Jumat, 11 April 2025

HIPMI: Pemerintah Lamban Atasi Dampak Ekonomi Covid-19

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Wakil Ketua Umum BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Eka Sastra mengatakan, Indonesia membutuhkan satu gugus untuk pemulihan ekonomi dari dampak wabah Covid-19. Hal tersebut berkaca dari negara-negara tetangga yang telah membuka pembatasan gerak perekonomiannya.

“Indonesia perlu satu gugus tugas pemulihan ekonomi. Kalau Malaysia sudah mulai membuka blokade ekonominya, negara-negara lain, seperti Thailand pun sekarang sudah membuka itu,” ujarnya dalam video conference, Sabtu (2/5).

Eka meman­dang, kebijakan pemerintah da­lam menangani dampak virus Covid-19 sendiri perlu diapresiasi. Meskipun menurutnya, masih belum fokus. “Jujur, kebijakan-kebijakan ini berceceran ke mana-mana, di otoritas fiskal dan moneter,” ungkapnya.

Menurutnya, pemerintah dan seluruh pelaku ekonomi harus sudah mulai memikirkan langkah pemulihan dan menyusun ketahanan ekonomi dan bisnis setelah virus Covid-19 usai.

Baca Juga:  Erajaya Group Buka Pre-Order Xiaomi MI 10

“Karena ke depan ketika virus corona menghilang mungkin ada permasalahan lain, sehingga dibutuhkan kebijakan ekonomi solid untuk ketangguhan ekonomi Indonesia,” jelasnya. Namun dia menambahkan, strategi pemulihan tersebut harus dimulai dari pemerintah melalui kebijakan strategis. Misalnya, dalam penyedia­an kebutuhan domestik di bidang kesehatan.(jpg)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Wakil Ketua Umum BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Eka Sastra mengatakan, Indonesia membutuhkan satu gugus untuk pemulihan ekonomi dari dampak wabah Covid-19. Hal tersebut berkaca dari negara-negara tetangga yang telah membuka pembatasan gerak perekonomiannya.

“Indonesia perlu satu gugus tugas pemulihan ekonomi. Kalau Malaysia sudah mulai membuka blokade ekonominya, negara-negara lain, seperti Thailand pun sekarang sudah membuka itu,” ujarnya dalam video conference, Sabtu (2/5).

Eka meman­dang, kebijakan pemerintah da­lam menangani dampak virus Covid-19 sendiri perlu diapresiasi. Meskipun menurutnya, masih belum fokus. “Jujur, kebijakan-kebijakan ini berceceran ke mana-mana, di otoritas fiskal dan moneter,” ungkapnya.

Menurutnya, pemerintah dan seluruh pelaku ekonomi harus sudah mulai memikirkan langkah pemulihan dan menyusun ketahanan ekonomi dan bisnis setelah virus Covid-19 usai.

Baca Juga:  PLN Alokasikan Usulan PMN untuk Kebut 4.700 Desa Dapat Akses Listrik

“Karena ke depan ketika virus corona menghilang mungkin ada permasalahan lain, sehingga dibutuhkan kebijakan ekonomi solid untuk ketangguhan ekonomi Indonesia,” jelasnya. Namun dia menambahkan, strategi pemulihan tersebut harus dimulai dari pemerintah melalui kebijakan strategis. Misalnya, dalam penyedia­an kebutuhan domestik di bidang kesehatan.(jpg)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

HIPMI: Pemerintah Lamban Atasi Dampak Ekonomi Covid-19

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Wakil Ketua Umum BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Eka Sastra mengatakan, Indonesia membutuhkan satu gugus untuk pemulihan ekonomi dari dampak wabah Covid-19. Hal tersebut berkaca dari negara-negara tetangga yang telah membuka pembatasan gerak perekonomiannya.

“Indonesia perlu satu gugus tugas pemulihan ekonomi. Kalau Malaysia sudah mulai membuka blokade ekonominya, negara-negara lain, seperti Thailand pun sekarang sudah membuka itu,” ujarnya dalam video conference, Sabtu (2/5).

Eka meman­dang, kebijakan pemerintah da­lam menangani dampak virus Covid-19 sendiri perlu diapresiasi. Meskipun menurutnya, masih belum fokus. “Jujur, kebijakan-kebijakan ini berceceran ke mana-mana, di otoritas fiskal dan moneter,” ungkapnya.

Menurutnya, pemerintah dan seluruh pelaku ekonomi harus sudah mulai memikirkan langkah pemulihan dan menyusun ketahanan ekonomi dan bisnis setelah virus Covid-19 usai.

Baca Juga:  MICE Dominasi Aktivitas Sektor Perhotelan

“Karena ke depan ketika virus corona menghilang mungkin ada permasalahan lain, sehingga dibutuhkan kebijakan ekonomi solid untuk ketangguhan ekonomi Indonesia,” jelasnya. Namun dia menambahkan, strategi pemulihan tersebut harus dimulai dari pemerintah melalui kebijakan strategis. Misalnya, dalam penyedia­an kebutuhan domestik di bidang kesehatan.(jpg)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Wakil Ketua Umum BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Eka Sastra mengatakan, Indonesia membutuhkan satu gugus untuk pemulihan ekonomi dari dampak wabah Covid-19. Hal tersebut berkaca dari negara-negara tetangga yang telah membuka pembatasan gerak perekonomiannya.

“Indonesia perlu satu gugus tugas pemulihan ekonomi. Kalau Malaysia sudah mulai membuka blokade ekonominya, negara-negara lain, seperti Thailand pun sekarang sudah membuka itu,” ujarnya dalam video conference, Sabtu (2/5).

Eka meman­dang, kebijakan pemerintah da­lam menangani dampak virus Covid-19 sendiri perlu diapresiasi. Meskipun menurutnya, masih belum fokus. “Jujur, kebijakan-kebijakan ini berceceran ke mana-mana, di otoritas fiskal dan moneter,” ungkapnya.

Menurutnya, pemerintah dan seluruh pelaku ekonomi harus sudah mulai memikirkan langkah pemulihan dan menyusun ketahanan ekonomi dan bisnis setelah virus Covid-19 usai.

Baca Juga:  Bank BJB Dorong Pertumbuhan UMKM di Masa Pandemi

“Karena ke depan ketika virus corona menghilang mungkin ada permasalahan lain, sehingga dibutuhkan kebijakan ekonomi solid untuk ketangguhan ekonomi Indonesia,” jelasnya. Namun dia menambahkan, strategi pemulihan tersebut harus dimulai dari pemerintah melalui kebijakan strategis. Misalnya, dalam penyedia­an kebutuhan domestik di bidang kesehatan.(jpg)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari