Sabtu, 18 Mei 2024

Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga Acuan

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Momentum pemulihan ekonomi global masih dibayangi ketidakpastian pasar keuangan yang tinggi. Bank Of Japan (BoJ) memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuannya Selasa lalu (19/3). Meskipun demikian, dampaknya tidak terlalu signifikan terhadap kondisi moneter Indonesia.

“Pengaruh kenaikan suku bunga (bank sentral) Jepang, kalau kami melihat tidak terasa pengaruhnya. Bahkan, tertutup dengan sentimen dari Amerika Serikat, yakni DXY (indeks dolar AS) yang trennya menguat beberapa hari ini,” ucap Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti usai rapat dewan gubernur (RDG) Rabu (20/3).

Yamaha

Bahkan, lanjut dia, ketika BoJ menaikkan suku bunganya dan melepaskan limit yield surat utang, justru mata uang yen (JPY) mengalami pelemahan. “Jadi terkait Jepang kami belum melihat dampak signifikan pada rupiah,” imbuhnya.

Baca Juga:  KB Bukopin Siap Jadi Bintang Finansial Indonesia

Gubernur BI Perry Warjiyo menambahkan, pergerakan nikai tukar mata uang berbagai negara sangat ditentukan oleh kekuatan nikai tukar dolar AS yang masih cukup kuat. Terutama beberapa pekan terakhir yang membuat tekanan terhadap nilai tukar rupiah meningkat. Rupiah pun melemah 2,02 persen terhadap dolar Amerika Serikat.

“Terjadi outflow di SBN (surat berharga negara) maupun juga sebagian di SRBI (sekuritas rupiah Bank Indonesia),” kata Perry.

- Advertisement -

BI memperkirakan suku bunga Fed funds rate (FFR) baru turun pada semester II 2024. Ketidakpastian pasar keuangan global masih tinggi tercermin pada yield US Treasury yang meningkat. Sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi AS yang masih di atas prakiraan pasar. Sehingga mendorong berlanjutnya penguatan USD secara global, lebih terbatasnya aliran masuk modal asing, dan meningkatnya tekanan pelemahan nilai tukar di negara emerging market. (han/dio/jpg)

Baca Juga:  Bank-bank Pelat Merah Siap Ringankan Cicilan Nasabah

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Momentum pemulihan ekonomi global masih dibayangi ketidakpastian pasar keuangan yang tinggi. Bank Of Japan (BoJ) memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuannya Selasa lalu (19/3). Meskipun demikian, dampaknya tidak terlalu signifikan terhadap kondisi moneter Indonesia.

“Pengaruh kenaikan suku bunga (bank sentral) Jepang, kalau kami melihat tidak terasa pengaruhnya. Bahkan, tertutup dengan sentimen dari Amerika Serikat, yakni DXY (indeks dolar AS) yang trennya menguat beberapa hari ini,” ucap Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti usai rapat dewan gubernur (RDG) Rabu (20/3).

Bahkan, lanjut dia, ketika BoJ menaikkan suku bunganya dan melepaskan limit yield surat utang, justru mata uang yen (JPY) mengalami pelemahan. “Jadi terkait Jepang kami belum melihat dampak signifikan pada rupiah,” imbuhnya.

Baca Juga:  Honda Akan Boyong CR-V Hybrid

Gubernur BI Perry Warjiyo menambahkan, pergerakan nikai tukar mata uang berbagai negara sangat ditentukan oleh kekuatan nikai tukar dolar AS yang masih cukup kuat. Terutama beberapa pekan terakhir yang membuat tekanan terhadap nilai tukar rupiah meningkat. Rupiah pun melemah 2,02 persen terhadap dolar Amerika Serikat.

“Terjadi outflow di SBN (surat berharga negara) maupun juga sebagian di SRBI (sekuritas rupiah Bank Indonesia),” kata Perry.

BI memperkirakan suku bunga Fed funds rate (FFR) baru turun pada semester II 2024. Ketidakpastian pasar keuangan global masih tinggi tercermin pada yield US Treasury yang meningkat. Sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi AS yang masih di atas prakiraan pasar. Sehingga mendorong berlanjutnya penguatan USD secara global, lebih terbatasnya aliran masuk modal asing, dan meningkatnya tekanan pelemahan nilai tukar di negara emerging market. (han/dio/jpg)

Baca Juga:  Bank Indonesia Diperkirakan Tahan Suku Bunga Acuan
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari