Sabtu, 23 November 2024
spot_img

PLN Alokasikan Usulan PMN untuk Kebut 4.700 Desa Dapat Akses Listrik

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – PT PLN (Persero) menargetkan seluruh desa di Indonesia dapat menikmati listrik PLN pada 2024. Untuk bisa mencapai target tersebut, perseroan memanfaatkan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) dari pemerintah dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

 Target ini sesuai dengan cita-cita pemerintah dalam akses energi yang merata dan berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.

 Direktur Perencanaan Korporat PLN Evy Haryadi menjelaskan, hingga 2021 rasio desa berlistrik di Indonesia telah mencapai 99,7 persen, atau tersisa 293 desa belum menikmati listrik. Namun dari angka tersebut, masih ada lebih dari 4.700 desa yang dilistriki secara mandiri dan belum menikmati listrik PLN. Desa-desa ini mayoritas berada di wilayah di wilayah terluar, terdepan dan tertinggal (3T) yang sulit dijangkau.

 “Ini sesuai dengan prinsip sila ke-5 Pancasila kita. Di mana keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dalam hal ini kami harus memberikan akses listrik yang merata bagi seluruh masyarakat Indonesia,” ujar Evy, Selasa (21/6).

Baca Juga:  Begini Cara Mengaktifkan Nomor Telkomsel Prabayar yang Sudah Hangus

Namun melistriki desa ini bukan tanpa tantangan. Evy menjelaskan, karena sasaran desa berlistrik ini mayoritas berada di wilayah 3T dengan akses yang sulit maka secara kacamata bisnis ini tidak feasible. Evy menjelaskan, untuk bisa melistriki satu kepala keluarga (KK) di desa terpencil membutuhkan paling tidak Rp25 juta hingga Rp45 juta per KK.

 “Untuk itu, di sinilah peran PMN hadir agar seluruh ma­syarakat meski di desa tetap bisa mendapatkan akses listrik,” tambah Evy.

 Evy menjelaskan saat ini rasio desa berlistrik PLN baru mencapai 90,78 persen. Di mana rata-rata wilayah Kalimantan, Maluku, dan Papua rasio desa berlistrik masih di bawah 80 persen. Total investasi untuk bisa mengebut target 100 persen desa berlistrik PLN perlu Rp18 triliun.

Baca Juga:  PT IKPP Serahkan Klaim JKK Tenaga Kerja Asing

 Untuk itu, PLN mengusulkan alokasi PMN Rp10 triliun pada 2023. Alokasi ini, Evy merinci akan dialokasikan Rp1,7 triliun untuk pembangunan pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT). Sedangkan Rp3,8 trilun akan digunakan untuk pembangunan transmisi dan distribusi dan Rp4,5 triliun untuk pembangunan jaringan distribusi sampai ke rumah warga di desa sasaran.

 Pada tahun 2024, PT PLN akan kembali mengajukan dana PMN sebesar Rp8 triliun untuk sisa mengejar target rasio desa berlistrik 100 persen. Harapannya, dengan upaya ini rasio elektrifikasi nasional dan rasio desa berlistrik bisa mencapai target sebelum 2025.

 “Kami optimistis tentu saja target ini bisa tercapai dengan dukungan semua pihak. Stakeholder dan juga dukungan semua pihak. Ini perlu upaya bersama untuk bisa menciptakan akses listrik yang merata bagi seluruh masyarakat Indonesia,” tutur Evy.(adv/anf)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – PT PLN (Persero) menargetkan seluruh desa di Indonesia dapat menikmati listrik PLN pada 2024. Untuk bisa mencapai target tersebut, perseroan memanfaatkan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) dari pemerintah dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

 Target ini sesuai dengan cita-cita pemerintah dalam akses energi yang merata dan berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.

- Advertisement -

 Direktur Perencanaan Korporat PLN Evy Haryadi menjelaskan, hingga 2021 rasio desa berlistrik di Indonesia telah mencapai 99,7 persen, atau tersisa 293 desa belum menikmati listrik. Namun dari angka tersebut, masih ada lebih dari 4.700 desa yang dilistriki secara mandiri dan belum menikmati listrik PLN. Desa-desa ini mayoritas berada di wilayah di wilayah terluar, terdepan dan tertinggal (3T) yang sulit dijangkau.

 “Ini sesuai dengan prinsip sila ke-5 Pancasila kita. Di mana keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dalam hal ini kami harus memberikan akses listrik yang merata bagi seluruh masyarakat Indonesia,” ujar Evy, Selasa (21/6).

- Advertisement -
Baca Juga:  Kawasaki Ninja ZX-10R Terbaru Dijual Seharga Pajero Sport

Namun melistriki desa ini bukan tanpa tantangan. Evy menjelaskan, karena sasaran desa berlistrik ini mayoritas berada di wilayah 3T dengan akses yang sulit maka secara kacamata bisnis ini tidak feasible. Evy menjelaskan, untuk bisa melistriki satu kepala keluarga (KK) di desa terpencil membutuhkan paling tidak Rp25 juta hingga Rp45 juta per KK.

 “Untuk itu, di sinilah peran PMN hadir agar seluruh ma­syarakat meski di desa tetap bisa mendapatkan akses listrik,” tambah Evy.

 Evy menjelaskan saat ini rasio desa berlistrik PLN baru mencapai 90,78 persen. Di mana rata-rata wilayah Kalimantan, Maluku, dan Papua rasio desa berlistrik masih di bawah 80 persen. Total investasi untuk bisa mengebut target 100 persen desa berlistrik PLN perlu Rp18 triliun.

Baca Juga:  Targetkan Rp50 Miliar Selama Iven

 Untuk itu, PLN mengusulkan alokasi PMN Rp10 triliun pada 2023. Alokasi ini, Evy merinci akan dialokasikan Rp1,7 triliun untuk pembangunan pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT). Sedangkan Rp3,8 trilun akan digunakan untuk pembangunan transmisi dan distribusi dan Rp4,5 triliun untuk pembangunan jaringan distribusi sampai ke rumah warga di desa sasaran.

 Pada tahun 2024, PT PLN akan kembali mengajukan dana PMN sebesar Rp8 triliun untuk sisa mengejar target rasio desa berlistrik 100 persen. Harapannya, dengan upaya ini rasio elektrifikasi nasional dan rasio desa berlistrik bisa mencapai target sebelum 2025.

 “Kami optimistis tentu saja target ini bisa tercapai dengan dukungan semua pihak. Stakeholder dan juga dukungan semua pihak. Ini perlu upaya bersama untuk bisa menciptakan akses listrik yang merata bagi seluruh masyarakat Indonesia,” tutur Evy.(adv/anf)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari