RIAUPOS.CO – Di sebuah wilayah di Kualu, Pekanbaru, tinggal seorang pria bernama Herain, pemilik sebuah bengkel yang juga sekaligus menjadi rumahnya. Pada suatu malam yang tenang, Herain berniat pergi bersama istrinya, Nipi. Sebelum berangkat, ia memutuskan untuk mengecek mobil yang hendak mereka bawa. Dengan hati-hati, Herain menurunkan rem tangan mobil itu, lalu menunggu istrinya yang sedang berkemas.
Sambil menunggu, Herain mengambil beberapa barang ke dalam bengkel yang berada di sebelah rumahnya. Tak lama setelah itu, ia kembali keluar dan mendapati hal yang tidak terduga—mobilnya sudah hilang. Dengan kaget, ia masuk kembali ke dalam rumah dan segera bertanya pada istrinya.
“Mobil kita di mana, Nip? Padahal barusan saya sudah cek,” tanya Herain, bingung.
Nipi yang sedang sibuk berkemas, mengangkat bahu sambil menjawab, “Bukannya Abang tadi yang memanaskan mobil?”
Mereka berdua pun langsung keluar, bergegas mencari mobil itu. Betapa terkejutnya mereka ketika melihat mobil itu mundur perlahan, menyeberangi jalan, dan berhenti tepat di depan bengkel sepeda motor yang ada di sebelah rumah mereka.
Herain menarik napas lega, “Syukurlah tidak ada orang yang lewat saat itu.”
Nipi juga menghela napas dengan lega, “Mujur banget, Bang, kalau mobil kita tidak menabrak bengkel.”
Namun, kejadian itu bukan pertama kalinya. Beberapa waktu lalu, putra mereka, Alif, yang baru belajar menyetir, juga pernah lupa menaikkan rem tangan saat memarkirkan mobil. Ketika itu, Alif langsung masuk ke dalam bengkel. Tak lama kemudian, saat Herain keluar dari bengkel, ia mendapati mobil itu sudah mundur dan berada di tengah jalan.
Meskipun kejadian itu cukup menegangkan, Herain dan Nipi selalu merasa bersyukur, karena mobil mereka tidak menimbulkan bahaya lebih besar. Sejak itu, mereka pun semakin berhati-hati memeriksa rem tangan setiap kali mobil diparkirkan.
