teknologi sehingga mereka perlu dibantu dengan adanya pelatihan langsung dengan aplikasi terkait,"ungkapnya.

Selain itu, Nur Anita menuturkan pelaku UMKM merupakan salah satu aspek yang membantu perekonomian nasional di saat pandemi. Salah satu upaya yang bisa dilakukan agar UMKM bergerak dan tetap bertahan di era pandemi ini adalah dengan digitalisasi.

Baca Juga:  XL Axiata Hadirkan Paket “Xtra Conference” dan “Xtra Edukasi”

"Oleh karena itu, kita berharap pelatihan SI APIK ini dapat memberikan manfaat bagi para pelaku UMKM sebagai wujud dukungan terhadap pemerintah dalam membangun perekonomian nasional,"ujarnya.

Agenda ini memdapatkan sambutan yang baik dari Kepala Desa Wonosari Suswanto. Ia mengungkapkan, pelatihan ini sangat membantu para pelaku UMKM di Desa Wonosari, karena saat ini memang kesulitan utama yang dihadapi oleh para pelaku UMKM adalah bagaimana menyusun laporan keuangan sederhana untuk keperluan operasional sehari-hari. "Padahal untuk siklus perputaran produk yang cepat penyusunan laporan keuangan ini sangat diperlukan agar pelaku UMKM dapat melakukan pengambilan keputusan bisnis yang sehat,"ujarnya.

Ketua Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri  Bengkalis Afridon berharap, kegiatan seperti ini bisa berkelanjutan. Menurutnya, perlu adanya sinergi antara perguruan tinggi dan UMKM sebagai langkah nyata membangun ekonomi kerakyatan.(anf)

 

BENGKALIS (RIAUPOS.CO) – Pelaku usaha mikro kecil memengah (UMKM) Desa Wonosari Bengkalis menerima pelatihan aplikasi SI APIK yang merupakan bentuk pengabdian masyarakat dari Dosen Politeknik Negeri Bengkalis (Polbeng). Kegiatan ini dilaksanakan di Gedung Serbaguna Desa Wonosari, Bengkalis, Senin (26/7).

Sistem Informasi Aplikasi Pencatatan Informasi Keuangan (SI APIK) merupakan aplikasi akuntansi sederhana yang didesain oleh Bank Indonesia (BI) dapat digunakan melalui smartphone dan komputer yang memang dikhususkan untuk pelaku UMKM dengan tujuan memudahkan pelaku UMKM dalam membuat laporan keuangan secara sederhana, namun tetap sesuai dengan standar akuntansi keuangan.

- Advertisement -

Tim pengabdian terdiri dari dosen Prodi Akuntansi Keuangan Publik (AKP) Politeknik Negeri Bengkalis Novira Sartika MAk, M Luthfi Iznillah MAk, dan Nur Anita MSc. M Luthfi Iznillah mengatakan, ide pelatihan aplikasi keuangan ini muncul karena banyaknya keluhan dari pelaku UMKM mengenai  cara penyusunan laporan keuangan yang mudah dan sederhana.

"Sehingga tim pengabdian berinisiatif untuk membantu dengan memberikan pelatihan aplikasi keuangan dalam hal ini adalah SI APIK yang diharapkan dapat memberikan pemahaman bagi pelaku UMKM untuk dapat menyusun laporan keuangan yang sederhana , namun tetap sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku,"ucapnya.

- Advertisement -
Baca Juga:  XL Axiata Hadirkan Paket “Xtra Conference” dan “Xtra Edukasi”

Novira Sartika menambahkan, saat ini digitalisasi menuntut para pelaku UMKM untuk beradaptasi karena persaingan bisnis yang semakin ketat dan cepat. Salah satunya adalah pelaporan keuangan yang diarahkan secara digital dengan memanfaatkan teknologi untuk tujuan kemudahan dalam mencatat transaksi keuangannya. "Namun hal ini tentunya sulit bagi sebagian pelaku UMKM yang masih asing dengan teknologi sehingga mereka perlu dibantu dengan adanya pelatihan langsung dengan aplikasi terkait,"ungkapnya.

Selain itu, Nur Anita menuturkan pelaku UMKM merupakan salah satu aspek yang membantu perekonomian nasional di saat pandemi. Salah satu upaya yang bisa dilakukan agar UMKM bergerak dan tetap bertahan di era pandemi ini adalah dengan digitalisasi.

Baca Juga:  Sektor Perhotelan Akhiri 2021 dengan Baik

"Oleh karena itu, kita berharap pelatihan SI APIK ini dapat memberikan manfaat bagi para pelaku UMKM sebagai wujud dukungan terhadap pemerintah dalam membangun perekonomian nasional,"ujarnya.

Agenda ini memdapatkan sambutan yang baik dari Kepala Desa Wonosari Suswanto. Ia mengungkapkan, pelatihan ini sangat membantu para pelaku UMKM di Desa Wonosari, karena saat ini memang kesulitan utama yang dihadapi oleh para pelaku UMKM adalah bagaimana menyusun laporan keuangan sederhana untuk keperluan operasional sehari-hari. "Padahal untuk siklus perputaran produk yang cepat penyusunan laporan keuangan ini sangat diperlukan agar pelaku UMKM dapat melakukan pengambilan keputusan bisnis yang sehat,"ujarnya.

Ketua Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri  Bengkalis Afridon berharap, kegiatan seperti ini bisa berkelanjutan. Menurutnya, perlu adanya sinergi antara perguruan tinggi dan UMKM sebagai langkah nyata membangun ekonomi kerakyatan.(anf)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari